- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
Kota Jambi Peringkat Paling Tinggi Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Keterangan Gambar : Kota Jambi Peringkat Paling Tinggi Kasus Penyalahgunaan Narkoba
Mediajambi.com - Dalam upaya serius memberantas penyakit
sosial (PEKAT) yang semakin mengkhawatirkan, Penjabat Walikota Jambi, Sri
Purwaningsih, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Kota
Jambi Tahun 2024, Rabu (4/12/2024).
Kegiatan yang digelar di Aula BKPSDMD Kota Jambi ini
bertujuan untuk mencari solusi bersama dalam menangani masalah narkoba,
HIV/AIDS, serta berbagai isu sosial lainnya.
Sri Purwaningsih menegaskan, PEKAT merupakan ancaman serius
yang merusak norma hukum dan sosial masyarakat. Pada tahun 2023, kota Jambi
tercatat sebagai daerah dengan angka penyalahgunaan narkoba tertinggi di
Provinsi Jambi, dengan 172 kasus. "Penyalahgunaan narkoba ini sangat
mengancam kesehatan masyarakat dan masa depan bangsa. Ini juga memicu penyebaran
penyakit menular seperti HIV/AIDS," ujarnya.
Dalam menghadapi HIV/AIDS, Sri mengungkapkan bahwa Pemkot
Jambi memiliki program ambisius untuk menghentikan AIDS pada tahun 2030.
Program ini mencakup tiga langkah utama, yakni meniadakan infeksi baru (Zero
New Infection), mengurangi kematian terkait AIDS (Zero AIDS Related Death), dan
menghapus diskriminasi (Zero Discrimination).
Sri juga menekankan pentingnya sinergi antar pemangku
kepentingan dalam menanggulangi PEKAT, yang menjadi bagian dari Rencana
Pembangunan Daerah (RPD) Kota Jambi 2024-2026. "Pemerintah kota Jambi akan
terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencegah dan menangani penyakit
sosial ini," tambahnya.
Rapat Koordinasi ini mengangkat tema "Bersama Perangi
Narkoba Sejak Dini, Mulai Dari Diri Sendiri, Tanda Cinta Terhadap Negeri,"
dan bertujuan menghasilkan rencana aksi komprehensif untuk menanggulangi PEKAT
di Kota Jambi. Sri berharap kegiatan ini dapat menghasilkan kesepakatan dan
langkah konkret yang melibatkan berbagai sektor.
Kamal Firdaus, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota
Jambi mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kerjasama antara
pemerintah dan masyarakat dalam memerangi narkoba, HIV/AIDS, tawuran pelajar,
geng motor, perjudian, dan isu sosial lainnya. "Rapat Koordinasi ini
melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk BNN, Dinas Kesehatan, MUI, LAM,
akademisi, dan pengamat HIV/AIDS," jelas Kamal.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan
dari setiap kecamatan di Kota Jambi, praktisi, kader penggerak pencegahan
PEKAT, serta utusan dari pondok pesantren. Diharapkan, melalui koordinasi ini,
langkah-langkah preventif dan solutif terhadap penyakit sosial dapat dijalankan
secara maksimal demi menciptakan Kota Jambi yang lebih sehat dan sejahtera. (*)