Belanja Pemkot 2024 Turun Rp148,1 Miliar Fasha : Tahun 2024 Dana Pemerintah Fokus untuk Pilkada

By MS LEMPOW 24 Jul 2023, 09:52:12 WIB KOTA
Belanja Pemkot  2024 Turun Rp148,1 Miliar Fasha : Tahun 2024 Dana Pemerintah Fokus untuk Pilkada

Keterangan Gambar : Belanja Pemkot 2024 Turun Rp148,1 Miliar Fasha : Tahun 2024 Dana Pemerintah Fokus untuk Pilkada/f-yen


Mediajambi.com-  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi menggelar paripurna dalam rangka Penyampaian Laporan Hasil Kerja DPRD Kota Jambi Terhadap Rancangan KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2024 dan Penandatanganan Nota Kesepakatan KUA-PPAS Tahun 2024.

Paripurna itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Jambi, Putra Abshor Hasibuan dan dihadiri oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, Senin (24/7).

    Pada penyampaian Laporan Hasil Kerja DPRD Kota Jambi Terhadap Rancangan KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2024 yang dibacakan oleh Kabag Penganggaran dan Pengawasan Sekwan DPRD Kota Jambi, Romy Marantika mengatakan Rencana Belanja Tahun 2024 adalah sebesar Rp1,596 Triliun.

     Angka itu mengalami penurunan sebesar Rp148,188 miliar atau turun sebesar 8,49 persen dibandingkan dengan Belanja Daerah pada tahun 2023 yang sebesar Rp1,744 Triliun. “Turunnya rencana belanja ini karena kita belum memasukkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah,” ujarnya.

    Sementara itu, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan segenap anggota Badan Anggaran DPRD Kota Jambi yang telah bekerja secara optimal, bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka percepatan pembahasan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2024. Sehingga hari ini (Senin,red) dapat dituangkan dalam Nota Kesepakatan antara Eksekutif dan Legislatif yang pada akhirnya juga dapat mempercepat proses dari penyampaian Ranperda APBD Pemerintah Kota Jambi Tahun Anggaran 2024 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jambi.

    “Dengan ditandatanganinya nota kesepakatan KUA dan PPAS APBD Tahun Anggaran 2024 sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, pada hakekatnya kita mempunyai tanggung jawab yang sama, melalui fungsi dan kewenangan masing-masing untuk memberikan dampak positif dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam mendukung kinerja pemerintah untuk mencapai keberhasilan pembangunan tahun anggaran 2024 mendatang,” kata Fasha.

    Dia melanjutkan, KUA dan PPAS Kota Jambi Tahun Anggaran 2024 ini merupakan dokumen yang memuat kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan, yang tentunya terlebih dahulu telah memperhitungkan seluruh potensi pendapatan dan mengakomodir belanja-belanja yang bersifat prioritas, wajib dan mengikat, serta dengan tetap memperhatikan keserasian dan sinergi antara kebijakan daerah, provinsi dan nasional, keterpaduan antara kepentingan publik dan aparatur serta tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan lainnya.

    “KUA dan PPAS ini juga telah diupayakan seoptimal mungkin untuk dapat menampung berbagai program yang manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Oleh karenanya, rangkaian tahapan sejak diajukannya Rancangan KUA dan PPAS hingga ditetapkan bersama dengan DPRD Kota Jambi patut disyukuri. Meskipun dengan segala keterbatasan yang ada, namun mengakomodir kebutuhan masyarakat di dalamnya. Dinamika yang terjadi dalam pembahasan Rancangan KUA dan PPAS menjadi pembelajaran bersama untuk terus menjalin sinergisitas dan menjaga konsistensi untuk memperbaiki perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah, dalam kondisi sumber daya keuangan yang terbatas,” katanya.

    Kata Fasha, untuk 2024 memang masih banyak yang sifatnya prediksi. Yang jelas, tahun 2024 ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun tidak banyak. “Kemudian biasanya ada penurunan di DAU, biasanya begitu. DAK juga, apalagi DAK fisik, tidak perlu banyak kita berharap. Makin mandirinya suatu daerah oitu, makin kecil DAK yang diterima. Tapi untuk DAU nanti kita tunggu pidato presiden pada 17 Agustus nanti. Biasanya itu menggambarkan. Kalau presiden bilang transfer ke daerah meningkat, maka DAU biasanya meningkat,” katanya.

    Selain itu, tahun depan juga kemungkinan tidak terlalu banyak prasarana dan sarana yang bisa dibangun oleh pemerintah. Sebab, tahun depan merupakan tahun politik. Dimana semua daerah melaksanakan pemilihan kepala daerah.  “Jadi dana terfokus untuk Pilkada,” pungkasnya.(yen)




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :