- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Asian Agri Kenalkan Topaz, Bibit Sawit Unggul Andalan Petani Kelapa Sawit

Keterangan Gambar : Asian Agri Kenalkan Topaz, Bibit Sawit Unggul Andalan Petani Kelapa Sawit
Mediajambi.com – Asian Agri, perusahaan perkebunan kelapa
sawit terkemuka di Indonesia, menyelenggarakan acara halal-bihalal bersama
Insan Pers Jambi di Hotel Aston Jambi. Acara ini tidak hanya menjadi momen
silaturahmi selepas Hari Raya Idul Fitri, namun Asian Agri juga memaparkan
keunggulan bibit sawit unggul Topaz.
“Media massa memiliki peran penting untuk menciptakan iklim
investasi yang kondusif bagi industri kelapa sawit. Maka, Asian Agri
berkomitmen memberikan informasi yang akurat kepada media massa dan
menyelenggarakan diskusi untuk meningkatkan pemahaman tentang industri kelapa
sawit.” Ucap Manager SSL Asian agri Wilayah Jambi, Liharman Purba pada
pembukaan acara.
“Selain mengenalkan filosofi 5C Asian Agri (Community,
Country, Climate, Costumer, dan Company) yang melandasi komitmen perusahaan
untuk membangun operasi yang berkelanjutan serta visi Asian Agri 2030 yang
berfokus pada empat pilar strategis, yaitu (I) kemitraan dengan petani, (II)
pertumbuhan inklusif, (III) iklim positif, dan (IV) produksi yang bertanggung
jawab dan berkelanjutan, maka pada kesempatan kali ini, kami ingin mengambil
kesempatan untuk memaparkan bagaimana Asian Agri mendukung industri kelapa
sawit melalui pengembangan bibit kelapa sawit unggul Topaz yang sudah teruji
dan terbukti, karena merupakan hasil dari riset dan pengembangan puluhan
tahun,” ujar Liharman.
Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto
menjelaskan bahwa, Topaz adalah bibit sawit unggul yang teruji dan terbukti
dapat meningkatkan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) dan juga tahan
terhadap penyakit Ganoderma.
“Topaz adalah bibit sawit unggul hasil penelitian intensif
selama puluhan tahun di Oil Palm Research Station (OPRS) Asian Agri. Sejak
tahun 1992, Asian Agri telah menyeleksi dan juga terus menyilangkan indukan
Dura dan Pisifera terpilih dari Costa Rica (gen-1). Pada tahun 1996-1998, OPRS
Topaz memulai penanaman indukan Dura dan Pisifera terpilih di kebun benih
Topaz, diikuti dengan uji persilangan generasi satu DxPnya.
Prestasi ini mengantarkan OPRS Topaz berhasil memperoleh
izin pelepasan Varietas Topaz 1, 2, 3, dan 4 pada 16 Januari 2004, sesuai Surat
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. “Komitmen Asian Agri untuk
memberikan yang terbaik bagi pelanggan terus berlanjut. Dengan pengujian
persilangan generasi dua yang intensif, saat ini Topaz hanya memproduksi
persilangan-persilangan yang teruji dan terbukti memiliki potensi produksi 24
ton TBS/Ha pada TM (Tanaman Menghasilkan)1 dan rata-rata 38 Ton TBS/Ha pada TM3
sampai dengan TM6 dengan potensi OER (Oil Extraction Rate) 29%,” ucap Yopy
Dedywiryanto.
Dalam pernyataan penutupnya Yopy Dedywiryanto mengatakan
bahwa, bibit unggul Topaz tidak hanya unggul dalam hal kuantitas produksi,
tetapi juga tahan terhadap penyakit Ganoderma. Ketahanan ini dibuktikan dengan
diperolehnya izin pelepasan Varietas Topaz GT oleh OPRS Topaz pada tanggal 1
Februari 2019 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.
“Topaz adalah bibit sawit yang sudah teruji dan terbukti. Oleh karena itu,
bibit ini sudah seyogyanya menjadi andalan para petani kelapa sawit.” Tutup
Yopy.
Mukhtadi Putranusa mewakili Insan Pers Jambi saat memberikan
sambutannya juga mengapresiasi Asian Agri yang secara aktif membina petani kelapa sawit.
“Kami sebelumnya sudah banyak mendengar bagaimana Asian Agri
terus aktif membina petani yang berdampak kepada peningkatan perekonomian
masyarakat. Kami berharap agar jalinan silaturahmi Asian Agri dengan Insan Pers
Jambi yang telah terjalin baik selama ini
juga terus berkelanjutan.“ ujar Mukhtadi.
Pada kesempatan yang sama hadir pula dua perwakilan petani
kelapa sawit di bawah naungan Asian Agri turut memberikan testimoni tersendiri
terkait performa bibit unggul Topaz dibandingkan yang lainnya. Pertama ada
Tonggor Hutabarat, Ketua KUD Bina Usaha yang berlokasi di Desa Cinta Damai,
Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, dan Nuryanto yang
merupakan salah satu petani swadaya Asian Agri dari Desa Bulian Jaya, Kecamatan
Maro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari, Jambi.
“Sebelum TM, karena menggunakan Bibit Topaz, pohon kelapa
sawit kami telah berbuah di bulan ke-28. Sebelumnya, kami sudah memulai
kastrasi di bulan ke-18.” ujar Tonggor yang sudah bermitra dengan Asian Agri
sejak tahun 90-an dengan bentuk kemitraan plasma.
“Selama bermitra dengan Asian agri, kami banyak mendapatkan
pendampingan dari Tim Kemitraan perusahaan. Kami mendapatkan beragam pelatihan
/ training untuk penguatan kelompok dimana hal ini sangat penting karena
sebagian tanaman kelapa sawit dari segi usia tanaman kami sudah tua dan
produksinya sudah jauh menurun, serta kami sudah memasuki masa replanting untuk
generasi kedua yang membutuhkan pendampingan teknis dan pengelolaan kebun
berkelanjutan. Kemudian, di tahun 2021, sebagian petani kelapa sawit kami
dengan memiliki lahan seluas sekitar 400 Ha, kembali melakukan replanting
bersama Asian Agri dengan menggunakan Bibit Sawit Topaz.” Ucap Tonggor.
Kemudian, Nuryanto menceritakan pengalamannya dalam
menggunakan Bibit Topaz. “Saya mulai berkebun sawit sejak 2017. Karena pada
waktu itu saya belum memahami pentingnya pengunaan bibit sawit unggul, awalnya
saya masih menggunakan bibit abal-abal yang penting murah. Namun panen bibit
tersebut lama karena harus menunggu sekitar empat tahun. Berat rata-rata TBS
yang dihasilkan pun sangat kecil padahal sudah banyak di pupuk. Untungnya, di
awal 2019 saya bertemu Tim Kemitraan Asian Agri yang mengajak saya dan rekan-rekan
menjadi mitra swadaya dan diajarkan cara melakukan budidaya sawit dengan baik
dan ramah lingkungan. Saat itulah kami dikenalkan dengan bibit unggul Topaz,”
sambung Nuryanto yang memiliki luas lahan yang ditanami bibit Topaz seluas 20
ha. Sepuluh hektar, atau setengah dari lahan tersebut sudah berstatus TM
sementara sisanya belum.
Nuryanto menuturkan bahwa penggunaan bibit sawit unggul
Topaz dan pendampingan Tim Kemitraan Asian Agri membuat hasil panennya lebih
baik. “Pada panen perdana di usia tiga tahun, kebun ini sudah berbuah dan berat
rata-rata TBS yang dihasilkan lebih besar. Dari waktu dua tahun tanam
(2019-2020), dari luasan 6 ha, saat ini dapat mencapai produksi rata-rata 2
ton/Ha/bulan dan yang tertinggi pernah mencapai 3 ton/Ha/bulan.” Nuryanto
bahkan tak ragu mengimbau rekan-rekan petani lainnya untuk tidak ragu
menggunakan bibit sawit unggul ketika kebunnya sudah memasuki usia replanting.
“Kalau saya percayanya sama bibit sawit unggul Topaz. Alhamdulillah, sejak
menggunakan bibit sawit unggul Topaz, hasil kebun berlimpah dan ekonomi
keluarga juga meningkat,” tutupnya.***
Tentang Asian Agri
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional
terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun
1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan
mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.
Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan
Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000
petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa
sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak
positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan
kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan
produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung
mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik
memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka
meminimalisasi emisi gas rumah kaca.
Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah
memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini
perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta
perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah 100% bersertifikat
RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC
(International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh
kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan
produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO
14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta
pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain
itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah
memperoleh sertifikasi oleh International Plant - Analytical Exchange di lab
WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.(**)