- Ny Hesti Haris Buka Kejuaraan Taekwondo Kartini Cup 2025. Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi
- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
Ini Alasan Mengapa Ziarah Kubur perlu Membawa Air dan Bunga

Keterangan Gambar : Ini Alasan Mengapa Ziarah Kubur perlu Membawa Air dan Bunga
Mediajambi.com - Menyambut Bulan Ramadhan ada kebiasaan yang
selalu dilakukan umat Islam di negeri ini, yaitu melakukan ziarah kubur atau
nyekar. Ziarah kubur biasa dilakukan sepekan menjelang datangnya bulan suci
Ramadhan. Saat ini sebagian besar Tempat Pemakaman Umum (TPU) sudah ramai
didatangi penziarah.
Seperti di TPU Kebun Jahe Kota Jambi, penziarah sudah mulai
rame sejak pekan lalu. Selain dari dalam kota, banyak juga yang datang dari
luar Jambi yang sengaja datang berziarah ke makam orang tuanya dan kerabatnya.
Ada kebiasaan di kalangan penziarah yaitu membawa bunga
segar dan air. Kebiasaan itu juga dimanfaatkan oleh warga di sekitar TPU untuk
menjual kembang dan air dalam botol. Mengapa mereka melakukan hal itu dan
apakah itu wajib.
"Bagi saya membawa kembang dan air dari rumah itu hanya
kebiasaan tidak wajib. Rasanya tidak lengkap jika ziarah tidak menabur bunga di
makam yang kita datangi," ujar Eva (50) seorang peziarah di TPU Kebun
Jahe. Bahkan dia mengaku sengaja mencari bunga segar yang wangi seperti mawar, melati,
kenanga untuk diletakkan di nisan orang tuanya. "Sebagai tanda kasih
sayang semata," katanya.
Mengutip dari situs NU online, ada dasar hukum menyiram
kuburan dengan air dingin ataupun air wewangian.
Imam Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain menerangkan
bahwa hukum menyiram kuburan dengan air dingin adalah sunnah. Tindakan ini
merupakan sebuah pengharapan–tafaul–agar kondisi mereka yang dalam kuburan
tetap dingin.
?????????? ????? ????????? ???????
??????? ?????????? ???????????? ??????????? ????? ?????? ??????????
???? ?????? ????????? ???????
???????? ?????? ??????? ????????????
????????? (????? ????? 154) "Disunnahkan untuk menyirami
kuburan dengan air yang dingin. Perbuatan ini dilakukan sebagai pengharapan
dengan dinginnya tempat kembali (kuburan) dan juga tidak apa-apa menyiram
kuburan dengan air mawar meskipun sedikit, karena malaikat senang pada aroma
yang harum."
Begitu pula yang termaktub dalam Hasyiyah al-Bajuri:
????? ?? ??? ?????
???? ??????? ?? ????
????? ????? ???? ???
???? ???? ???? ????
???????? ?????? ???? ??????
??? ????? ????? ????
?? ???? ????? ???
???? ???? ?????? ????????
?? ????? ????? ????
???? ?????? ?? ???
??????? ??? ?? ???
?? ???? ???????? ?????
??? ??????? ??????...
Disunnahkan menyiram kubur dengan air, terutama air dingin
sebagaimana pernah dilakukan rasulullah SAW terhadap pusara anyaknya, Ibrahim.
Hanya saja hukumnya menjadi makruh apabila menyiraminya menggunakan air mawar
dengan alasan menyia-nyiakan (barang berharga). Meski demikian menurut Imam
Subuki tidak mengapa kalau memang penyiraman air mawar itu mengharapkan
kehadiran malaikat yang menyukai bau wangi."
Hal ini sebenarnya
pernah pula dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
” ??
????? ( ??? ???? ????
???? ) ?? ??? ???
??????? ???? ???? ????
????? ” Artinya:
“Sesungguhnya Nabi Muhammad ShallaAllahu alaihi wa sallam menyiram [air] di
atas kubur Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya.”
Begitu juga dengan meletakkan karangan bunga ataupun bunga
telaseh yang biasanya diletakkan di atas pusara ketika menjelang lebaran. Hal
ini dilakukan dalam rangka ittba’ (mengikuti) sunnah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. sebagaimana diterangkan dalam hadits:
Dari Ibnu Umar ia berkata; Suatu ketika Nabi melewati sebuah
kebun di Makkah dan Madinah lalu Nabi mendengar suara dua orang yang sedang
disiksa di dalam kuburnya. Nabi bersabda kepada para sahabat “Kedua orang (yang
ada dalam kubur ini) sedang disiksa. Yang satu disiksa karena tidak memakai
penutup ketika kencing sedang yang lainnya lagi karena sering mengadu domba”.
Kemudian Rasulullah menyuruh sahabat untuk mengambil pelepah kurma, kemudian
membelahnya menjadi dua bagian dan meletakkannya pada masing-masing kuburan tersebut.
Para sahabat lalu bertanya, kenapa engkau melakukan hal ini ya Rasul?.
Rasulullah menjawab: Semoga Allah meringankan siksa kedua orang tersebut selama
dua pelepah kurma ini belum kering. (Sahih al-Bukhari, [1361])
Lebih ditegaskan lagi dalam I’anah al-Thalibin; ???????
?????? ?????????? ????????? ????? ????????? ?????
???????? ??????????? ????????? ?????? ?????????? ?????????????
???????? ????? ??? ?????????
???? ?????? ?????? ????????????
?????????
Disunnahkan meletakkan pelepah kurma yang masih hijau di
atas kuburan, karena hal ini adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. dan dapat
meringankan beban si mayat karena barokahnya bacaan tasbihnya bunga yang
ditaburkan dan hal ini disamakan dengan sebagaimana adat kebiasaan, yaitu
menaburi bunga yang harum dan basah atau yang masih segar. Demikianlah penjelasannya. Semoga
bermanfaat. (*)