- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Bupati Romi Terus Bangun Kolaborasi Swasta, Tanpa Bergantung APBD Kabupaten

Keterangan Gambar : Bupati Romi Terus Bangun Kolaborasi Swasta, Tanpa Bergantung APBD Kabupaten
Mediajambi.com (Tanjabtim) - Kabupaten Tanjabtim
mendapat 6 kilometer lagi pembangunan
jalan Rigid Beton dari Petrochina.
Sementara di sebagian besar daerah dibangun mengandalkan APBD. Kalaupun ada
budget tambahan biasanya dari APBD Propinsi atau APBN. Jarang yang mampu
menggerakkan swasta untuk berpartisipasi secara signifikan.
Beda dengan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sejak berapa
tahun terakhir, bupati Romi Hariyanto berhasil mengajak sejumlah perusahaan
swasta untuk berkolaborasi mengatasi tingginya tuntutan masyarakat di tengah
terbatasnya kemampuan keuangan daerah.
Tahun ini kembali Romi berhasil menggandeng Petrochina
International Jabung Ltd membangun jalan ruas Geragai Mendahara. Tak tanggung,
tahun ini dipastikan terbangun jalan rigid beton sepanjang enam kilometer.
Anggarannya juga cukup fantastis, Rp 48 miliar.
Jalan rigid beton itu akan mencakup lanjutan dari simpang
empat Blok D menuju Mendahara sepanjang tiga kilometer dan simpang empat Blok D
menuju Desa Pandan Lagan sepanjang tiga kilometer.
Kedua ruas ini merupakan lanjutan dari ruas sebelumnya yang
selesai dibangun tahun lalu sepanjang 1,9 KM. Serta meneruskan rencana
terhubungnya dengan tiga kilometer yang juga dibangun Petrochina dari Mendahara
Ilir menuju Geragai pada 2021 lalu.
Ruas jalan Mendahara - Geragai sendiri panjangnya sekitar
43,3 KM. Ruas ini vital karena merupakan jalur utama barang dan orang di 16
desa dan dua kelurahan. Untuk membangun rigid beton dengan total ruas Itu
dibutuhkan sekitar Rp 346 miliar.
“Mengandalkan APBD jelas tak kuat. Karena itu kami mendorong
partisipasi teman - teman swasta dan alhamdulillah dengan komunikasi yang baik
akhirnya kita satu persepsi tentang semangat mempercepat ketersediaan
infrastruktur,” beber Romi di kantornya Senin (4/3/2024) lalu.
Tak hanya Petrochina, Romi juga berhasil menggandeng
sejumlah swasta lainnya untuk aktif berperan mendukung pembangunan.
Bank Jambi misalnya, beberapa kali bank daerah Itu
menggelontorkan anggaran untuk membantu pembangunan sekolah dan sarana umum
lainnya. Bahkan untuk urusan tanggap darurat misalnya penanganan darurat ruas
jalan yang macet akibat hujan, Romi kerap mengajak sejumlah perusahaan
perkebunan yang beroperasi di sekitar ruas jalan tersebut untuk bergotong
royong mengatasi kemacetan.
“Kalau ada kemacetan biasanya kita disupport teman - teman
perusahaan sekitar untuk meterial. Kita kerahkan alat berat agar kemacetan
segera bisa terurai. Bahkan di ruas jalan Provinsi pun kita beberapa kali
berkolaborasi untuk mengatasi kemacetan, ”kata Kadis PUPR Tanjabtim Dedi
Novrianika di kantornya.
Soal kolaborasi pemerintah dengan swasta ini Romi mengatakan
bahwa hal itu sangat niscaya dilakukan sepanjang kedua belah pihak menempatkan
posisi kesetaraan sebagai mitra.
“Tidak ada yang lebih
dominan, sepanjang sama - sama satu persepsi bahwa kepentingan masyarakat harus
diutamakan,” Romi meyakinkan.
Beberapa catatan soal komunikasi Romi dan swasta di
Tanjabtim terdeteksi di jejak digital. Pada 2017 saat Pemkab Tanjabtim tuan
rumah MtQ tingkat Provinsi Jambi ke - 37, dengan keras dia mengungkap
penolakannya atas rencana bantuan sebuah perusahaan raksasa karena dianggap tak
sepadan.
Hal tersebut diungkap Romi dari podium utama saat ia
membacakan laporan pelaksanan acara tersebut. Teranyar, tahun lalu Romi mengumbar
kemarahan soal komitment perusahaan besar lainya yang dianggap tak berjalan.
“Romi tercatat
beberapa kali secara vulgar mengungkap kekecewaannya pada perusahaan swasta di
daerah itu dalam konteks peran serta soal pembangunan, meski terlihat kasar sikap
Romi itu harus dimaknai bahwa dia ‘clear’ dan tidak cawe - cawe, kalau dia
bermain mana berani dia bersikap seperti itu,”kata pengamat komunikasi Drs.H
Mursyid Sonsang MPd yang ditemui di Jambi, Kamis (7/3/2024).
Mursyid juga sepakat soal pernyataan Romi bahwa soal
kemacetan akibat batubara yang selalu viral di Jambi bisa diselesaikan andai
saja pemegang kebijakan tidak ‘bermain’.
“Saya kira apa yang disampaikan Romi itu bentuk komitmennya
, dan melihat rekam jejak hubungan Romi dengan sejumlah pihak swasta, saya
yakin komitment itu akan dia pegang sebagai prinsip,”tutup Mursyid yang juga
tokoh pers Jambi mantan ketua PWI Jambi, sekaligus pendiri JMSI dan SMSI Pusat
yang saat ini masih sebagai ketua Forum Jurnalis Migas Jambi.(Yen/adv)