- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
Forum Internasional OECD - IOPS Sepakati Peningkatan Kolaborasi Industri Dana Pensiun Global

Keterangan Gambar : Forum Internasional OECD - IOPS Sepakati Peningkatan Kolaborasi Industri Dana Pensiun Global
Mediajambi.com Bali- OECD/IOPS/OJK Global Forum on Private
Pensions 2024, forum internasional yang diselenggarakan OJK bersama Organisation
for Economic Co-operation and Development (OECD) dan Organisasi Pengawas Dana
Pensiun Dunia atau International Organisation of Pension Supervisors (IOPS)
pada 19-20 November di Bali, menyepakati peningkatan kolaborasi antarnegara
serta sejumlah rekomendasi praktis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
sistem dana pensiun secara global.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, dalam
pidato penutupan pertemuan tersebut di Bali, Rabu menyampaikan beberapa poin
penting yang menjadi sorotan diskusi selama dua hari, yakni pentingnya peran
dana pensiun dalam menutup kesenjangan perlindungan dan meningkatkan keamanan
finansial serta kontribusi dana pensiun terhadap investasi jangka panjang yang
mendukung pengembangan pasar modal dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Selain itu, dalam forum yang dihadiri lebih dari 150 peserta
dari 42 negara itu juga mengemuka diskusi mengenai integrasi prinsip
Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam strategi dana pensiun sebagai
langkah menghadapi tantangan global sambil menjaga imbal hasil jangka panjang;
dan pemanfaatan digitalisasi untuk memperluas inklusi keuangan dan cakupan dana
pensiun, terutama di sektor informal.
"Dari sejumlah pandangan serta strategi tindak lanjut
yang dibahas di forum ini, tentu akan memperkuat upaya kolektif kita untuk
memajukan agenda dana pensiun global," kata Mirza.
Mirza mengatakan, OJK mengapresiasi dukungan OECD dan IOPS
dalam penyelenggaraan forum ini. Kerja sama ini mencerminkan komitmen bersama
untuk membangun sistem dana pensiun yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan di
tengah tantangan global.
OJK berharap forum ini menjadi katalisator bagi penguatan
kerja sama internasional di sektor dana pensiun, memberikan dampak nyata bagi
kehidupan masyarakat, serta mendukung stabilitas ekonomi global.
Sebelumnya pada pembukaan forum ini, Ketua Dewan Komisioner
OJK Mahendra Siregar menyampaikan mengenai reformasi sektor dana pensiun di
Indonesia yang dilakukan OJK dan berfokus pada empat pilar utama yakni
penguatan modal dan pendalaman pasar; peningkatan tata kelola dan manajemen
risiko; pengembangan ekosistem industri; dan adopsi praktik terbaik serta
standar internasional.
Mahendra menegaskan bahwa OJK terus mendorong harmonisasi
skema pensiun sukarela dan wajib sebagai bagian dari upaya memperluas cakupan
dana pensiun, termasuk di sektor informal.
Industri dana pensiun di Indonesia terus menunjukkan
pertumbuhan yang stabil. Per September 2024, total aset dana pensiun mencapai
Rp1.500 triliun (95 miliar dolar AS), meningkat 10,1 persen dibandingkan dengan
Rp1.362 triliun (86,4 miliar dolar AS) pada September 2023.
OJK sebagai Anggota Eksekutif Komite IOPS
Dalam forum ini juga diumumkan terpilihnya OJK sebagai
anggota Komite Eksekutif Organisasi Dana Pensiun Dunia atau International
Organisation of Pension Supervisors (IOPS) setelah melalui periode nominasi dan
voting oleh anggota IOPS yang dilaksanakan pada Agustus hingga Oktober 2024.
IOPS adalah organisasi internasional yang didirikan pada
2004, yang bertujuan untuk memperkuat pengawasan dana pensiun di seluruh dunia.
IOPS dibentuk atas inisiatif dari Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD) dan International Network of Pension Regulators and
Supervisors (INPRS). Saat ini, IOPS memiliki 92 anggota dan observers yang
mewakili badan pengawas dari 82 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Keberhasilan OJK terpilih sebagai anggota Komite Eksekutif
IOPS untuk periode 2025-2026 ini menandakan komitmen Indonesia untuk lebih
aktif berperan dalam perkembangan kebijakan dana pensiun global.
Dalam kesempatan ini, Kepala Eksekutif Pengawas
Perasuransian, Penjaminan dan Dana
Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengungkapkan bahwa OJK bertekad untuk belajar
dari pengalaman negara-negara lain dalam mengembangkan industri dana pensiun
yang lebih baik, serta memberikan kontribusi dalam merancang kebijakan dana
pensiun global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
"Indonesia siap untuk aktif berkontribusi dalam
kebijakan dana pensiun dunia. Kami percaya dengan berbagi pengalaman dan
berkolaborasi dengan negara-negara anggota IOPS, kita dapat bersama-sama
mengatasi tantangan global dan memperkuat industri dan sistem dana pensiun di
setiap negara," ujar Ogi.(*)