Pangan di Masa Pandemi Covid-19 di Jambi Memadai

By MS LEMPOW 06 Nov 2020, 11:40:39 WIB PERTANIAN
Pangan di Masa Pandemi Covid-19 di Jambi Memadai

Keterangan Gambar : Prof. Dr. Ir Zulkifli Alamsyah pengamat pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi


Mediajambi.com – Musim Pandemic Covid 19 tidak menggoyahkan ketersediaan pangan di Provinsi Jambi.  Tidak ada gejolak harga yang signifikan, walau sebagian kebutuhan pangan itu dipasok dari luar Provinsi Jambi. Ketersediaan pangan di daerah ini, memadai.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Zulkifli Alamsyah mengatakan berdasarkan data BPS Provinsi Jambi luas panen padi pada 2020 diperkirakan sebesar 86.233 hektar. Mengalami kenaikan sebanyak 16.697 hektar atau 24 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 69.536 hektar. 

Produksi padi pada 2020 diperkirakan sebesar 374.376 ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 64.444 ton atau 20,79 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 309.933 ton GKG. “Ini artinya ketersediaan pangan selama pandemic masih memadai, tidak ada gejolak harga yang signifikan. Walau diakui permintaan menurun selama beberapa bulan ini,” ujarnya pada Diskusi webinar secara virtual Perhepi, Kamis (5/11/2020)

Baca Lainnya :

Artinya, jika potensi produksi padi pada 2020 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 diperkirakan sebesar 215.451 ton, mengalami kenaikan sebanyak 37.087 ton atau 20,79 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 178.364 ton.

Kebutuhan pokok lain yang menjadi perhatian pemerintah adalah bawang merah, daging ayam, telur, gula pasir, dan cabe merah. Komoditi ini sebagian besar dipasok dari luar Provinsi Jambi. Namun demikian dia melihat selama pendemi covid-19 juga tidak mengalami kenaikan yang sigifikan.

Dampak Covid-19 banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan,  menyumbang andil pada menurunnya ketahanan pangan rumah  tangga. Dampak lebih besar dirasakan oleh petani kecil yang memiliki  keterbatasan akses pasar sehingga harga produk yang diterima lebih  rendah. “Menurunnya pendapatan mengakibatkan berkurangnya daya beli  terhadap input pertanian sehingga dapat menurunkan produktifitas, dan  mengurangi ketersediaan pangan,” jelasnya.

Solusi yang ditawarkan guna memastikan petani tetap berproduksi dengan menjamin ketersediaan saprodi, akses pasar, permodalan dan asuransi pertanian. Selanjutnya menjamin ketersediaan, stabilitas harga, dan serapan bahan pangan pokok dengan memastikan  kecukupan stok pangan (supply-demand) di seluruh wilayah. Kemudianmemastikan kelancaran distribusi dengan mengoptimalkan infrastruktur dan layanan logistik dari  sentra produksi hingga ke konsumen.

Dia meminta agar pembinaan dan pendamping tentang upaya-upaya peningkatan ketahanan pangan keluarga diintensifkan. Meningkatkan produktivitas keluarga secara optimal dengan pemanfaatan  secara efisien segala sumberdaya yang dimiliki, termasuk pemanfaatan lahan  pangan dan urban farming. “Untuk mengatasi serangan covid 19 setiap individu dalam rumah tangga perlu  meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan cukup  berkualitas dan cukup,” tandasnya.(lin)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment