- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
Indosat Ooredoo Hutchison Rilis Film Pendek Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Kampanye Tanam Oksigen

Keterangan Gambar : Indosat Ooredoo Hutchison Rilis Film Pendek Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Kampanye Tanam Oksigen
Mediajambi.com– Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH)
menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan lewat kampanye Tanam
Oksigen. Kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
ancaman kerusakan lingkungan tersebut hadir melalui karya film pendek sains
fiksi berjudul Jaga Raya.
Melalui film pendek ini, Indosat mengambil langkah proaktif
mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk memahami peran penting mangrove
sebagai biofilter polusi dan penghasil oksigen. Film pendek ini tayang secara
eksklusif di saluran YouTube resmi Indosat Ooredoo Hutchison.
Steve Saerang, SVP - Head of Corporate Communications
Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan, “Kampanye Tanam Oksigen melalui film
pendek sains fiksi Jaga Raya menjadi cerminan tanggung jawab Indosat Ooredoo
Hutchison terhadap keberlanjutan lingkungan melalui edukasi pentingnya
keberadaan mangrove dalam ekosistem lingkungan. Kami yakin kehadiran film
pendek ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus berkontribusi
dalam menjaga udara bersih secara berkelanjutan di bumi dengan kemasan yang
menarik dan mudah diterima masyarakat.”
Produksi film pendek yang berkolaborasi dengan Hatma
Creative Agency dan Migunani Creative Cult mengisahkan tentang keprihatinan
seorang peneliti biologi bernama Raya. Di dunia multiverse, Raya menjadi salah
satu korban dari kondisi lingkungan yang sudah buruk dan tercemar. Namun
kegigihannya mengalahkan rasa sakit yang diderita dengan tetap meneliti benih
mangrove untuk dibawa ke masa sekarang oleh kekasihnya bernama Jaga. Hal
tersebut dilakukan dengan harapan dapat mencegah terjadinya situasi kerusakan
lingkungan yang sedang terjadi di dunia paralel mereka. Upaya Jaga dan Raya
untuk mencegah kerusakan bumi di masa depan tidak dapat mereka lakukan berdua
saja, melainkan harus menjadi kepedulian semua pihak.
Melalui program Tanam Oksigen, masyarakat juga dapat
berpartisipasi langsung melalui ioh.co.id/tanamoksigen dengan melakukan
pembelian bibit mangrove seharga Rp80.000 per pohon. Tanam Oksigen
didedikasikan untuk mencegah punahnya udara bersih akibat masifnya emisi karbon
dioksida, dengan cara mengembalikan dan melindungi ekosistem mangrove di hutan
Indonesia yang keberadaannya semakin terancam.
Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki
hutan mangrove seluas 3,36 juta, dan sebanyak 326 ribu Ha di antaranya berada
di Kalimantan Utara. Menurut data yang dilansir dari World Health Organization
(WHO) menunjukkan bahwa setiap tahunnya 99% penduduk dunia menghirup udara
berpolusi, dan emisi karbon dioksida telah mencapai rekor tertinggi pada tahun
2022 lalu. Keberadaan udara bersih semakin langka, dan Indosat ingin mengajak
masyarakat untuk berkontribusi dengan melakukan aksi nyata.
Saksikan film pendek sains fiksi Jaga Raya di kanal YouTube
Indosat Ooredoo Hutchison dan bergabung bersama Indosat di ioh.co.id/TanamOksigen
untuk berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove di
Indonesia.(*)