- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
Masyarakat Ulu Gedong Sholat Tarawih di Mesjid Menggunakan Perahu

Keterangan Gambar : Masyarakat Ulu Gedong Sholat Tarawih di Mesjid Menggunakan Perahu
Mediajambi.com - Shalat Tarawih di Mesjid Riyadhul Abidin,
di Kelurahan Ulu Gedong, Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, kini viral. Karena masyarakat setempat harus
menggunakan perahu akibat kawasan mereka terendam banjir.
Bahkan, suasana unik tersebut masuk dalam siaran berita di
salah satu Chanel televisi berbahasa Inggris, Sea Today.
Video berita Chanel tersebut saat ini viral di medsos
terutama di WhatsApp grup. "Sholat Taraweh dimasjid di Jambi Kota
Seberang, ditengah suasana banjir yg lama belum surut... Masuk TV
Amerika," begitu informasi yang beredar.
Sebelumnya suasana masyarakat menggunakan baju Koko
berperahu, lalu menambatkan perahu di
depan mesjid,dan melaksanakan sholat tarawih
viral lewat video di akun TikTok @kausaradinata.
Video momen tersebut menarik perhatian warganet karena
terbilang unik dan berbeda. Biasanya orang berjalan kaki ke mesjid, namun di
seberang kota Jambi ini harus berperahu di malam hari pula.
Video ini ditonton oleh lebih dari 5 juta orang dan mendapat
komen dari jutaan netizen. "Kalau biasanya keluar mesjid nyari sandal,
disini nyari perahu," tulis salah satu netizen yang menilai keunikannya.
Ada pula yang heran karena banyak orang memiliki perahu disana. Bahkan tidak
sedikit yang ingin ikut merasakan vibes shalat tarawih disana. Dan banyak juga
netizen yang juga memberikan semangat kepada warga setempat.
Selama bulan Ramadhan 1445 H ini, warga setempat memang
terpaksa harus menggunakan perahu untuk melaksanakan sholat wajib maupun sholat
tarawih di Mesjid. Pasalnya sejak tiga bulan lalu, air merendam jalan dan
halaman rumah penduduk di seberang Kota
Jambi itu.
Bagi warga setempat, meski dikepung banjir tidak menghalangi
langkah mereka untuk beribadah. Walau harus ke mesjid menggunakan perahu, tetap
mereka jalankan. Dan rutinitas ibadah di bulan Ramadhan, seperti tarawih dan
tadarusan tetap berjalan seperti biasa.
Tidak hanya ke mesjid, banyak aktivitas lainnya terpaksa
mereka lakukan menggunakan perahu, termasuk untuk belanja ke warung. Kawasan
perkampungan yang berada di tepi Sungai Batanghari itu menjadi langganan banjir
setiap kali air sungai Batanghari meluap. Karena itu, rata rata rumah disana
berbentuk rumah panggung dan setiap rumah memiliki perahu yang ditambah di
bawah rumah panggung.(*)