- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Inflasi Januari 2024 Didorong oleh Kenaikan Harga KelompokVolatile Foods

Keterangan Gambar : Inflasi Januari 2024 Didorong oleh Kenaikan Harga KelompokVolatile Foods
Mediajambi.com - Merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK)
Badan Pusat Statistik (BPS), secara bulanan Inflasi Provinsi Jambi pada Bulan
Januari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,83% (mtm). Capaian tersebut masih
terkendali ke dalam rentang sasaran target inflasi 2024 di 2,5% ± 1%. Nilai
tersebut lebih tinggi dibandingkan laju inflasi nasional yang mengalami inflasi
sebesar 0,04% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, inflasi Provinsi Jambi utamanya
disumbang oleh daging ayam ras, beras, ikan serai, tomat dan kentang. Secara
tahunan Provinsi Jambi tercatat mengalami inflasi sebesar 2,99% (yoy), sesikit
lebih tinggi dibandingkan laju inflasi nasional yang mengalami inflasi sebesar
2,57%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Warsono
mengatakan peningkatan harga komoditas penyumbang inflasi, khususnya daging
ayam ras diindikasi terjadi seiring meningkatnya harga jagung yang merupakan
bahan baku utama pakan ayam pedaging. Tingginya tingkat curah hujan di Provinsi
Jambi dan peningkatan debit air dari Sumatra Barat menyebabkan melupanya Sungai
Batanghari dan banjir di sebagian besar Kabupaten/Kota sehingga berdampak pada
terganggunya sentra produksi dan distribusi kelompok makanan seperti beras,
tomat dan kentang. Selain itu, banjir juga mengganggu stabilitas pasokan ikan
serai yang berdampak pada peningkatan harga. Di sisi lain, inflasi yang lebih
tinggi tertahan oleh penurunan harga cabai merah, bawang merah, dan bensin.
Penurunan harga bensin disebabkan oleh penyesuaian kebijakan penetapan harga
BBM non-subsidi oleh Pertamina yang turun dalam rentang Rp450 hingga Rp1.100
per liter. Peningkatan intensitas sidak
harga dan operasi pasar oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah baik di tingkat
Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi, diikuti dengan penyaluran
subsidi ongkos angkut yang meningkatkan pasokan di lapangan, dapat menahan
harga komoditas cabai merah dan bawang merah.
Rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah
sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan: inflasi 0,68% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 0,68% (ytd)
Tahunan: Inflasi 2,65% (yoy)
Daging Ayam Ras menjadi komoditas penyumbang inflasi
terbesar di Kota Jambi dengan andil sebesar 0,27%. Diikuti oleh komoditas lain
seperti cabai merah (andil 0,11%), tomat (andil 0,08%), tahu mentah (andil
0,04%) dan kentang (andil 0,04%). Di
sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan bensin (andil -0,03%)
diikuti komoditas beras (andil -0,02%), ikan dencis (andil -0,02%), ikan nila
(andil -0,02%) dan minyak goreng (andil -0,02).
Kabupaten Bungo:
Bulanan: inflasi 0,54% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 0,54 % (ytd)
Tahunan: inflasi 2,42% (yoy)
Di Kabupaten Bungo, daging ayam ras juga merupakan komoditi
penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,12%. Diikuti oleh komoditas
lain yaitu tomat (andil 0,11%), jengkol (andil 0,10%), emas perhiasan (andil
0,06%) dan ikan Cakalang/ikan Sisik (0,02%). Namun demikian inflasi yang lebih
tinggi tertahan oleh penurunan harga cabai rawit (andil -0,11%), cabai merah
(andil -0,04%), bawang merah (andil -0,04%), telur ayam ras (andil -0,04%) dan
ikan tongkol/ikan ambu-ambu (andil -0,03%).
Kabupaten Kerinci:
Bulanan: inflasi 1,48% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,48% (ytd)
Tahunan: inflasi 4,47% (yoy)
Adapun untuk Kabupaten Kerinci, beras merupakan komoditi
penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,70%. Diikuti oleh komoditas
lain yaitu daging ayam ras (andil 0,51%), ikan serai (andil 0,49%), jengkol
(andil 0,20%) dan wortel (0,16%). Namun demikian inflasi yang lebih tinggi
tertahan oleh penurunan harga cabai merah (andil -0,71%), bawang merah (andil
-0,21%), buncis (andil -0,09%), tahu mentah (andil -0,08%) dan cabai rawit
(andil -0,07%).
Ke depan tekanan
inflasi masih harus waspadai seiring dengan masih terjadinya banjir dan
peningkatan debit air di sepanjang sungai Batanghari, serta berlanjutnya
penyesuaian harga rokok akibat peningkatan tarif cukai hasil tembakau (CHT).
Selain itu, inflasi juga diprakirakan masih terjadi seiring peningkatan
permintaan komoditas angkutan udara dan bahan pangan sejalan dengan adanya
beberapa momentum hari libur nasional seperti HBKN Isra Mikraj, Tahun Baru
Imlek, dan Pemilu Presiden periode 2024-2029.
Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah
daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga keterjangkauan harga,
ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif
terkait perkembangan inflasi.(mas)