- HERSHARE 2025, Mendorong Peran Perempuan dalam Pasar Modal Syariah
- Ny Hesti Haris Buka Kejuaraan Taekwondo Kartini Cup 2025. Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi
- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
Gubernur Al Haris Lakukan Peletakan Emas Prosesi Tegak Tiang Tuo, Mega Proyek Revitalisasi KCBN Muarojambi

Keterangan Gambar : Gubernur Al Haris Lakukan Peletakan Emas Prosesi Tegak Tiang Tuo, Mega Proyek Revitalisasi KCBN Muarojambi
Mediajambi.com - Gubernur Jambi H Al Haris, mengawali proses
peletakan tiang pancang mega-proyek Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional
(KCBN) Muarajambi di kawasan Candi Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi
Jambi, Rabu (05/06/2024).
Prosesi peletakan batu pertama atau tiang pancang yang
dilaksanakan di lokasi pembangunan museum kompleks KCBN Muarajambi ini
dilakukan dengan mengikuti adat setempat, yakni prosesi beselang Tegak Tiang
Tuo, yang melibatkan simbolisme mendalam melalui peletakan emas, perak, besi,
tapak kuda, dan sawang angin serta diakhiri dengan penaburan setabun tawar dan
secupak garam.
Pada prosesi ini, Gubernur Al Haris memulai dengan peletakan
emas, selanjutnya peletakan perak oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar
Farid, peletakan besi oleh Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar
Budaya Ahmad Mahendra, dan seterusnya oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan
Wilayah V Jambi Agus Widiatmoko, dan anggota DPR RI H. Bakrie.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Al Haris menyampaikan
rasa syukurnya atas proses revitalisasi yang dilakukan di kawasan Candi Muaro
Jambi. Ia mengatakan mega-proyek tersebut akan menjadi magnet besar bagi
wisatawan untuk datang ke Jambi kedepannya.
"Sesuai arahan Pak Presiden, candi ini kita
revitalisasi dan kembalikan fungsi sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
Hari ini dengan prosesi (Tegak Tiang Tuo) merupakan bukti nyata bahwa nantinya
di KCBN Muarajambi akan memiliki fasilitas yang melengkapi candi. Saya
berterima kasih kepada Pak Dirjen (Kebudayaan) yang meyakinkan agar
revitalisasi ini berjalan dan saya yakin setelah selesai, KCBN Muarajambi akan
menjadi magnet yang besar bagi Jambi," kata Al Haris.
Gubernur Al Haris melanjutkan, Pemerintah Provinsi Jambi
sangat mendukung dan bangga dengan mega-proyek revitalisasi KCBN tersebut, oleh
sebab itu disebutnya Pemerintah Provinsi Jambi bersama masyarakat harus ikut
merasakan dampak dari revitalisasi kawasan Candi Muaro Jambi itu.
"(Mega-proyek) Ini lengkap dengan galeri dan
sebagainya, ada juga wadah UMKM dan sebagainya, tinggal nanti kita melatih
pelaku UMKM, itu kita kembangkan sehingga ekonomi setempat bisa berkembang, dan
masyarakat disini merasakan punya usaha baru dan ikut menjaga kawasan
ini," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan,
Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid mengatakan bahwa prosesi ini telah
dinantikan dengan baik. "Tegak Tiang Tuo pembangunan di KCBN Muarajambi
ini merupakan langkah penting dalam perjalanan mewujudkan upaya Pemerintah
dalam mendorong pelindungan warisan budaya di Indonesia. Melalui upaya ini,
kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik, tetapi juga berkomitmen untuk
melakukan kajian mendalam peradaban Muarajambi yang hilang melalui ekskavasi
benda sejarah, mengidentifikasi makna-makna budaya dan sejarah yang terkandung
di dalamnya dengan tujuan akhir untuk mengembalikan KCBN Muarajambi menjadi
sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi publik," katanya.
KCBN Muarajambi tidak hanya menjadi simbol keyakinan Buddha,
tetapi juga pusat pendidikan dan destinasi spiritual. Berada di tengah
keheningan dan keagungan situs ini, pengunjung diajak menyusuri jejak masa lalu
dan memahami peran vitalnya dalam proses edukasi dan pembangunan peradaban.
KCBN Muarajambi memiliki makna sejarah yang sangat dalam,
merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia
Tenggara. Kompleks ini mencakup candi tinggi dan rendah, serta stupa besar yang
mencapai ketinggian 27 meter, yang semuanya dibangun tanpa menggunakan semen
atau bahan perekat modern. KCBN Muarajambi menjadi kompleks percandian Buddha
terbesar di Asia Tenggara, membentang sepanjang 7,5 kilometer di sepanjang Sungai
Batanghari dan mencakup 8 desa.
Sebagai langkah awal dari proyek ini, pada akhir April lalu
telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik pembangunan museum oleh Kepala
PPK Pembangunan Museum M. Natsir Muslim Ridwan dan Senior Vice President Head
of Building Operation Division PT PP (Persero)
Andek Prabowo. Selain itu, juga telah ditandatangani kontrak konstruksi
fisik penataan lingkungan kawasan cagar budaya oleh PPK Penataan Lingkungan
Yanto H.M. Manurung dan Senior Vice President Divisi Operasi 1 PT Brantas
Abipraya (Persero) Arviga Bigwanto.
Setelah prosesi Tegak Tiang Tuo, acara dilanjutkan dengan
penanaman pohon sebagai symbol komitmen untuk melestarikan lingkungan. Langkah
ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya fokus pada aspek fisik candi
tetapi juga pada keberlanjutan lingkungannya. (mas)