- HERSHARE 2025, Mendorong Peran Perempuan dalam Pasar Modal Syariah
- Ny Hesti Haris Buka Kejuaraan Taekwondo Kartini Cup 2025. Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi
- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
Apresiasi Festival Cap Go Meh, Sri : Keberagaman Kota Jambi Kekuatan Utama Dalam Pembangunan

Keterangan Gambar : Apresiasi Festival Cap Go Meh, Sri : Keberagaman Kota Jambi Kekuatan Utama Dalam Pembangunan
Mediajambi.com - Puncak perayaan Cap Go Meh (CGM) di Kota Jambi
digelar Sabtu malam 2 Maret 2024. Perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di
pelataran parkir depan Hotel Duta kawasan Wisata Pasar Kota Jambi itu menyedot
animo masyarakat khususnya etnis Tionghoa yang berada di Kota Jambi.
Acara yang dilaksanakan melalui Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Jambi bekerjasama dengan Yayasan Kesejahteraan Sentosa (YKS)
Provinsi Jambi, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) serta
organisasi komunitas Tionghoa Jambi lainnya itu juga menimbulkan multiplier effect
bagi masyarakat, karena Pemkot Jambi juga menyediakan stand-stand untuk pelaku
UMKM. Tampak selain menyaksikan pertunjukan, warga juga berbelanja diberbagai
lapak yang dijajakan pedagang dilokasi tersebut.
Pusat acara yang dihiasi ratusan lampion berwarna merah itu,
semakin mewujudkan sebuah perayaan yang mampu memberikan keindahan dalam
perbedaan dan keberagaman yang menyatu dalam kemasan budaya.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Pj Wali Kota Sri
Purwaningsih, Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM, unsur
Forkompimda Kapolresta Jambi, Dandim 0415/Jambi, Kajari Jambi, Wadandenpom
II/2, Wakil Kepala BI Perwakilan Jambi, Sekda A. Ridwan, jajaran Pemkot Jambi
serta tokoh-tokoh Tionghoa Jambi.
Kedatangan Pj Wali Kota Jambi beserta rombongan disambut
dengan penampilan Barongsai dengan atraksinya yang memukau pengunjung.
Dalam acara yang ditandai dengan pemukulan tambur oleh Pj
Wali Kota Jambi beserta unsur Forkompimda itu, selain menampilkan kesenian dan
budaya etnis Tionghoa, di atas pentas yang dominan dihiasi dengan ornamen merah
itu juga turut ditampilkan seni budaya daerah Jambi. Selain itu, turut pula
diserahkan santunan sosial untuk anak yatim berupa peralatan sekolah (tas
lengkap dengan buku dan alat tulis) senilai 200.000 rupiah.
Kepada sejumlah awak media usai perayaan tersebut, Pj Wali
Kota Jambi Sri Purwaningsih menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan
itu, kata Sri festival Cap Go Meh telah berlangsung dengan baik dan lancar.
"Alhamdulillah, festival Cap Go Meh tadi telah berjalan
dengan baik dan lancar, cuaca cerah, tidak ada hujan, acaranya juga sangat
meriah, masyarakat ramai yang hadir disini karena tadi banyak sekali
pertunjukan yang ditampilkan. Untuk itu, kami sampaikan apresiasi kepada
tokoh-tokoh Tionghoa atas partisipasi dan kerja samanya yang apik bersama
jajaran Pemerintah Kota Jambi hingga terlaksananya perayaan ini dengan
sukses," ujar Sri.
Sri juga menyebut, festival Cap Go Meh di Kota Jambi tak
kalah meriahnya dengan di tempat lain.
"Saya sebagai Pj Wali Kota, pertama kali merayakan
festival Cap Go Meh di Kota Jambi ini, saya pikir nggak kalah dengan kota-kota
lainnya bahkan dengan kota Singkawang sekalipun, ini meriah sekali," sebut
Sri.
Namun Pj Wali Kota itu berharap perayaan tersebut tidak
hanya sebagai kegiatan seremonial semata, namun lebih dari itu diharapkan mampu
menjadi modal perekat kerukunan antar warga, karena keberagaman Kota Jambi yang
multikultural merupakan kekuatan dan modal utama dalam pembangunan.
"Kita tadi telah melihat keberagaman budaya yang telah
ditampilkan dengan sangat baik dan menarik, maka yang lebih penting dari
perayaan ini adalah bukan semata pertunjukannya, namun lebih dari itu,
bagaimana kita memaknai keberagaman budaya itu sebagai anugerah yang wajib
disyukuri, mudah-mudahan acara ini semakin meningkatkan kesadaran seluruh warga
Kota Jambi, bahwa perbedaan itu sesuatu hal yang wajar dan yang paling penting
adalah bagaimana kita menjaga perbedaan itu menjadi kekuatan dan kebersamaan
yang harus selalu terbangun untuk kedamaian dan kerukunan sebagai modal utama
membangun Kota Jambi," pungkas Sri.
Sebelumnya, perwakilan komunitas Tionghoa Jambi Rudy Zhang
didampingi tokoh Tionghoa Jambi lainnya, Darman Wijaya, Eisen Gaw, Hendro,
Robin Lie dan Didi Bongsu.
dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada
Pemerintah Kota Jambi atas fasilitasi kegiatan tersebut. Dia juga berharap
kegiatan tersebut dapat menjadi momentum menjadikan Kota Jambi sebagai kota
dengan toleransi tertinggi yang menghargai perbedaan dan keberagaman.
"Dengan toleransi menghargai keberagaman kita bisa
bersama-sama membangun Kota Jambi menjadi sebuah kota yang terbaik, yang kita
targetkan menjadi kota dengan tingkat toleransi yang tertinggi, dan ini adalah
wujud persembahan yang diberikan oleh ibu Pj Wali Kota Jambi kepada kami.
Semoga persembahan dari ibu Pj beserta jajaran Pemerintah Kota Jambi kepada
kami masyarakat Kota Jambi khususnya warga Tionghoa dapat kita nikmati bersama
dan membawa kebahagiaan untuk kita semua," ujarnya.
Rangkaian puncak festival Cap Go Meh Kota Jambi ditutup
dengan selebrasi kembang api yang menjulang tinggi dan memancarkan keindahan
cahaya dengan beragam kilauan penuh warna. Perpaduan warna-warni kembang api
yang menawan dilangit kawasan Pasar Jambi yang juga dikenal dengan kawasan
Pecinan itu diharapkan menggambarkan banyaknya keragaman yang menciptakan
sebuah keharmonisan.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Jambi menempatkan Kota Jambi
sebagai rumah bagi keragaman etnis, diantaranya dengan memfasilitasi berbagai
festival seni, budaya suku dan agama.
Festival Cap Go Meh, yang difasilitasi Pemerintah Kota Jambi
itu merupakan satu dari banyak festival budaya yang telah diselenggarakan
setiap tahunnya di "Tanah Piih" ini, disamping Carnaval Angsoduo yang
juga sukses digelar Pemkot Jambi sebagai bentuk apresiasi atas keberagaman
budaya Kota Jambi yang harmoni.
Untuk diketahui, Perayaan Cap Go Meh yang berisi tampilan
seni budaya itu melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa
perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harfiah berarti hari kelima
belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go =
Lima, Meh = Malam). Perayaan Cap Go Meh juga digelar sebagai momentum
untuk merenung, merefleksikan diri sekaligus memperkokoh tali persaudaraan
serta toleransi antar umat.(Yen)!