- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
- Peringati May Day 2025, Pemkab Tanjab Barat Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja
- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
Indeks Daya Saing Daerah Provinsi Jambi Meningkat: Jalur Menuju Pertumbuhan Ekonomi Cepat dan Berkelanjutan

Keterangan Gambar : Muhammad Ridwansyah, Ketua Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi, Perencanaan Bisinis dan Lingkungan (PUI-PT PEBIAL) Universitas Jambi/ Ekonom Universitas Jambi
Mediajambi.com Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) adalah sebuah indikator yang mengukur daya saing ekonomi suatu daerah. Capaian atau skor dari indeks ini dapat memberikan gambaran mengenai beberapa aspek yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, seperti : 1) Kualitas Infrastruktur; 2) Kebijakan Ekonomi dan Investasi; 3) Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); 4) Tata Kelola dan Kepemimpinan; dan 5) Inovasi dan Pengembangan Teknologi.
Kinerja pemerintah daerah dalam hal tata
kelola yang baik, transparansi, dan efektivitas juga dapat tercermin melalui
daya saing suatu daerah. Daerah dengan IDSD yang tinggi sering kali diiringi
dengan pemerintahan yang profesional dan efisien
Provinsi Jambi berhasil menunjukkan
peningkatan dalam Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang mengesankan. Ini
ditunjukkan dengan peningkatan skor Indeks Daya Saing Daerah dari 2,99 pada
2022 menjadi 3,25 pada 2023, lebih rendah dari tingkat nasional yang memiliki skor rata-rata
3,44. Meski masih sedikit di bawah skor nasional, capaian ini menjadi bukti
bahwa Jambi berada di jalur yang tepat untuk memperkuat daya saingnya.
Jambi di Peringkat Enam Nasional dalam IDSD
Berkelanjutan
Dalam kategori IDSD Berkelanjutan, Komite
Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Bersama dengan Terra Komunika,
dan Kinara Indonesia membentuk Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB)
untuk mengakselerasi dan meningkatkan daya saing daerah. Provinsi Jambi
menempati posisi ke-6 secara nasional dengan skor 59,19. Di posisi teratas,
Bali menduduki peringkat pertama, disusul Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara, DI
Yogyakarta, dan Kalimantan Selatan. Meskipun bersaing ketat dengan provinsi
lain, Jambi memiliki potensi besar untuk meningkatkan posisinya melalui
langkah-langkah strategis. Khusus pada Indeks Tata Kelola Berkelanjutan,
Provinsi Jambi menempati urutan ke-5 (skor 67,96) setelah (1) DI. Yogyakarta;
(2) Kalimantan Barat; (3) Bali; (4) Kep. Bangka Belitung
Strategi Utama Meningkatkan Daya Saing
Jambi
Agar pertumbuhan ekonomi Jambi semakin
berkelanjutan, beberapa rekomendasi penting disarankan:
- Meningkatkan Produktivitas Ekonomi:
Mengembangkan sektor berbasis pertanian, perdagangan, industri, dan
pariwisata akan memperkuat daya saing lokal. Dengan fokus pada
sektor-sektor ini, Jambi dapat meningkatkan output ekonomi sekaligus
memperluas peluang kerja.
- Memaksimalkan Investasi Jangka Pendek: Pengaruh investasi di bidang pertanian, infrastruktur, dan
kelembagaan akan terasa lebih cepat dan mendorong pertumbuhan yang solid.
Peningkatan infrastruktur misalnya, dapat memberikan dampak langsung
terhadap aksesibilitas dan efisiensi distribusi hasil pertanian.
- Modernisasi dan Perluasan Pertanian:
Mengutamakan pertanian sebagai sektor andalan perlu diprioritaskan.
Transformasi pertanian ini diharapkan membawa perubahan struktural yang
berdampak signifikan dalam jangka panjang.
Empat Daerah Prioritas untuk Peningkatan
IDSD
Saat ini, beberapa daerah di Provinsi Jambi
memiliki skor IDSD yang masih rendah dan berdampak pada keseluruhan capaian
IDSD Provinsi Jambi, antara lain:
- Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dengan skor 2,83
- Kabupaten Tebo dengan skor 2,77
- Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dengan skor 2,71
- Kota Sungai Penuh (data belum
tersedia, dengan skor 0)
Daerah-daerah ini memerlukan perhatian
khusus dalam perbaikan daya saing agar keseluruhan provinsi dapat mencapai skor
yang lebih baik.
Memperkokoh Empat Pilar Utama
Untuk memastikan keberlanjutan dan
peningkatan daya saing, dari 12 pilar IDSD Provinsi Jambi perlu memperkuat
empat pilar penting berikut ini:
- Pilar 2 - Infrastruktur:
Peningkatan infrastruktur jalan, jembatan, dan fasilitas publik lainnya
akan mempermudah aktivitas ekonomi.
- Pilar 7 - Pasar Produk: Akses pasar
yang lebih luas dan peningkatan kualitas produk akan mendukung daya saing
lokal.
- Pilar 9 - Sistem Keuangan:
Ketersediaan layanan keuangan yang mudah diakses akan membantu masyarakat
dalam mengembangkan usaha.
- Pilar 12 - Kapasitas Inovasi:
Inovasi di berbagai sektor, termasuk sektor agribisnis dan pariwisata,
akan menjadi motor utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dengan fokus pada produktivitas, investasi,
modernisasi, dan penguatan empat pilar utama, Provinsi Jambi memiliki peluang
besar untuk meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional.
Fokus Utama
Khusus pda bidang infrastruktur, prioritas
utama perlu diberikan pada infstruktur Pelabuhan.. Dewasa ini Pelabuhan Talang
Duku (TD) di Jambi menghadapi tantangan besar dalam menopang kebutuhan logistik
daerah. Saat ini, pelabuhan ini hanya mampu menangani 45,24% dari total
produksi komoditas Provinsi Jambi, sedangkan 54,76% sisanya harus melalui
pelabuhan di luar Jambi.
Selain keterbatasan kapasitas, biaya
logistik di Pelabuhan TD juga jauh lebih mahal dibandingkan pelabuhan lainnya,
di luar Jambi. Tarif pelayaran di Pelabuhan TD mencapai 5.900 USD per
kontainer, tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya Pelabuhan di luar Jambi yang berkisar antara 2.000 hingga
3.000 USD per kontainer. Ditambah lagi, waktu tempuh dari Pelabuhan TD menuju
ambang luar mencapai 24 jam, yang memperlambat pengiriman dan meningkatkan
biaya tambahan untuk bongkar muat serta bahan bakar.
Selain itu, Perusahaan pelayaran yang
melayani kepentingan transportasi laut masih terbatas. saat ini, hanya ada tiga
perusahaan pelayaran yang beroperasi di Pelabuhan TD (Advantis Sabang Raya,
Pelayaran Sukses Sindo Damai, dan Pulau Laut), sehingga kerap terjadi
penumpukan dan penundaan pengiriman barang.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa
langkah konkrit telah disiapkan oleh Pemprov Jambi. Dalam jangka pendek,
pemerintah didorong untuk mengaktifkan Pelabuhan Muaro Sabak guna memperluas
layanan pengangkutan barang dan menambah jumlah perusahaan pelayaran yang
beroperasi di Pelabuhan TD. Selain itu, upaya percepatan pembangunan Jembatan
Sungai Rambut dan jalan akses menuju Pelabuhan Ujung Jabung (UJ) diharapkan
dapat dimulai tahun depan. Untuk jangka menengah dan panjang, prioritas
diarahkan pada percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi di Pelabuhan Ujung
Jabung, pengembangan kawasan industri, serta hilirisasi komoditas, terutama di
sektor pertanian melalui bio-industri dan pengembangan pariwisata.(***)