- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Pemerintahan Baru Patut Wujudkan Harapan Besar Kaum Marginal dan Terpinggirkan

Keterangan Gambar : Pemerintahan Baru Patut Wujudkan Harapan Besar Kaum Marginal dan Terpinggirkan
Mediajambi.com -
Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia menyoroti urgensi terhadap
nasib kaum marginal dan terpinggirkan di bawah kepemimpinan pemerintahan yang
baru.
Dalam Dialog Nasional dengan tema 'Optimisme Kaum
Termarjinalkan dan Terpinggirkan Bersama Pemerintahan yang Baru' yang digelar
di Gedung Dewan Pers Jakarta, Sabtu (27/4/2024), Ketua Umum Vox Point
Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, menekankan pentingnya memperhatikan
kelompok masyarakat yang terpinggirkan.
Handojo mengungkapkan, meskipun Prabowo Subianto - Gibran
Rakabuming Raka baru akan resmi memimpin pemerintahan pada 20 Oktober
mendatang, harapan besar telah terpancar dari jutaan rakyat Indonesia,
khususnya kaum marginal.
"Kita perlu memberikan perhatian lebih terhadap mereka
yang hidup dalam keterbatasan, seperti pengemis, pemulung, buruh, petani, dan
orang-orang dengan penghasilan yang minim," ujar Handojo dalam acara yang
diselenggatakan Vox Point bersama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Ia mengingatkan data dari Badan Pusat Statistik pada Juli
2023 mencatat bahwa persentase penduduk miskin mencapai 9,36 persen, setara
dengan 25,90 juta orang pada Maret 2023.
"Sangat mungkin bahwa sebagian besar dari mereka adalah
kaum marginal dan terpinggirkan, yang membutuhkan perhatian lebih serius dari
pemerintah," tambahnya.
Ia juga menyoroti isu Tindak Pidana Perdagangan Orang
(TPPO), yang dianggapnya sebagai kejahatan luar biasa yang harus diberantas
dengan tegas. Handojo menekankan perlunya penanganan yang lebih profesional
atas masalah ini oleh pemerintahan yang baru.
"Dengan menangani masalah ini secara serius, kita dapat
berharap untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,"
tandasnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim
Djojohadikusomo yang berbicara pada sesi sambutan berikutnya menyebut presiden
terpilih Prabowo Subianto sangat bersemangat menjalankan program pro-rakyat
marginal.
Hashim menunjuk contoh program makan siang dan susu gratis
akan langsung dilaksanakan begitu pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan. Bahkan,
kata dia, program tersebut sedianya akan langsung dilaksanakan Prabowo saat
ditetapkan menang Pilpres 2024.
"Prabowo ini agak gatel. Karena dia mau mulai hari
pertama dia menjabat program makan gratis dan susu gratis untuk semua anak-anak
dan ibu hamil sudah dilaksanakan," kata Hashim.
Ia menyadari program makan dan susu gratis ini banyak
mendapat ejekan dan hinaan dari kalangan masyarakat. Padahal, sebutnya, program
itu sudah dicanangkan Prabowo sejak 17 tahun lalu.
"Dia diejek, dia dihina (program) makanan gratis,
uangnya dari mana. Ini program dia yang sudah dia rencanakan 17 tahun yang
lalu, sebelum ada (Partai) Gerindra," ujar adik dari Prabowo itu.
Hashim mengungkapkan, pernah dipanggil Prabowo untuk
membahas masalah stunting di Indonesia pada tahun 2006. Saat itu, Prabowo
prihatin karena 30 persen anak-anak di Indonesia mengalami stunting atau
kekurangan gizi.
Untuk itu, Prabowo mencanangkan program makan siang serta
susu gratis baik bagi anak-anak maupun ibu-ibu hamil. Hashim menyebut Prabowo
meyakini Indonesia tidak akan bisa menjadi negara maju dan sejahtera apabila
anak-anaknya mengalami kecacatan.
"Maka dia punya program tambahan gizi bagi anak-anak
dan susu, makanya namanya dulu revolusi putih. Prabowo sudah bermimpi dan
setiap saya bertemu dia bicara makanan gratis, bicara gizi," tutur Hashim.
Ia mengutip data statistik resmi yang dikeluarkan Menko
Ekonomi dan Menko PMK tahun lalu bahwa setiap harinya 18 juta anak di Indonesia
masuk sekolah dalam keadaan lapar."Angka 18 juta itu leboh dari jumlah
penduduk negara Belanda."
"Optimisme saya rasakan karena program ini
dicita-citakan Prabowo sejak 17 tahun lalu. Kaum marginal bersemangat karena
sejak 2006 bisa mewujudkan mimpi keluar dari stunting dan kurang gizi,"
katanya.
Hashim menyampaikan, program makan gratis untuk anak-anak
dan ibu hamil dapat membuka 1,8 juta lapangan kerja baru. Nantinya, kata dia,
yang diperbolehkan terlibat dalam program ini hanyalah UMKM agar dapat
merangsang ekonomi kerakyatan.
"Kita perkirakan lapangan kerja baru 1,8 juta. Ini
adalah ibu-ibu yang masak di desa, sekolah-sekolah, merangsang peternak ayam,
pengusaha menengah dan kecil dan supplier telur karena kta butuh 83 juta butir
telur setiap hari," kata Hashim.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, seperti Ketua
Kompolnas Benny Mamoto, Romo Chrisanctus Paschalis Satumus, Yulistiar Rangga
Wijaya, dan Yudas Sabaggalet, serta melibatkan perwakilan dari DPR RI seperti
Melki Laka Lena dan Djohar Arifin Husin sebagai penanggap.
Diharapkan hasil dari Dialog Nasional ini akan menjadi
panduan yang berharga bagi pemerintahan yang baru dalam menghadapi tantangan
yang dihadapi oleh kaum marginal dan terpinggirkan di Indonesia. (*)