- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
Kejar 1 Juta Barel, Industri Hulu Migas Butuh Investasi sekitar US$20 Miliar per Tahun

Keterangan Gambar : Kejar 1 Juta Barel, Industri Hulu Migas Butuh Investasi sekitar US$20 Miliar per Tahun/f-dok-mj
Mediajambi.com – Untuk mendukung capaian target produksi
sebesar 1 juta barrel per hari (BOPD) dan gas menjadi 12 miliar kaki kubik per
hari (BSCFD) di tahun 2030, Indonesia membutuhkan investasi sekitar US$20
miliar per tahun. Demikian dikemukankan
oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat pembukaan the 4th International
Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 (ICIUOG), Rabu
(20/9), di Nusa Dua, Bali.
“Target 2030 bisa dicapai dengan syarat kita melakukan
aktivitas yang agresif dan investasi yang masif. Kita perlu mengebor lebih dari
1.000 sumur per tahun setelah 2025. Kita juga perlu menarik investasi lebih
dari US$20 miliar per tahun,” ujar Dwi.
SKK Migas dan industri hulu migas pada tahun 2020 telah
meluncurkan Indonesian Oil and Gas 4.0 (IOG 4.0) yang merupakan rencana
strategis untuk mencapai target 2030. Untuk memastikan progress kegiatan yang
dilakukan dan mendorong percepatan kegiatan, sejak tahun 2020 SKK Migas
menggelar acara tahunan ICIUOG. Kegiatan ini juga merupakan puncak kolaborasi
lintas pemangku kepentingan untuk membahas pencapaian dan penyempurnaan rencana
strategis tersebut. Di tahun ke empat perhelatannya, ICIUOG berhasil
mendatangkan sekitar 3.000 peserta dari 17 negara. Konvensi internasional ini
dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)
Luhut Binsar Pandjaitan secara online.
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia serta sejumlah CEO
perusahaan migas dunia, antara lain BP dan ENI.
Dalam sambutan pembukaannya, Menko Marves menegaskan bahwa
pemerintah sepenuhnya mendukung inisiatif SKK Migas. “Kami bangga menyampaikan
bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemariman dan Investasi memiliki visi yang
sama dengan SKK Migas dalam mendukung investasi di Indonesia,” ujarnya. Menko
Marves menegaskan bahwa sektor migas memiliki peran yang sangat penting dan
strategis di semua negara. Energi selalu menjadi motor penggerak bagi investasi
dan industri baru yang pada ujungnya akan menciptakan lapangan kerja dan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Saya mengundang
semua pihak untuk memperkuat kolaborasi, kerja sama dan inovasi untuk mendukung
keberlanjutan investasi di sektor hulu migas Indonesia dalam rangka mencapai
target 1 juta BOPD minyak bumi dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030,” ujarnya.
Menko Marves mengatakan pemerintah bersikap terbuka terhada saran dan masukan
untuk memastikan kepentingan bersama.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pertumbuhan
investasi memiliki syarat penting yaitu iklim investasi yang menarik buat
investor. Semenjak tahun 2020, daya tarik investasi hulu migas di Indonesia
telah meningkat didukung oleh dukungan pemerintah melalui sistem fiskal yang
lebih fleksibel dan pendukung lainnya yang menurunkan risiko investasi. Namun
demikian, beberapa area masih memerlukan perbaikan, yaitu dalam aspek legal dan
kontraktual serta penemuan cadangan raksasa (giant discovery).(***)