- Peringati May Day 2025, Pemkab Tanjab Barat Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja
- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
Penjabat Walikota Jambi Komitmen Lestarikan Situs Budaya: Kunjungi ke Solok Sipin dan Rumah Batu Olak Kemang

Keterangan Gambar : Penjabat Walikota Jambi Komitmen Lestarikan Situs Budaya: Kunjungi ke Solok Sipin dan Rumah Batu Olak Kemang
Mediajambi.com – Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih,
didampingi Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V, Agus
Widiatmoko, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi, Mariani
Yanti, SP, MDM, Ph.D, melakukan kunjungan ke beberapa situs budaya penting di
Kota Jambi pada Minggu, (7/6/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap
pelestarian budaya dan cagar budaya yang ada di kota tersebut. Rute kegiatan
dimulai dengan kunjungan ke Situs Solok Sipin.
Di lokasi ini, terdapat sebuah candi yang menjadi
peninggalan sejarah penting. Sri Purwaningsih menekankan perlunya perbaikan dan
pelestarian candi tersebut agar dapat menunjukkan keaslian dan nilai sejarah
yang sebenarnya.
"Alhamdulillah pagi hari ini saya didampingi oleh Pak
Agus dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia bersama dengan
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi. Kami berkunjung ke beberapa
lokasi budaya yang masuk ke dalam cagar budaya. Di Solok Sipin, terdapat sebuah
candi yang masih perlu perbaikan agar sesuai dengan sejarahnya," ujar Sri
Purwaningsih.
Lalu, setelah dari Solok Sipin, rombongan melanjutkan
kunjungan ke Rumah Datuk Zainul di Legok, Danau Sipin.
Di sini, mereka mendapatkan informasi tentang filosofi batik
dan temuan sejarah lainnya.
Sri Purwaningsih mengungkapkan bahwa karya-karya yang
mengandung sejarah tentang Jambi harus segera didaftarkan sebagai warisan
budaya tak benda dengan hak kekayaan intelektual.
"Kami mendapatkan informasi tentang batik dan filosofi
di baliknya. Selain itu, ada temuan stupa kepala yang merupakan bagian dari
sejarah Solok Sipin dan lebih luas lagi, sejarah Kota Jambi dan Provinsi
Jambi," tambahnya.
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke Rumah Batu Olak
Kemang.
Sri Purwaningsih bersama Agus Widiatmoko mengatakan perlu
langkah nyata untuk perbaikan dan rehabilitasi rumah batu tersebut.
"Saya melihat langsung bersama Pak Agus dari
Kemendikbud dan Kadis Pariwisata bahwa perlu segera ada langkah nyata untuk
perbaikan dan rehabilitasi Rumah Batu Olak Kemang. Ini agar masyarakat,
terutama para pelajar, dapat melihat dan belajar dari sejarah tersebut,"
jelas Sri Purwaningsih.
Sri Purwaningsih mengungkapkan bahwa pihaknya sudah
berkoordinasi dengan Kemendikbud untuk segera melakukan perbaikan situs-situs
budaya tersebut.
Dia berharap, setelah direnovasi, situs-situs ini dapat
menjadi lebih menarik bagi pengunjung dan memberikan edukasi sejarah yang lebih
baik.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Agus dari
Kemendikbud, dan rencananya dalam waktu dekat kami akan melakukan perbaikan
ini. Harapannya, setelah direnovasi, situs-situs ini dapat lebih menarik dan
edukatif bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung," tutup Sri
Purwaningsih.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan
Dinas Pariwisata untuk mencari lokasi-lokasi yang bisa menjadi pusat kunjungan
di Kota Jambi, termasuk Danau Sipin dan tempat-tempat budaya lainnya.
Temuan-temuan sejarah baru akan segera ditetapkan sebagai
cagar budaya dan dimintakan langkah-langkah renovasi dan rehabilitasi kepada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. *