- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
- Peringati May Day 2025, Pemkab Tanjab Barat Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja
- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
Menkumham Promosikan Kebebasan Beragama Indonesia di Hadapan Anggota Parlemen Inggris

Keterangan Gambar : Menkumham Promosikan Kebebasan Beragama Indonesia di Hadapan Anggota Parlemen Inggris/f-humas
Yasonna menjelaskan Indonesia merupakan negara Muslim
terbesar, sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Dalam suasana
keberagaman ini, pemerintah hadir memberikan kepastian hukum atas hak kebebasan
pribadi masyarakat Indonesia.
“Indonesia merupakan
negara Muslim terbesar dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia yang terus
mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia dari berbagai aspek kehidupan,
termasuk kebebasan beragama,” kata Yasonna dalam pertemuan antara delegasi
Indonesia dengan Fiona Bruce di Inggris.
Kebebasan beragama di Indonesia dijamin dan diatur dalam
Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 pasal 28 E ayat (1) dan pasal
29 ayat (2). Selain itu, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia turut menjamin kebebasan beragama sebagai salah satu
hak atas kebebasan pribadi dalam pasal 22 ayat (1) dan (2).
Yasonna menjelaskan kepada Bruce, selain Islam ada juga
banyak agama lain di Indonesia dimana ummatnya hidup berdampingan secara damai
bahkan saling menjaga ketika masing-masing merayakan hari besarnya. Kondisi
seperti itu bisa terjadi karena Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar dan
ideologi bangsa. Pancasila, lanjut Yasonna, mampu menjadi payung yang menaungi
beragam agama, kultur dan etnis di Indonesia sehingga masyarakatnya menghargai
keberagaman dan toleran antar sesama.
"Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, yang
menghargai kebhinekaan, kemanusiaan yang adil dan beradab serta menjaga
persatuan Indonesia," kata Yasonna di hadapan Bruce, Senin malam
(24/07/2023) waktu setempat.
“Pancasila
mengajarkan pada kami untuk bebas tetapi bertanggungjawab. Yakin pada kebenaran
keyakinannya masing-masing, tetapi menghormati keyakinan orang lain sehingga
masyarakat hidup dalam harmoni, berbeda tetapi satu sebagaimana semboyan kami,
Bhineka Tunggal Ika,” terangnya lebih lanjut.
Yasonna berharap pemerintah Indonesia dan Inggris dapat
bekerja sama untuk mempromosikan kebebasan beragama, tidak hanya secara
nasional tetapi pada level global. Ini mengingat Bruce merupakan utusan khusus
Perdana Menteri Inggris untuk Kebebasan Beragama dan Kepercayaan, serta ketua
Aliansi Internasional Kebebasan Beragama
atau Kepercayaan.
“Indonesia
mengharapkan dukungan dan saran dari Madam Bruce mengenai bagaimana kita dapat
bekerja sama untuk mempromosikan kebebasan beragama secara global dan nasional
dalam masyarakat kita yang beragam,” ujarnya.
Bruce sendiri menuturkan bahwa masyarakat internasional
telah mengakui kemampuan Indonesia dalam melindungi kebebasan beragama meskipun
mengalami berbagai tantangan dalam kondisi masyarakat yang majemuk. Untuk itu,
Indonesia dipandang memiliki peran sentral terkait isu hak asasi manusia dalam
konteks nasional dan global. Bruce berharap kerjasama Indonesia dan parlemen
Inggris di bidang kebebasan beragama semakin meningkat.
Salah satu langkah kerja sama Indonesia dan parlemen Inggris
adalah diadakannya Konferensi Internasional tentang Literasi Agama Lintas
Budaya, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 13-14 November 2023
mendatang. Konferensi diselenggarakan oleh Kemenkumham bersama Institut
Leimena, Pusat Internasional untuk Studi Hukum dan Agama di Brigham Young
University Law School, dan Sekretariat Internasional Kebebasan Beragama yang
berbasis di Amerika Serikat. Bruce sendiri telah mengonfirmasi kepastian untuk
hadir sebagai salah satu pembicara dengan topik "Human Dignity and the
Rule of Law: Global and Regional Outlook".(*)