- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Aditya Muhamad Bintang Soroti Program Industrial Event Kemenperin RI : Ini Strategi Inovatif Bidik Gen Z

Keterangan Gambar : Aditya Muhamad Bintang Soroti Program Industrial Event Kemenperin RI : Ini Strategi Inovatif Bidik Gen Z
Mediajambi.com - Kementerian Perindustrian RI Mendorong Generasi Muda, terutama Gen Z menjadi motor penggerak sektor industri nasional di masa depan.
Kementrian Perindustrian (Kemenperin RI) dibawah naungan Presiden Prabowo Subianto terus melakukan upaya dan kinerja positif dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) muda yang memiliki bakat dan talenta dengan mempersiapkan untuk terjun di dunia profesional dan industri.
Kemenperin mengadakan Industrial Event Festival, yang digelar di
Surabaya berlokasi di Ballroom Dyandra Convention Centre Surabaya pada tanggal
4-5 Desember 2024. Event ini mengusung
tema "Are You Fit for the Future?”.
Berbagai tokoh baik dari kalangan pejabat Kementrian
Perindustrian RI, jajaran pejabat provinsi, rombongan tim protokol paspampres,
rombongan civitas akademika rektor, serta kalangan umum hadir pada event
tersebut.
Tampak hadir, jajaran pejabat Kementerian Negara RI, Menteri
Perindustrian RI, Dr.Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si, Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Kementerian Industri RI, Eko S.A Cahyanto S.H. LL.M, , Aditya Muhamad
Bintang beserta jajaran lainnya.
Event Industrial Festival
bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan meningkatkan
kesadaran antara Kementerian Perindustrian, pelaku industri, dan generasi muda,
dengan harapan terciptanya industrialis Indonesia di masa depan. Kota Surabaya
dipilih menjadi lokasi terselenggaranya event ini karena Surabaya dianggap
lokasi strategis setelah juga berlangsung sebelumnya di ICE BSD, Tangerang.
Menteri Perindustrian RI, Bapak Dr.Agus Gumiwang
Kartasasmita, M.Si, menyampaikan
generasi Milenial dan gen Z akan menjadi pilar utama Indonesia dalam
memanfaatkan bonus demografi. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk
terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
"Kita harus dapat menciptakan generasi muda yang mampu
menghadapi berbagai tantangan dan menguasai ilmu pengetahuan," ujarnya.
Selain itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian
Industri RI, Bapak Eko S.A Cahyanto, mengatakan “SDM Generasi muda yang
berkualitas diharapkan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan Indonesia Emas
2045, yang kita bentuk melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas,” ujar
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto.
Aditya Muhamad Bintang
menyampaikan, "Program inovasi yang dicanangkan Kementerian
Perindustrian RI melalui Event Industrial Festival merupakan langkah strategi
pemerintah dalam meningkatkan SDM unggul Indonesia di tahun emas 2045 yang
unggul serta siap terjun di sektor profesional dan industri, melalui generasi
gen Z dan milenial. " ujarnya (4/12/2024).
Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan terkait
rendahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) di sektor industri. Lebih dari
75 persen tenaga kerja di industri pengolahan masih tergolong pekerja tidak
terampil, yaitu mereka yang belum mendapatkan pelatihan atau belum memiliki
keterampilan yang memadai.
"Tanpa peningkatan kualitas SDM, potensi ini bisa saja
tidak optimal dalam mendukung pengembangan industri dan inovasi,” papar
Sekjen Kemenperin RI, Eko Cahyanto.
Agar bonus demografi dapat memberikan dampak besar dalam
menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi global, peran dari
pemerintah, dunia usaha, dan generasi muda sangat penting.Dengan 67,5% penduduk
Indonesia berada di usia muda, negara ini memiliki bonus demografi yang sangat
potensial untuk menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan SDM di sektor industri
manufaktur, Kemenperin RI merancang langkah strategis, seperti pengembangan
pendidikan vokasi, pendirian inkubator bisnis, dan pembangunan Pusat Industri
Digital 4.0 (PIDI 4.0).
Pendekatan ini dilakukan secara sistematis dengan melibatkan
tiga tahap, yaitu skilling (melatih tenaga kerja baru untuk meningkatkan
keterampilan), upskilling (memperbarui keterampilan tenaga kerja yang sudah ada
agar lebih relevan dengan kebutuhan industri), dan reskilling (memberikan
keterampilan baru kepada tenaga kerja yang terdampak perubahan teknologi atau
sektor).
Menurut Eko Cahyanto, Sekjen Kemenperin RI Kabinet Presiden
Prabowo, terdapat 10 skills tenaga kerja yang dibutuhkan untuk industri di masa
depan, yaitu digital literacy, AI and data analytics, creative problem solving,
entrepreneurial mindset, physically and psychologically safely and effectively,
inter-cultural and -disciplinary, inclusive, and diversity-oriented mindset,
cybersecurity, privacy, and data/information mindfulness, handle increasing
complexity, communication skills, dan open-mindedness towards constant change.
Sekjen Kemenperin menyampaikan enam hal penting yang perlu
dimiliki oleh generasi muda agar semakin siap menghadapi masa depan. Pertama,
penting untuk tidak takut bertanya, karena itu akan membantu dalam
mengeksplorasi dan terus belajar. Kedua, kemampuan untuk mengelola waktu dengan
baik sangat krusial.
Selanjutnya, membangun jaringan yang kuat juga menjadi hal
yang tak kalah penting, karena jaringan tersebut membuka akses untuk pertukaran
pengetahuan, pengalaman, dan peluang karier. Selain itu, generasi muda perlu
menemukan minat baru dan harus terbuka serta fleksibel terhadap perubahan tren
yang berkembang dengan cepat.(***)