- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
Komitmen SEVIMA Merevolusi Pendidikan dengan Teknologi

Keterangan Gambar : Komitmen SEVIMA Merevolusi Pendidikan dengan Teknologi
Mediajambi.com - Saat masih berstatus mahasiswa, sebagian
besar dari kita mungkin lebih fokus pada kuliah, menyelesaikan tugas-tugas dari
dosen, atau aktif di organisasi kampus. Namun tidak bagi Sugianto Halim,
Pendiri sekaligus CEO SEVIMA.
Sejak masih di bangku mahasiswa pada awal tahun 2000an, ia
biasa sibuk di depan laptop, berjam-jam coding dan membuat aplikasi. Bahkan
sudah mulai menyusun konsep untuk mendirikan sebuah startup yang bergerak di
bidang teknologi pendidikan, yang mungkin pada masa itu startup belum menjadi
tren populer.
Satu tahun setelah lulus, bersama rekannya ia mendirikan
SEVIMA (Sentra Vidya Utama). Awalnya hanya sebatas gagasan kecil dari sebuah
kamar kos, SEVIMA telah menjadi perusahaan teknologi yang berusia 21 tahun dan
memberi solusi digitalisasi pendidikan bagi ribuan kampus, lembaga pemerintah,
serta perusahaan. Total lebih dari 3,5 juta mahasiswa, dosen, hingga operator
kampus, menggunakan SEVIMA Platform setiap harinya dan tergabung dalam
"Komunitas Sevima".
SEVIMA juga memiliki tagline #revolutionizeEducation, dan
menjadi pionir dalam solusi sistem informasi akademik yang menghadirkan sistem
akademik terintegrasi untuk menjawab segala kebutuhan perguruan tinggi lewat
teknologi digital. Seperti penerimaan mahasiswa baru, pembayaran kuliah,
pembelajaran online, administrasi dan akreditasi kampus, hingga portal lowongan
kerja dan berbagai fitur lainnya.
"Komitmen SEVIMA untruk merevolusi pendidikan dengan
teknologi digital, juga sejalan dengan keberagaman Indonesia. Terlebih tak
sedikit kampus mitra SEVIMA yang berada di perbatasan Indonesia, seperti: 1)
Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) di Aceh Besar, ujung barat
Indonesia, 2) Politeknik Negeri Nusa Utara yang berlokasi di Sangihe, Maluku
Utara, ujung utara Indonesia, 3) Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke
di Papua, ujung timur Indonesia, dan 4) Universitas Nusa Cendana, perguruan
tinggi negeri di Kupang, Nusa Tenggara Timur, ujung selatan Indonesia,"
ungkap Halim.
Penghargaan ini menurut Halim, bukan sekadar apresiasi untuk
SEVIMA, tetapi juga bentuk penghormatan atas dampak besar bagi dunia pendidikan
di Indonesia.
“Penghargaan ini adalah kehormatan yang sangat berarti bagi
saya dan seluruh tim SEVIMA. Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami
untuk terus berinovasi dan mengembangkan layanan yang semakin relevan bagi
pendidikan tinggi di negeri ini,” kata Halim.
Halim menyadari bahwa digitalisasi kini sudah menjadi
kebutuhan. Misinya adalah menjadikan SEVIMA sebagai mitra utama dalam membawa
pendidikan Indonesia ke arah yang lebih maju. "Teknologi bukan hanya alat
bantu, tetapi juga sarana untuk mendemokratisasi akses, kualitas pendidikan,
sekaligus menjadi kunci agar pendidikan tinggi di Indonesia dapat bersaing
secara global. Saya berharap SEVIMA bisa terus menjadi mitra terbaik bagi
kampus-kampus di Indonesia," ujar Halim.
Cerita Sugianto Halim dari kamar kos hingga panggung
penghargaan jadi inspirasi nyata bahwa dengan tekad dan inovasi, mimpi besar
dapat terwujud. SEVIMA tidak hanya membantu mengelola data akademik dan proses
perkuliahan, tetapi juga menjadi katalis bagi masa depan pendidikan tinggi di
Indonesia.(***)