- Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Merangin, Upaya Mendorong Perekonomian Daerah
- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
Dari Kato Berjawab hingga Serah Terimo Adat, Semangat Melayu Menggema di Kota Jambi

Keterangan Gambar : Dari Kato Berjawab hingga Serah Terimo Adat, Semangat Melayu Menggema di Kota Jambi
Mediajambi.com - Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kota Jambi ke-79 dan Hari Jadi Tanah Pilih Pusako Batuah ke-624 tahun ini diwarnai dengan semangat pelestarian budaya. Walikota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., secara resmi membuka perlombaan Seloko Adat Melayu Jambi Tahun 2025, yang digelar Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi di Balai Adat Kota Jambi, Senin (26/5).
Dengan mengusung tema “Kito Wujudkan Negeri Nan Beradat dan Berbudayo,” ajang tahunan ini menjadi ruang penguatan adat serta regenerasi kader-kader budaya. Sebanyak 98 peserta dari seluruh kecamatan di Kota Jambi mengikuti perlombaan yang berlangsung selama dua hari, 26–27 Mei 2025, dengan tiga kategori utama, yaitu Kato Berjawab, Melamar Sambil Meletak Tando, dan Serah Terimo Adat.
Dalam sambutannya, Walikota Maulana yang juga selaku pemangku adat menegaskan komitmen Pemerintah Kota dalam membumikan nilai-nilai adat dan budaya di tengah kehidupan masyarakat.
“Keseriusan kami dalam menumbuhkembangkan adat tidak hanya sebatas simbol. Saat ini, sebanyak 1.650 Ketua RT telah dikukuhkan sebagai pemangku adat, sebagai bentuk penguatan peran adat di tingkat masyarakat,” ungkap Maulana.
Ia juga menyampaikan bahwa melalui program prioritas “Bahagia Berbudaya”, Pemerintah Kota Jambi terus mendorong eksistensi nilai-nilai lokal dalam pembangunan. Tak hanya itu, Pemkot juga tengah memfinalisasi rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang Hukum Adat, sebagai solusi alternatif penyelesaian konflik masyarakat secara damai dan berakar dari kearifan lokal.
“Adat melayu adalah salah satu pilar kebudayaan nasional. Ia merefleksikan nilai, sejarah, dan tradisi yang menjadi fondasi identitas masyarakat kita. Maka, adat harus kita jaga, kita hidupkan, dan kita wariskan,” ujar Maulana.
Ia berharap, lomba seperti Seloko Adat ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar budaya Melayu Jambi tetap hidup dan menjadi kebanggaan bersama, terutama dalam keberagaman masyarakat urban saat ini.
Selain membahas isu budaya, Walikota Maulana turut menyampaikan capaian dan fokus kerja Pemerintah Kota Jambi tahun 2025, termasuk pembangunan infrastruktur, penanganan banjir, serta sistem pengelolaan sampah.
“Saya minta semua pihak ikut mengawasi agar setiap program berjalan baik, tepat, dan tuntas,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua LAM Kota Jambi, Datuk Aswan Hidayat, mengungkapkan rencana untuk memperluas cakupan lomba Seloko Adat hingga ke kalangan pelajar SD dan SMP.
“Regenerasi pelestari adat harus dimulai sejak dini. Kita ingin generasi muda terhindar dari pengaruh negatif dan menjadi pelopor dalam mewujudkan Kota Jambi Berbudaya dan Berbahagia,” katanya.
Datuk Aswan juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi adat Melayu dalam setiap peringatan hari bersejarah Kota Jambi, sebagai upaya menambah marwah dan identitas daerah.
Mewakili Ketua Umum LAM Provinsi Jambi, Datuk Abdul Khadir turut menyampaikan apresiasi atas komitmen Wali Kota dan LAM Kota Jambi dalam menjaga budaya.
“Seloko Adat atau Hadits Melayu ini bukan semata kompetisi. Ia adalah cara kita menghidupkan warisan luhur, menampilkan yang terbaik sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya,” ujarnya.
Pembukaan perlombaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Walikota Maulana, yang disaksikan oleh unsur Forkopimda, anggota DPRD Kota Jambi, tokoh adat, perwakilan instansi vertikal, OPD, komunitas pencinta adat, serta para mahasiswa dan pelajar.(*)