- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Harga Komoditi Pinang Anjlok, Petani di Tanjab Timur dan Tanjab Barat Mengeluh

Keterangan Gambar : Harga Komoditi Pinang Anjlok, Petani di Tanjab Timur dan Tanjab Barat Mengeluh
Mediajambi.com – Pinang merupakan salah satu komoditi
andalan dari wilayah pantai timur Provinsi Jambi yakni Tanjab Barat dan Tanjab Timur. Namun
kini harga komoditas ekspor Jambi itu turun drastis, ditingkat petani harga
berkisar Rp 4.000 hingga Rp 6.000 per kilogram.
H Burhan (48) misalnya seorang petani pinang di Rantau
Rasau, Kabupaten Tanjab Timur mengaku sebelumnya harga pinang ditingkat petani
berkisar Rp15.000-Rp20.000 per kilogram. “Harga pinang turun hampir setahun belakangan.
Meskipun harga pinang turun drastis kami tetap bertahan,” keluh pemilik kebun
pinang 10 hektar ini.
- Bupati Tekankan ASN dan TKK Wajib Masuk Kerja 26 April0
- Bupati Tanjabbar Tinjau Sejumlah Pos Pengamanan Lebaran0
- Bupati Tanjabbar Soroti Harga Pinang Yang Anjlok0
- Pemkab Tanjabbar Kembali Dapatkan Penghargaan Opini WTP dari BPK-RI Perwakilan Jambi0
- Bupati dan Wabup Tanjabbae Sholat Idul Fitri di Masjid Syeikh Utsman Kualatungkal0
Menurutnya, pinang merupakan komoditi andalan, tanaman yang banyak diminati
masyarakat wilayah pesisir timur Provinsi
Jambi. Karena pinang sangat mudah
menanamnya, ongkos produksi terbilang mudah
dan efesien, perawatannya sangat gampang. “Saat harga mulai membubung naik, masyarakat
berlomba -lomba menanam pinang. Karena harga sangat menjanjikan semasa itu dan menjadi
tanaman primadona,” ungkapnya.
Turunnya harga komoditi pinang sangat berpengaruh terhadap
perekonomian masyarakat terutama petani pinang. Dampak dari anjloknya harga pinang ini menurunnya daya beli masyarakat. “Kita selaku
petani berharap banyak komoditi pinang
naik seperti sebelumnya,” tandasnya.
Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), H Anwar Sadat, menyoroti dan permasalahan harga
pinang yang anjlok. Keprihatinan itu disampaikan saat Safari Jum'at di Masjid
Al-Kautsar, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Jum'at (28/04/23 lalu).
Terkait permasalahan harga pinang yang mengalami penurunnya
harga menurutnya dipengaruhi berkurangnya permintaan pasar global dan kualitas
pinang yang kalah dengan pihak luar. "Pemkab Tanjabbar terus melakukan
upaya terbaik guna mengatasi permasalahan tersebut," ungkap Bupati.
Bupati meminta kepada
para petani agar memanfaatkan dan mengoptimalkan lahan kosong untuk budidaya
tanaman lainnya seperti cabai yang saat ini harganya masih stabil.
Informasi yang dihimpun Media Jambi dilapangan penyebab anjloknya
harga pinang disebabkan berkurangnya permintaan dari pasar Internasional. Seperti India dan
beberapa negara eksportir lainnya. Selain itu saat ini di negara tujuan ekspor saat ini sedang panen raya sehingga
permintaan berkurang.(mas)