- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
Inflasi Februari Kota Jambi Lebih Rendah dari Januari 2024

Keterangan Gambar : Inflasi Februari Kota Jambi Lebih Rendah Dari Januari 2024
Mediajambi.com - Februari 2024, Kota Jambi
mengalami inflasi month to month (mtm) terhadap Januari 2024 sebesar 0,24%.
Angka tersebut lebih rendah dibanding inflasi yang terjadi pada bulan Januari
2024, yaitu sebesar 0,68%. Inflasi year on year (yoy) Kota Jambi bulan Februari
2024 terhadap Februari 2023 sebesar 3,15% lebih rendah dibanding inflasi
Februari 2023 (sebesar 6,83%). Sementara untuk tingkat inflasi year to date
(ytd), sebesar 0,92 persen.
"Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Jambi melalui Berita Resmi Statistik bulan Maret, merilis perkembangan Indeks
Harga Konsumen (IHK) di Kota Jambi. Pada bulan Februari 2024, tercatat Kota
Jambi mengalami inflasi "month to month" (mtm) sebesar 0,24 persen,
dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 106,1. Dibanding Januari, inflasi Februari
mengalami penurunan" jelas Hendra, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Setda Kota Jambi dalam siaran persnya, Senin (4/3/2024).
Lebih detail, Hendra uraikan bahwa
perbandingan inflasi antar tahun selama tiga tahun terakhir di Kota Jambi,
bergerak cukup fluktuatif.
"Pada Februari 2024, tingkat inflasi
yoy Kota Jambi sebesar 3,15 persen, Februari 2023 dan Februari 2022
masing-masing sebesar 6,83 persen dan 1,73 persen. Tingkat inflasi ytd Kota
Jambi Februari 2024 sebesar 0,92 persen, Februari 2023 dan Februari 2022
masing-masing sebesar 0,69 persen dan 0,27 persen. Tingkat inflasi mtm Kota
Jambi Februari 2024 sebesar 0,24 persen, Februari 2023 dan Februari 2022
masing-masing mengalami deflasi sebesar -0,22 persen dan -0,85 persen,"
dibeberkan Hendra.
Inflasi Februari Kota Jambi jelasnya terjadi
karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada 10
kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar
2,24%, kelompok kesehatan sebesar 0,03%, kelompok transportasi sebesar 0,28%,
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,21%, kelompok pakaian dan
alas kaki sebesar 0,04%, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah
tangga sebesar 0,12%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,02%, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar
0,01%, kelompok pendidikan sebesar 0,09%, kelompok penyediaan makanan, minuman
dan restoran sebesar 0,12%.
"Yang menjadi perhatian dalam
pembentukan inflasi Kota Jambi bulan Februari, andil terbesar dan sangat dominan
penyumbang inflasi berasal dari kelompok pengeluaran makanan minuman dan
tembakau, yaitu sebesar 2,24%. Komoditas utama dari kelompok ini yang
memberikan andil terhadap terjadinya inflasi antara lain, beras 0,49%, daging
ayam ras 0,48%, cabai merah 0,39%, tarif air minum PAM 0,18%, angkutan udara
0,17%, rokok sigaret kretek mesin 0,16%, tomat 0,15%, bawang putih 0,13%, emas
perhiasan 0,08%, dan jeruk 0,06%," sebut Sekretaris TPID Kota Jambi itu.
Hendra sampaikan walaupun mengalami
inflasi, penurunan angka inflasi ini patut disyukuri karena dalam beberapa
bulan terakhir, Kota Jambi dibayangi dengan trend kenaikan signifikan beberapa
komoditas volatile food (VF) penyumbang inflasi.
"Sejak akhir tahun hingga Februari,
kita terus berjuang mengendalikan beberapa komoditas volatile food yang
fluktuatif naik dan turun, seperti cabai. Namun alhamdulillah cabai tidak
signifikan menyumbang kenaikan. Khusus beras, kenaikan harga beras premium
memang dampak imbas dari el nino tahun lalu. Namun harga telah mulai berangsur
turun, karena pasokan mulai stabil dan intervensi pemerintah melalui operasi
pasar bersama Bulog, khusus beras medium, menunjukkan hasil yang baik, mulai
berdampak terhadap stabilisasi harga di pasaran," ungkap Hendra.
Hendra juga mengimbau masyarakat untuk
tidak panik menyikapi kenaikan harga komoditas di pasaran, yang akan berdampak
pada fenomena "panic buying" di tengah masyarakat.
"Dalam kesempatan ini kami mengimbau
masyarakat untuk tidak panik dan termakan isu kelangkaan beras, cabai dan sebagainya,
sehingga menyebabkan panic buying, yang kemudian berimbas harga naik di
pasaran. Kami pastikan stok beras tersedia dan aman. Stok beras Bulog tersedia
9.100 ton, itu cukup dan aman hingga enam bulan kedepan. Begitu pula dengan
minyak goreng, gula, daging beku dan tepung. Khusus cabai, Pemkot terus
memenuhi ketersediaan pasokan dengan kerjasama dengan beberapa daerah
penghasil. InsyaAllah kita terus menjaga stabilisasi harga di pasaran.
Masyarakat silahkan berbelanja bijak, sesuai kebutuhan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj.) Wali
Kota Jambi, Sri Purwaningsih telah menyiapkan beberapa rencana strategis dan
juga sekaligus telah mengimplementasikan upaya kongkrit pengendalian inflasi
Kota Jambi, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang selama tahun 2024.
Pemkot Jambi gencar melaksanakan berbagai
kegiatan yang bertujuan untuk stabilisasi harga dan terjaminnya ketersediaan
pasokan di tengah masyarakat. Upaya yang telah dilakukan antara lain, Gerakan
Pangan Murah (GPM), Operasi Pasar Murah bersama Bulog, subsidi atas komoditas
Volatile Food, Sidak pasar dan gudang, gerakan menanam dan kerjasama daerah
dengan daerah penghasil.
Bahkan dalam waktu dekat, menjelang Ramadan
dan Idul Fitri, Pemkot Jambi akan menggelar pasar murah bersubsidi dan bantuan
sosial bagi masyarakat miskin ekstrem di Kota Jambi.
Langkah kongkrit upaya pengendalian inflasi
di Kota Jambi tersebut diharapkan dapat membantu menjaga perekonomian daerah
dan daya beli masyarakat, sehingga kemudian berdampak pada terkendalinya
inflasi di Kota Jambi.(*/Yen)