- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Inflasi Bulanan Jambi Tetap Terkendali pada Periode HBKN Idul Fitri

Keterangan Gambar : Inflasi Bulanan Jambi Tetap Terkendali pada Periode HBKN Idul Fitri
Mediajambi.com -
Merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS), secara
bulanan Inflasi Provinsi Jambi pada Bulan April 2024 mengalami inflasi sebesar
0,18% (mtm), lebih rendah dibandingkan realisasi nasional yang mengalami
inflasi sebesar 0,25% (mtm).
Secara tahunan
Provinsi Jambi tercatat mengalami inflasi sebesar 3,93% (yoy), lebih
tinggi dibandingkan laju inflasi nasional sebesar 3,00% (yoy). Berdasarkan
komoditasnya, jenis barang/jasa yang mendorong inflasi disumbangkan oleh bawang
merah, angkutan udara, tarif kendaraan travel, kentang dan rekreasi.
Peningkatan harga bawang merah didorong oleh peningkatan
harga di daerah pemasok (Jawa, seperti Tegal dan Brebes) dan lahan pertanian
terdampak banjir. Peningkatan harga kentang didorong oleh berkurangnya pasokan
komoditas sehubungan dengan kondisi cuaca hujan yang menyebabkan bajir dan
penurunan produksi kentang di daerah pemasok (Kabupaten Kerinci). Peningkatan
tarif angkutan udara dan kendaraan travel seiring dengan peningkatan mobilitas
serta permintaan masyarakat terkait komoditas transportasi sehubungan dengan
tren mudik pada momentum HBKN Idul Fitri. Sejalan dengan hal tersebut, tingkat
harga komoditas rekreasi juga mengalami peningkatan sehubungan dengan
meningkatnya permintaan dan aktivitas masyarakat pada periode HBKN Idul Fitri
1445H. Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan cabai
merah, beras, ikan serai, kangkung, dan udang basah. Penurunan harga beras
terjadi sejalan dengan penurunan harga gabah di petani seiring dengan mulai
masuknya periode panen padi pada sejumlah daerah penghasil seperti Jawa Timur
dan Jawa Barat.
Rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah
sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan: inflasi -0,05% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,16% (ytd)
Tahunan: Inflasi 3,39% (yoy)
Bawang merah menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar
di Kota Jambi dengan andil 0,19%. Diikuti angkutan udara (andil 0,10%), tarif
kendaraan travel (andil 0,07%), angkutan antar kota (andil 0,04%), dan kentang
(andil 0,04%). Di sisi lain, inflasi
lebih tinggi tertahan oleh penurunan cabai merah (andil -0,49%), kangkung
(andil -0,05%), udang basah (andil -0,05%), cabai rawit (andil -0,04%) dan
bayam (andil -0,03%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan: inflasi 0,08% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,58 % (ytd)
Tahunan: inflasi 3,18% (yoy)
Di Kabupaten Bungo, bawang merah merupakan komoditas
penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,14%. Diikuti oleh komoditas
lain yaitu emas perhiasan (andil 0,13%), daging ayam ras (andil 0,06%), kentang
(andil 0,06%). Namun demikian, inflasi
yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan cabai merah (andil -0,43), cabai
rawit (andil -0,08%), beras (andil -0,04%), tomat (andil -0,04%) dan kangkung
(andil -0,02%).
Kabupaten Kerinci:
Bulanan: inflasi 0,97% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 3,51% (ytd)
Tahunan: inflasi 6,09% (yoy)
Bawang merah merupakan komoditas penyumbang inflasi
terbesar dengan andil sebesar 0,56%. Diikuti dengan rekreasi (andil 0,26%),
bakso siap santap (andil 0,12%), emas perhiasan (andil 0,12%) dan sigaret
kretek tangan (andil 0,11%). Namun demikian inflasi yang lebih tinggi tertahan
oleh penurunan cabai merah (andil -0,47%), beras (andil -0,30%), Ikan Serai
(andil -0,22%), cabai hijau (andil -0,12%) dan Buncis (-0,08%).
Ke depan, Provinsi Jambi diperkirakan akan mengalami
inflasi sehubungan dengan diberlakukannya kenaikan HET Beras SPHP dan Harga
Acuan Pangan untuk sejumlah komoditas strategis seperti gula, jagung pakan,
daging dan telur ayam ras.
Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah
daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (Murah) serentak
untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran
distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.(***)