- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
- Walikota Maulana Hadiri HUT Kota Palembang, Bawa Misi Komwil II APEKSI Bangun Jaringan Antar-Kota
Gunung Marapi Meletus, Belasan Pendaki Gunung Diturunkan

Keterangan Gambar : Gunung Marapi Meletus, Belasan Pendaki Gunung Diturunkan
Mediajambi.com -
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak
diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius tiga kilometer dari kawah atau
puncak. Menyusul meletusnya Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) pukul 14:54 WIB.
Terdapat sebanyak 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Abdul Muhari, Ph.D., dalam siaran pers nya Senin (4/12) pukul 07.29 WIB
menyebutkan, dari data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 19 pendaki sudah berhasil
turun dan diselamatkan oleh tim gabungan. Masih ada 28 pendaki yang belum
berhasil turun.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Warsito, memastikan bahwa kabar yang sempat
beredar tentang seorang pendaki meninggal dunia belum dapat diverifikasi.
Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian dan
pertolongan terhadap para pendaki yang belum berhasil turun. Oleh sebab itu,
masyarakat diminta agar tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan yang belum
dapat dipastikan kebenarannya.
Letusan Gunung Marapi itu mengeluarkan suara gemuruh yang
keras dan terjadi hujan abu bercampur kerikil. Sempat terdengar suara gemuruh,
dan letusan yang kemudian turun hujan
abu disertai kerikil-kerikil. Ini menimbulkan bunyi di atap rumah," ujar
Marwan (45) warga Ampek Angkek setempat Minggu sore. Meski begitu warga
menurutnya mereka tetap tenang, hanya terganggu oleh hujan abu dan bau yang
menyengat.
Gunung Marapi terletak di daerah Agam dan Tanah Datar dengan
ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut.
Erupsi Gunung Marapi tersebut menimbulkan hujan abu vulkanis
tipis mulai turun di daerah sekitaran kaki Gunung Marapi di Kota Bukittinggi
dan Kabupaten Agam.
Abu vulkanis yang turun berukuran cukup halus dan berbentuk
seperti pasir sungai. Abu ini cukup mengganggu pernafasan dan membuat para
pengendara harus menurunkan kaca helm saat berkendara.(Lin)