- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
- Walikota Maulana Hadiri HUT Kota Palembang, Bawa Misi Komwil II APEKSI Bangun Jaringan Antar-Kota
Harga Kebutuhan Pokok Bergejolak, Ini Solusi dari Pj Wali Kota Jambi

Keterangan Gambar : Harga Kebutuhan Pokok Bergejolak, Ini Solusi dari Pj Wali Kota Jambi
Mediajambi.com -
Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Jambi kembali melambung.
Diantaranya cabai merah.
Pantauan harian ini di Pasar Simpang Pulai harga cabai merah
mencapai Rp 80 ribu per kg. Salah seorang pedagang Cabai di Pasar Simpang Pulai
mengatakan, bahwa sejak kemarin harga cabai sudah naik. "Harga agen sudah
naik," katanya.
Dia menambahkan, kenaikan harga cabai biasa terjadi pada
akhir tahun hingga awal tahun. Dimana sentra-sentra produksi cabai biasanya
mengalami musim hujan. Sehigga pasokan berkurang.
Menyikapi hal ini Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih
mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan para agen dan grosir untuk menyikapi
harga kebutuhan bahan pokok tersebut.
"Kenaikan harga komuditas bahan pokok ini akan kita
sikapi. Kita tau sebagian wilayah mengalami banjir, hal itu berimplikasi
masalah transportasi. Perjalanan komuditas ke Jambi mengalami kendala,"
kata Pj Wali Kota Jambi, (3/1/2024).
Sri mengungkapkan, pihaknya juga baru saja mengikuti rapat
koordinasi nasional terkait inflasi, yang dipimpin Kemendagri. "November
2023 lalu inflasi Kota Jambi masuk 10 besar tertinggi. Alhamdulillah pengumuman
pagi ini (kemarin, red) kita sudah turun peringkat 19," imbuhnya.
Artinya sebut Sri, kerja keras dari Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID) Kota Jambi membuahkan hasil. "Dengan penurunan ini juga saya
pendanaan pada TPID jangan lengah," sebutnya.
Pihaknya sebut Sri, tetap terus bekerja keras untuk
pengendalian inflasi di Kota Jambi. "Target kita bisa di bawah nasional,
inflasi kita harus diangka 2,5," ujarnya.
Lanjut Sri, kepada seluruh kepala OPD yang sudah menyiapkan
rencana kerja anggaran untuk segera mengimplementasikan program yang sudah
disusun, seperti di Dinas Sosial, Disperindag, Dinas UMKM, Dinas Pertanian. "Januari
ini harus gaspol sampai triwulan pertama. Sehingga dalam mengahadapi ramadan
dan hari raya nanti kita tidak mengalami gejolak harga, dan inflasi
terkendali," pungkasnya. (Yen)