- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Menghadapi Pemilu Wapres Ingatkan Berhati Hati terhadap Kentut Setan

Keterangan Gambar : Menghadapi Pemilu Wapres Ingatkan Berhati Hati terhadap Kentut Setan
Mediajambi.com - Menghadapi Pemilu 2024, Wakil Presiden
(Wapres) RI Ma’ruf Amin meminta Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kuching,
Malaysia, untuk hati-hati terhadap adanya kentut setan. Yaitu isu-isu keliru,
berita hoaks yang sengaja diembuskan untuk memecah belah.
“Awas hati-hati ada
kentut setan, ada isu-isu yang dibuat oleh setan, ada yang sifatnya itu tingkat
RT, ada yang tingkat RW, ada juga yang tingkat nasional, ada juga global,” kata
Wapres Ma’ruf dalam Dialog Kebangsaan bersama para PMI di Kuching, Malaysia,
Rabu (29/11/2023).
Menurut Wapres, pada Pemilu biasanya banyak isu-isu yang
beredar. Ada isu yang benar, namun juga banyak isu keliru yang sengaja
dihembuskan untuk memecah belah masyarakat. Isu untuk memecah belah itu yang
disebut sebagai “kentut setan”.
Istilah “kentut setan” itu diperoleh Ma'ruf saat masih
menimba ilmu di pesantren. Ma’ruf bercerita ada tiga orang santri yang selalu
akur dan kompak salat berjemaah. Satu orang menjadi imam dan dua orang menjadi
makmum.
Namun setan tidak pernah suka kalau ada orang akur sehingga
setan mencari akal untuk memisahkan tiga santri tersebut.
"Akhirnya saat ketiga santri itu salat, setan kentut.
Sejak saat itulah, mereka saling curiga dan menuduh siapa yang kentut saat
salat," jelasnya.
Imam kata Ma'ruf bilang ini makmum saya kentut. "Saya
tidak mau lagi punya makmum yang kentut. Kata si makmumnya, ini imam ini
kentut. Kalau gitu saya tidak mau lagi punya imam kentut, sejak itu terpisah,
tidak saling percaya, tidak mau saling makmum dan menjadi imam," ujar
Ma'ruf.
Karena itu, Wapres meminta masyarakat dan juga termasuk PMI
di Malaysia untuk berhati-hati dengan “kentut setan” karena bisa memecah belah
masyarakat. Wapres meminta masyarakat selalu menyaring informasi sebelum
membagikannya ke orang lain.
“Istilah sekarang itu
saring sebelum sharing. Kalau mau share dilihat dulu, ini bener atau tidak,
pantas atau tidak. Layak apa tidak. Kalau di agama itu diajarkan supaya
tabayun, tabayun itu cek ricek,” ujar Wapres.(Lin)