- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Bawang Merah, Daging Ayam Ras, Angkutan Udara, Tomat, dan Beras Pemicu Inflasi Jambi 2023

Keterangan Gambar : Bawang Merah, Daging Ayam Ras, Angkutan Udara, Tomat, dan Beras Pemicu Inflasi Jambi 2023
Mediajambi.com- Merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS), secara bulanan IHK gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo pada Bulan Desember 2023 mengalami inflasi sebesar 0,26% (mtm).
Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan periode Bulan November 2023 yang
tercatat inflasi sebesar 0,79% (mtm). Perkembangan tersebut juga lebih rendah
dibandingkan laju inflasi nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,41% (mtm).
Adapun jenis barang/jasa yang mendorong inflasi antara lain bawang merah,
daging ayam ras, angkutan udara, tomat, dan beras. Berdasarkan realisasi
tersebut, inflasi tahunan gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo tercatat
sebesar 3,22% (yoy). Sementara itu, inflasi tahunan Kota Jambi dan Kabupaten
Bungo masing-masing menempati peringkat ke 19 dan 38 dari 90 kota pemantauan
inflasi nasional.
Kemarau panjang yang terjadi sebagai imbas El-Nino masih
berdampak terhadap belum maksimalnya produksi bawang merah di beberapa daerah
sentra produksi, antara lain Sumatera Selatan dan Lampung, yang mengakibatkan
penurunan jumlah pasokan dan mendorong peningkatan harga. Menurunnya jumlah
pasokan juga sejalan dengan masuknya musim tanam bawang merah. Selanjutnya,
kenaikan harga daging ayam ras dipengaruhi harga pakan yang cenderung tinggi
disertai peningkatan permintaan sesuai pola musiman perayaan libur Natal dan
Tahun Baru (Nataru). Sementara itu, periode libur Nataru juga berdampak padap
kenaikan tarif angkutan udara. Adapun produksi musim panen yang cenderung lebih
rendah dibandingkan produksi saat panen raya di semester I, mengakibatkan
berlanjutnya penurunan pasokan dan peningkatan harga gabah kering giling dan
beras secara nasional pada semester II 2023. Di sisi lain, inflasi yang lebih
tinggi tertahan oleh penurunan harga cabai merah, cabai rawit, cabai hijau,
minyak goreng dan jengkol seiring terjaganya pasokan. Berikut, rincian
perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan: inflasi 0,25% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 3,27% (ytd)
Tahunan: Inflasi 3,27% (yoy)
Bawang merah menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar
di Kota Jambi dengan andil sebesar 0,11%. Diikuti oleh komoditas lain seperti
daging ayam ras (andil 0,09%), angkutan udara (andil 0,06%), tomat (andil
0,05%), dan kangkung (andil 0,03%). Di sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan
oleh penurunan harga cabai merah (andil -0,11%) diikuti komoditas cabai rawit
(andil -0,08%), minyak goreng (andil -0,05%), jengkol (andil -0,02%), dan cabai hijau
(andil -0,02%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan: inflasi 0,31% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 2,85 % (ytd)
Tahunan: inflasi 2,85% (yoy)
Di Kabupaten Bungo bawang merah merupakan komoditi
penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,19%. Diikuti oleh komoditas
lain yaitu beras (andil 0,16%), daging ayam ras (andil 0,09%), angkutan udara
(andil 0,03%), dan petai (0,03%). Namun demikian inflasi yang lebih tinggi
tertahan oleh penurunan harga cabai merah (andil -0,14%), cabai rawit (andil
-0,05%), kentang (andil -0,03%), tahu mentah (andil -0,03%), dan minyak goreng
(andil -0,03%).
Pada bulan Januari 2024 diprakirakan akan kembali terjadi
inflasi didorong oleh berlanjutnya transmisi penyesuaian harga rokok sejalan
dengan peningkatan tarif cukai hasil tembakau (CHT). Lebih lanjut, berlanjutnya
ketegangan geopolitik di sejumlah Kawasan serta meningkatnya divergensi kinerja
perekonomian di berbagai negara mendorong pelaku pasar untuk lebih berhati-hati
dan beralih ke aset safe haven yang berisiko mendorong berlanjutnya peningkatan
harga emas. Di sisi lain, adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
non-subsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan
Pertamax Green 95 per 1 Januari 2024 diprakirakan menahan kenaikan inflasi yang
lebih tinggi.
Mencermati perkembangan dimaksud, kami meyakini inflasi
tetap terkendali di dalam sasaran 2,5±1% pada tahun 2024 didukung berlanjutnya
sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Satgas Pangan serta Gerakan
Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga keterjangkauan
harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif
terkait perkembangan inflasi.(*)