- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
- Walikota Maulana Hadiri HUT Kota Palembang, Bawa Misi Komwil II APEKSI Bangun Jaringan Antar-Kota
Baru Beroperasi, 20 Truk Batu Bara Langgar Jam Operasional Langsung Ditilang

Keterangan Gambar : Baru Beroperasi, 20 Truk Batu Bara Langgar Jam Operasional Langsung Ditilang
Mediajambi.com- Meski sudah berkali kali diingatkan, masih
saja ada angkutan batu bara yang membandel. Angkutan batu bara yang saat ini
melintasi Jalur Lintas Sumatera di Kabupaten Sarolangun sudah mulai dikeluhkan
oleh warga.
Warga kesal lantaran truk angkutan batu bara kerap melintas
di luar jam operasional yang sudah diatur. Masyarakat jadi terganggu dan
mengadu ke Satlantas Polres Sarolangun.
Mendapat pengaduan pengaduan masyarakat, Satlantas Polres
Sarolangun bersama Dishub langsung turun melakukan razia Pada Rabu malam lalu.
Hasilnya, tim gabungan menemukan sekitar 20 truk batubara yang melanggar jam operasional
dan langsung dilakukan penilangan.
Razia dipimpin langsung oleh Kanit Patroli Satlantas Polres
Sarolangun Ipda Purnawarman. Menurut dia,
berdasarkan kesepakatan, jam operasional batu bara jalur Lintas Sumatera
di Sarolangun di mulai pukul 20.00 Wib atau jam 8 malam.
Ipda Purnawarman mengatakan, pihaknya sudah melakukan
sosialisasi dan mendatangi masing masing perusahaan. Namun masih banyak para
sopir truk angkutan batu bara yang membandel.
“Sebenarnya bukan himbauan lagi, kita sudah mendatangi semua
perusahaan yang ada di Sarolangun ini. Mulai Tanjung Rambai sampai Mandiangin
tidak ada himbauan lagi sekarang ini. Apa lagi mau sosialisasi, sudah
bertahun-tahun," katanya.
"Bapak bapak boleh
melihat instagram, facebook, kegiatan kami satlantas pelaksana kegiatan
di bawah. Termasuk spanduk spanduk sudah penuh di jalan, tapi memang
kelihatannya diabaikan,” lanjut Purnawarman.*