- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
- Peringati May Day 2025, Pemkab Tanjab Barat Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja
- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
Edi Purwanto Minta Pihak Terkait Pasang Spanduk Bahaya Mandi di Sungai Batanghari.

Keterangan Gambar : Edi Purwanto Minta Pihak Terkait Pasang Spanduk Bahaya Mandi di Sungai Batanghari.
Mediajambi.com- Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto
memberikan tanggapan terkait dengan beberapa kejadian tenggelamnya warga hingga
merenggut nyawa saat bermain air dan mandi di pinggir sungai batanghari.
Edi Purwanto meminta kepada pihak terkait untuk memasang
spanduk himbauan hingga larangan masyarakat untuk bermain atau mandi di pinggir
sungai batanghari. Hal ini sebagai upaya memberikan peringatan warga akan
bahaya yang sewaktu-waktu bisa terjadi saat bermain atau mandi di aliran sungai
batanghari.
"Kita minta kepada pihak babinsa atau babinkamtibmas,
BPBD dan terkait lainnya untuk bisa memasang spanduk atau baliho berupa
peringatan bahaya untuk masyarakat bermain hingga mandi di sungai
batanghari,"sebutnya.
"Kita melihat ini sudah banyak peristiwa warga yang
tenggelam bahkan meninggal dunia. Yang kita khawatirkan itu mandi dan bermain
air di sungai batanghari itu,"tambahnya.
Saat ini memang kondisi sungai batanghari tengah surut
mengikuti musim kemarau yang terjadi. Hamparan pasir akibat menurunnya debit
air sungai batanghari menjadi objek wisata dadakan, tidak hanya menikmati pemandangan
pasir, bahkan ada masyarakat yang mandi di pinggiran sungai.
Hal ini menurut Edi Purwanto harus menjadi perhatian
bersama, terutama dengan memberikan himbauan agar masyarakat tidak mandi di
pinggir sungai batanghari sebagai antisipasi. Apalagi memang karena ini menjadi
wisata dadakan, tentu kata Edi Purwanto tidak ada fasilitas keamanan bagi
masyarakat yang berkunjung.
"Maka saya minta agar diberikan spanduk atau baliho
peringatan bahaya mandi di pinggir sungai. Kemudian saya juga menghimbau kepada
masyarakat, terutama yang membawa anak-anak untuk betul-betul di jaga, jangan
sampai bermain atau mandi di sungai,"pungkasnya.(*)