- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
- Walikota Maulana Hadiri HUT Kota Palembang, Bawa Misi Komwil II APEKSI Bangun Jaringan Antar-Kota
Kota Jambi Bulan Oktober 2023 Alami Inflasi Sebesar 2,44%

Keterangan Gambar : Kota Jambi Bulan Oktober 2023 Alami Inflasi Sebesar 2,44%
Mediajambi.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi
dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Oktober 2023,
mencatat Kota Jambi mengalami inflasi "month to month" (mtm) sebesar
0,50 persen, dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 117,43, inflasi "year on
year" (yoy) sebesar 2,44 persen (masih dibawah tingkat inflasi nasional
sebesar 2,56 persen) dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 2,20
persen. Dari 24 kota IHK se-Sumatera, Kota Jambi berada pada peringkat 2 dan
peringkat 15 se-Indonesia.
Inflasi Kota Jambi terjadi disebabkan oleh kenaikan yang
ditunjukkan dengan naiknya indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu
kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok pengeluaran ini menyumbang
andil terbesar dalam pembentukan inflasi Kota Jambi, dengan kontribusi sebesar
1,19 persen, disusul oleh kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan
rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,65 persen,
kelompok transportasi sebesar 0,89 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan
budaya sebesar 0,22 persen.
Untuk komoditas pendorong inflasi di Kota Jambi, antara lain
daging ayam ras, cabai, angkutan udara, beras dan roti manis. Adapun komoditas
penahan inflasi Kota Jambi, antara lain
udang basah, cumi-cumi, kentang, tomat, dan ikan nila.
Sebelumnya pada bulan September 2023 Kota Jambi alami
inflasi "month to month" (mtm) sebesar 0,41 persen, dengan Indeks
Harga Konsumen sebesar 116,85, inflasi "year on year" (yoy) sebesar
1,78 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 1,70 persen. Dari 24
kota IHK se-Sumatera, Kota Jambi berada pada peringkat 9 dan peringkat 15
se-Indonesia.
Inflasi Kota Jambi pada bulan September terjadi disebabkan
oleh kenaikan yang ditunjukkan dengan naiknya indeks harga pada enam kelompok
pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok
perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok
transportasi, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok
makanan, minuman/restoran, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Pemerintah Kota Jambi bersama seluruh stakeholder yang
terlibat, berkomitmen berupaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan
inflasi.
Peninjauan lapangan terus menerus dilakukan oleh TPID Kota
Jambi, untuk meninjau dan memastikan harga komoditi di pasar terkendali.
Intervensi langsung juga didukung oleh Perum Bulog dengan menggelar pasar murah
komoditas beras secara rutin disejumlah lokasi di wilayah Kota Jambi.
Pemerintah Kota Jambi telah melaksanakan 11 langkah kongkrit
upaya penanganan dan stabilisasi laju inflasi di Kota Jambi. 11 langkah
kongkrit tersebut diantaranya meliputi :
1. Sidak dan pemantauan secara kontinu komoditas konsumsi
masyarakat di berbagai pasar, ritel, dan pergudangan;
2. Aktif mengadakan bantuan sosial dan program pengentasan
miskin ekstrem;
3. Pengadaan bantuan berusaha bagi pelaku UMKM;
4 Subsidi BBM bagi angkutan umum;
5. Operasi rutin atau intervensi operasi pasar bersama Bulog
Jambi;
6. Melaksanakan gerakan "Payo Menanam Cabai" dan bawang
yang melibatkan masyarakat
7. Peningkatan kapasitas lahan warga dan lahan tidur untuk
pangan;
8. Optimalisasi tugas dan fungsi Satgas Pangan Kota Jambi;
9. Perluasan kerjasama dengan daerah penghasil komoditas
pangan;
10. Bantuan transportasi angkutan komoditas pangan;
11. Publikasi, sosialisasi, dan edukasi yang massif untuk
membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait inflasi.
Langkah kongkrit tersebut terbukti efektif menstabilkan laju
inflasi di Kota Jambi selama kurun waktu setahun terakhir.
Kota Jambi juga telah menginisiasi kerjasama antar daerah
untuk stabilisasi ketersediaan pasokan komoditas pokok, seperti beras, dengan
beberapa daerah di Sumatera Selatan seperti Banyu Asin, Ogan Komering Ulu
(OKU), dan Bengkulu. Juga dengan daerah penghasil komoditas lainnya di Pulau
Jawa dan Sumatera.(*)