- Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Merangin, Upaya Mendorong Perekonomian Daerah
- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
Dana PPPK Membengkak! Pemkot Jambi Terpaksa Refocusing Anggaran: Segini Jumlahnya!

Keterangan Gambar : Dana PPPK Membengkak! Pemkot Jambi Terpaksa Refocusing Anggaran: Segini Jumlahnya!
Mediajambi.com - Wakil Ketua DPRD Kota Jambi, MA Fauzi,
menyatakan bahwa salah satu beban berat yang dihadapi pemerintah daerah saat
ini adalah persoalan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pada perekrutan tahun 2023 lalu, sebanyak 2.345 PPPK telah
menerima Surat Keputusan (SK) pada April 2024.
Menjelang akhir tahun ini, Pemkot Jambi juga berencana untuk
merekrut tambahan 3.295 PPPK yang terdiri dari 2.786 formasi teknis, 87 formasi
tenaga kesehatan, dan 422 formasi guru.
"Kemarin kita mendapatkan dana untuk PPPK itu dari
pusat sebesar Rp90 miliar. Sementara kebutuhan gaji PPPK itu berkisar antara
Rp145 miliar. Artinya ada Rp50 miliar dana APBD kita yang harus kita
refocusing," kata Fauzi.
Fauzi menambahkan bahwa pada Kebijakan Umum Perubahan APBD
dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan Tahun Anggaran 2024,
terdapat defisit anggaran sebesar Rp48-50 miliar.
Hal ini berdampak pada penundaan beberapa kegiatan atau
refocusing anggaran di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk
menutupi defisit APBD di akhir tahun.
"Kalau tidak kita akan berhutang di tahun depan, ada
tunda bayar. Ini yang kita hindari. Kita cari cara untuk menutupi sehingga APBD
berimbang dan tidak berhutang," jelas Fauzi.
Dia juga menyebutkan bahwa perencanaan ke depan untuk Sisa
Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) maksimal sebesar Rp50 miliar.
"Tahun lalu perencanaan SILPA kita Rp100 miliar, tetapi
setelah audit BPK hanya Rp50 miliar. Maka tahun ini kita harus mencari tambahan
Rp50 miliar untuk menutupinya," tambahnya.
Fauzi juga menyoroti bahwa perekrutan PPPK dengan jumlah
pegawai yang pensiun tidak berimbang, sehingga beban anggaran daerah untuk
membayar gaji PPPK semakin besar.
"Tahun ini anggaran sebesar Rp150 miliar. Namun, dengan
rencana pengangkatan lagi, kita harus mencari solusi agar tidak defisit,"
pungkasnya.
Dengan tantangan yang dihadapi, Pemkot Jambi dan DPRD
diharapkan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang efektif guna menjaga
keseimbangan anggaran dan memastikan kesejahteraan PPPK serta kelancaran
operasional pemerintahan daerah.(*)