- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
Kemendagri Apresiasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemkot Jambi Dianugerahi APBD AWARD 2024

Keterangan Gambar : Kemendagri Apresiasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemkot Jambi Dianugerahi APBD AWARD
Mediajambi.com Jakarta - Seakan tiada henti berprestasi,
Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi kembali mengukir prestasi ditingkat
nasional. Kali ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi dianugerahi APBD AWARD 2024
dari Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina
Keuangan Daerah (Keuda).
Pemkot Jambi dinilai berhasil melaksanakan penggunaan
anggaran secara efektif dengan realisasi belanja daerah tertinggi di Indonesia.
Capaian itu menempatkan Kota Jambi masuk 5 besar nasional untuk kategori
Pemerintah Kota dengan Realisasi Belanja Tertinggi, di ikuti Kota Malang, Kota
Pekalongan, Kota Probolinggo, dan Kota Blitar. Prestasi ini juga sekaligus
menjadikan Kota Jambi sebagai satu-satunya pemerintah Kabupaten/Kota di
Provinsi Jambi meraih anugerah tersebut. Sementara untuk level Pemerintah
Provinsi (Pemprov) dengan kategori yang sama juga berhasil diraih Pemprov Jambi
bersama 9 Pemprov lainnya.
Raihan apresiasi itu diterima langsung oleh Penjabat (Pj)
Walikota Jambi Sri Purwaningsih, yang diserahkan oleh Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan Kemendagri Luky Alfirman dalam rangkaian acara Rapat
Koordinasi Nasional (Rakornas) Keuangan Daerah Tahun 2024 yang diselenggarakan
di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, pada Rabu (18/12/2024).
Selain Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama jajaran
Kemendagri, turut pula hadir dalam acara itu, menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional (PPN) /Kepala Bappenas Rahmat Pambudi, Menteri Perumahan dan Kawasan
Permukiman Maruarar Sirait, serta sejumlah kepala atau perwakilan
kementerian/badan dan lembaga.
Usai menerima penghargaan itu kepada sejumlah awak media, Pj
Walikota Sri Purwaningsih, menyampaikan rasa syukurnya atas apresiasi yang
diberikan kepada Pemerintah Kota Jambi itu.
“Alhamdulillah, Kota Jambi meraih anugerah APBD Award dari
Kemendagri atas kategori realisasi belanja daerah tertinggi se-Indonesia,"
ungkapnya.
Dirinya menyebut, capaian ini merupakan hasil kerja sama
semua pihak, baik bersama pemerintah maupun masyarakat.
"Semoga penghargaan ini dapat menjadi motivasi untuk
terus meningkatkan pelayanan dan pembangunan di Kota Jambi,” singkatnya.
Sebelumnya, dalam sambutan saat membuka Rakornas, Mendagri
Tito Karnavian menyampaikan apresiasinya kepada sejumlah kepala daerah penerima
penghargaan tersebut. Dalam kesempatan itu, Mendagri menekankan pentingnya
bagaimana mencari peluang meningkatkan pendapatan daerah, sehingga pendapatan
daerah lebih tinggi dibandingkan dari belanja daerah.
"Darahnya organisasi adalah keuangan, makanya harus
berpikir bagaimana meningkatkan pendapatan daerah. Saya berharap kepala daerah
tolong cara berpikirnya bagaimana meningkatkan pendapatan dari PAD dan
BUMD," ujarnya.
Mendagri mengungkapkan PAD bisa hidup asalkan swasta di
daerah tersebut hidup dan berkembang.
Terang dia, Indonesia menjadi salah satu negara dengan
ekonomi terkuat di dunia dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen sepanjang
tahun 2024.
Di mana sektor industri pengolahan dan manufaktur masih
menjadi lapangan usaha yang berkontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi
Indonesia dengan 18,67 persen dari total perekonomian Indonesia.
"Oleh karena itu hidupkan swastanya. Kemudian izin
usaha betul dilaksanakan, buat Mal Pelayanan Publiknya agar lebih mudah,"
ujar dia.
Selanjutnya, Tito Karnavian juga meminta daerah agar belanja
daerah dilakukan dengan efektif dan efisien.
Sebab terang dia, jika pendapatan banyak melebihi belanja,
maka banyak program yang bisa dijalankan untuk kegiatan masyarakat, maka
ekonomi nya bisa bangkit.
"Kalau ini bisa terjadi, di setiap daerah bergerak,
pertumbuhan ekonominya juga bergerak. Target Presiden pertumbuhan ekonomi
sangat bisa, asal daerah bergerak," ungkapnya.
Tito Karnavian melanjutkan, dalam mengelola keuangan, baik
itu negara, daerah, semua tingkatan itu sama. Prinsip dasarnya adalah bagaimana
mengelola keuangan rumah tangga.
Jelas dia, prinsip dasarnya yakni pendapatan harus lebih
besar dari pengeluaran. Artinya pendapatan yang didapat kalau lebih besar dari
belanjanya, maka akan punya surplus, dan punya simpanan untuk membeli rumah
baru, kendaraan dan lain-lain.
Namun dia mengingatkan yang tidak boleh adalah belanja lebih
besar dari pendapatan, itu namanya ngutang atau defisit. Kalau defisit maka
nutupnya akan berhutang lagi. "Pendapatan harus lebih besar dari belanja,
ini penting sekali," ucapnya.
Mendagri juga menuturkan strategi peningkatan pendapatan
asli daerah, di antaranya memberikan ruang kemudahan berusaha dan investasi
swasta dengan menghidupkan swasta.
Kemudian mempermudah izin swasta melalui regulasi yang
diterbitkan oleh Pemda, serta pemberdayaan dan peningkatan tata kelola Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). "Terakhir
situasi politik dan keamanan harus terjamin," tutupnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri,
Fathoni juga menyampaikan rencana Mendagri untuk mengusulkan kepada Kementerian
Keuangan agar daerah yang mendapatkan penghargaan dalam pengelolaan APBD dapat
diberikan insentif.
"Penghargaan ini selain diberikan berupa piala dan
piagam, juga disampaikan ke Kementerian Keuangan untuk menjadi pertimbangan
dalam pemberian insentif," singkatnya.
Dikesempatan yang sama, Rakornas yang bertajuk “Peningkatan Kapasitas Fiskal Daerah
Melalui Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis Teknologi Informasi”. Pelaksana
Harian (Plh.) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda)
Kemendagri Horas Maurits Panjaitan mengatakan acara itu penting dan strategis
guna mensosialisasikan peraturan perundang-undangan, kebijakan, dan memperbarui
informasi terkini.
"Selain itu, kegiatan ini juga sebagai wadah
silaturahmi, koordinasi, pertukaran informasi, dan best practice dalam
pengelolaan keuangan daerah,” kata Maurits.
Maurits menyebut, kategori penerima APBD Award Tahun 2024
meliputi, pertama kategori realisasi belanja tertinggi yang diperuntukan bagi
penerima yang terdiri dari 10 provinsi, 5 kabupaten dan 5 kota. Kedua, Kategori
realisasi pendapatan tertinggi yang diperuntukan bagi penerima yang terdiri
dari 10 provinsi, 5 kabupaten dan 5 kota.
"Selanjutnya, Ketiga, Kategori peningkatan PAD
tertinggi yang diperuntukan bagi penerima yang terdiri dari 10 provinsi, 5
kabupaten dan 5 kota. Keempat, Rasio belanja daerah terhadap pendapatan daerah
tertinggi yang diperuntukan bagi penerima yang terdiri dari 10 provinsi, 5
kabupaten dan 5 kota,” jelas Maurits.
“Pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah dan
Penganugerahan APBD Award Tahun 2024 ini diharapkan dapat memberikan apresiasi
dan stimulan kepada Pemerintah Daerah untuk berkinerja lebih baik,” pungkas
Maurits.
Penghargaan ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Kota
Jambi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kapasitas
fiskal daerah. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat keuangan daerah, namun
dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat melalui peningkatan pelayanan
publik dan pembangunan infrastruktur.(*)