- Ny Hesti Haris Buka Kejuaraan Taekwondo Kartini Cup 2025. Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi
- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
Media Workshop BPJS Kesehatan, Sekaligus Penganugerahan Penghargaan Istimewa bagi Jurnalis dan Media Massa

Keterangan Gambar : Media Workshop BPJS Kesehatan, Sekaligus Penganugerahan Penghargaan Istimewa bagi Jurnalis dan Media Massa
Mediajambi.com–BPJS Kesehatan menggelar kegiatan Media
Workshop bertajuk “Potret Satu Dekade Perjalanan Membangun Indonesia Sehat dan
Menjaga Keberlangsungan Program JKN pada Pemerintahan Baru”, dan sebagai wujud
apresiasi terhadap media massa dan jurnalis Indonesia yang proaktif membantu
langkah edukasi kepada masyarakat tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), BPJS Kesehatan juga memberikan penghargaan kepada 15 jurnalis pemenang
Lomba Karya Jurnalistik Tahun 2024.
Penghargaan tersebut diberikan kepada jurnalis media cetak,
media online, foto, televisi, dan radio yang berasal dari berbagai wilayah
Indonesia.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menegaskan
pencapaian penting selama 10 tahun penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN), Rabu (25/9).
"Per 1 September 2024, lebih dari 277 juta jiwa atau
98,67 persen penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta JKN. Capaian
ini sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan cakupan Universal
Health Coverage (UHC) tercepat di dunia, dalam satu dekade. Jika dibandingkan
dengan capaian UHC di negara lain, seperti Korea Selatan, memerlukan 12 tahun
untuk mencapainya,” ungkap Ghufron.
Ghufron juga menjelaskan, da menjaga keberlanjutan Program
JKN, BPJS Kesehatan terus memperkuat kemitraan dengan 23.294 fasilitas
kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 3.140 fasilitas kesehatan rujukan tingkat
lanjut (FKRTL). BPJS Kesehatan juga memperluas layanan kesehatan di Daerah
Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat (DBTFMS) di wilayah
Tertinggal, Terdepan, dan Terluar
"Pada 2014, tercatat 92,3 juta pemanfaatan per tahun,
dan pada 2023 jumlahnya meningkat menjadi 606,7 juta pemanfaatan per tahun,
atau sekitar 1,7 juta pemanfaatan setiap hari. Hal ini membuktikan bahwa
masyarakat semakin memanfaatkan akses kesehatan yang disediakan oleh JKN,”
tambahnya.
Inovasi teknologi menjadi kunci peningkatan layanan, Ghufron
menuturkan melalui Aplikasi Mobile JKN memungkinkan peserta untuk mengambil
antrean online, mengubah data, hingga mencari informasi. Hal ini sejalan dengan
transformasi mutu layanan BPJS Kesehatan, dengan memberikan layanan yang
semakin mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta JKN.
“Keberhasilan Program JKN menarik minat banyak negara untuk
mempelajari sistem penyelenggaraan Program JKN. Negara-negara seperti Inggris,
Korea Selatan, dan Malaysia. Tak hanya itu, organisasi internasional seperti
World Bank, Joint Learning Network (JLN), dan International Social Security
Association (ISSA) telah menjadikan BPJS Kesehatan sebagai model dalam
penyelenggaraan jaminan kesehatan di kancah global. Pada Maret 2024, ISSA
bahkan menggelar The 17th ISSA International Conference on ICT in Social
Security di Bali, dengan BPJS Kesehatan sebagai tuan rumah,” ujar Ghufron.
Sebagai wujud
apresiasi terhadap media massa dan jurnalis Indonesia yang proaktif membantu
langkah edukasi kepada masyarakat tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada 15 jurnalis pemenang Lomba
Karya Jurnalistik Tahun 2024, Rabu (25/09). Penghargaan tersebut diberikan
kepada jurnalis media cetak, media online, foto, televisi, dan radio yang
berasal dari berbagai wilayah Indonesia.
Menghadapi pemerintahan baru, BPJS Kesehatan telah
menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan Program JKN.
Ghufron menjelaskan bahwa melalui penguatan cadangan dana JKN melalui
pengelolaan aset dan likuiditas yang lebih optimal, serta kerja sama erat
dengan pemerintah menjadi kunci utama dalam mendukung kesinambungan Program
JKN.
“Salah satu tantangan yang dihadapi BPJS Kesehatan adalah
meningkatnya kasus penyakit berbiaya katastropik, seperti hipertensi, diabetes,
dan kanker, yang pada 2023 mencapai Rp34,7 triliun. Untuk mengatasi hal ini,
BPJS Kesehatan tengah gencar menyosialisasikan skrining kesehatan secara dini
dan mengelola penyakit kronis melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis), yang menyediakan layanan khusus bagi penderita
diabetes dan hipertensi,” terang Ghufron.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi
menyatakan bahwa capaian UHC melalui Program JKN di Indonesia ini terbilang
sangat cepat dibandingkan dengan negara maju sekali pun. Menyambut pemerintahan
baru, dirinya mengatakan bahwa Program JKN akan tetap menjadi prioritas.
“Kesehatan adalah hak setiap warga negara, dan pastinya
pemerintahan baru nantinya berkomitmen untuk terus meneruskan Program JKN
sebagai salah satu program strategis negara. Kami juga mengajak seluruh
pemangku kepentingan untuk senantiasa mendukung dan menyukseskan
penyelenggaraan Program JKN," ucap Hasan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena
menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan tidak hanya berperan di sektor kesehatan,
tetapi juga sebagai bagian dari transformasi bangsa. Ia juga menuturkan bahwa
kontribusi berbagai pihak memainkan peran penting dalam ekosistem JKN.
"Peran BPJS Kesehatan sebagai penggerak ekonomi sangat
penting, namun dengan semakin besar kepesertaan JKN, kita harus memastikan
layanan di fasilitas kesehatan tetap optimal," ungkapnya.
Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional, Nunung Nuryartono
menekankan pentingnya untuk memastikan keberlanjutan dan sustainabilitas
Program JKN. Menurutnya, hal ini penting untuk diperhatikan dalam menjaga
pengelolaan Program JKN.
"Pertama adalah penguatan tata kelola Program JKN, yang
diiringi dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak. Tak hanya itu, yang
terakhir adalah menjaga efektivitas program," kata Nunung.
Koordinator Advokasi Jaminan Sosial BPJS Watch, Timboel
Siregar turut mendukung pentingnya kolaborasi dengan stakeholder. Ia mengatakan
bahwa BPJS Kesehatan tidak bisa berjalan sendiri, dukungan berbagai pihak
sangat dibutuhkan untuk optimalisasi layanan, keaktifan peserta, dan
kesinambungan iuran.
Sementara itu, di Jambi sendiri, Kegiatan yang dihadiri
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jambi dr. Shanti Lestari dan jajarannya diikuti
para jurnalis lokal dari perwakilan media Radio, TV, online dan cetak.
Informasi lebih lanjut hubungi:
BPJS Kesehatan Cabang Jambi
kc-jambi@bpjs-kesehatan.go.id
Website www.bpjs-kesehatan.go.id.(*)