- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
- Peringati May Day 2025, Pemkab Tanjab Barat Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja
- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
Perkuat Edukasi Pangan Nabati Yang Berkelanjutan: Animal Friends Jogja Perkenalkan Program Nabati Nusantara dan Luncurkan E-Book Resep Gratis

Keterangan Gambar : Perkuat Edukasi Pangan Nabati Yang Berkelanjutan: Animal Friends Jogja Perkenalkan Program Nabati Nusantara dan Luncurkan E-Book Resep Gratis
Mediajambi.com — Animal Friends Jogja (AFJ), organisasi nirlaba yang berdedikasi pada perlindungan hak-hak serta kesejahteraan hewan di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan program edukatif Nabati Nusantara yang dimulai di awal tahun 2024, bersamaan dengan peluncuran e-book resep berbasis bahan pangan nabati lokal yang dapat diakses secara gratis oleh siapapun.
Acara yang berlangsung di The Ratan Gallery, Bantul (23/01/2025) ini menandai langkah strategis AFJ untuk secara lebih signifikan mengurangi penderitaan hewan dengan mengedukasi tentang pola makan berbasis nabati yang tidak hanya mendukung kelestarian lingkungan tetapi juga menyehatkan. Dengan mengusung tema besar pola makan sehat, ekonomis, dan ramah lingkungan, e-book ini menyajikan koleksi resep-resep yang dirancang untuk menginspirasi perubahan pola makan yang lebih berkesadaran.
Nabati Nusantara adalah program rintisan edukatif oleh AFJ dan Simple Plant Kitchen, UMKM kuliner vegan di Bantul, Yogyakarta. Memanfaatkan bahan nabati yang sealami mungkin, utuh, lokal, mudah didapat, dan harganya relatif terjangkau, program ini menawarkan bantuan kolaboratif dalam menerapkan pola makan yang mendukung kelestarian alam, kesehatan manusia, serta welas asih bagi hewan. Melalui kunjungan ke instansi pendidikan, komunitas, dan masyarakat umum, serta melalui platform media sosial, Nabati Nusantara memberikan informasi tentang manfaat pola makan nabati, pelatihan mengolah bahan pangan nabati, berbagi resep menu nabati lengkap dengan kandungan nutrisi di bawah pendampingan ahli gizi, serta edukasi cinta alam dan satwa.
Menjelang hari-H acara, dukungan dari banyak public figure terus mengalir dalam bentuk video pendek untuk kesuksesan program Nabati Nusantara dan peluncuran e-book resep nabatinya. Para public figure yang mengirimkan video-video ungkapan simpati adalah Prof. Dr. H. Seto Mulyadi (praktisi pola hidup nabati, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Guru Besar bidang Ilmu Psikologi Universitas Gunadarma), Melanie Subono (musisi, penulis, aktivis sosial), Femke den Haas (Co-founder Jakarta Animal Aid Network), Bukhi Prima Putri (praktisi sustainable & mindful living), Bagus Dwi Danto (musisi, aktivis sosial), Agung “Agugn” Prabowo (seniman grafis & printmaking cult), Max Mandias (aktivis vegan, Co-founder Burgreens & Green Rebel Foods), Angki Purbandono (seniman photography dan scanography, Co-founder Ruang MES 56), drh. Mariana Ferdinandez, M.Si (Chief Operations Officer Yayasan JAAN Domestic Indonesia), dan Wanggi Hoed (seniman pantomim, aktivis sosial).
"Acara ini tidak hanya mendokumentasikan perjalanan Nabati Nusantara selama satu tahun kemarin tapi juga dimaksudkan untuk memperluas jangkauan edukasi tentang manfaat pangan nabati melalui distribusi gratis buku resep elektronik yang berisi koleksi 50 resep menu nabati, lengkap dengan kandungan nutrisinya”, ujar Nofri Mauldani, Koordinator Program Relawan AFJ dan Nabati Nusantara.
“Dengan sedikit kreativitas saja, bahan pangan nabati lokal sangat bisa menciptakan hidangan enak dan bergizi untuk keluarga.", ujar Nuri Kustianingrum, Chef Simple Plant Kitchen merangkap Koordinator Research & Development Nabati Nusantara, “Resep-resep di e-book adalah hasil riset mendalam dengan bahan nabati lokal yang kami kembangkan dengan penuh perhatian agar sedap dan menarik sekaligus mempertimbangkan keseimbangan nutrisi.”, tambahnya
Acara dibuka dengan penyerahan buku resep tercetak kepada pihak pemerintah yang diwakili oleh Umaruddin Masdar, S.Ag. selaku Wakil Ketua DPRD DIY dan Tutik Kusuma dari DPAD DIY, serta institusi pendidikan yang diwakili oleh Nur Wahyuni S.Pd,M.Pd. selaku Pembantu Direktur 1 Bidang Akademik dan dosen pengampu tata boga AKS-AKK Yogyakarta yang juga Board Indonesian Chef Association (ICA).
“Kami mendukung penuh program Nabati Nusantara sebagai bagian dari upaya bersama mengatasi dua tantangan besar bangsa ini: lingkungan dan kesehatan,” dukung Umaruddin Masdar, Wakil Ketua DPRD DIY. “Kami berharap program ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih lestari sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan adanya Perda yang relevan, kami siap mengampanyekan tujuan positif Nabati Nusantara agar gerakan ini semakin meluas,” tambahnya.
Angelina Pane, Manajer Program Nabati Nusantara sekaligus Co-founder Animal Friends Jogja mengatakan, “Industri peternakan mendominasi emisi gas rumah kaca global, sedangkan pola makan nabati terbukti dapat mengurangi dampak lingkungan secara signifikan sekaligus mempromosikan keadilan akses pangan. Pola makan ini tidak hanya bermanfaat bagi manusia dan lingkungan, tetapi juga memainkan peran penting dalam perlindungan hewan. Dengan mengurangi konsumsi produk hewani, kita dapat mengurangi eksploitasi dan penderitaan hewan. AFJ percaya bahwa melalui edukasi dan penyebaran informasi mengenai pola makan nabati, masyarakat dapat membuat pilihan yang lebih etis dan berwelas asih terhadap semua makhluk hidup.”
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh dua pembicara yaitu Tri “Ining” Mariyanti yang berprofesi sebagai edukator di bidang seni, budaya, dan pola hidup berkesadaran serta Willy Natanael Yonas, BHM, ACSM-CPT, salah satu tim ahli gizi Nabati Nusantara.
Dalam paparan materinya yang berjudul “Mindful Eating”, Ining menyampaikan bahwa pola makan bukan hanya tentang apa yang kita makan, tetapi juga tentang bagaimana pilihan kita berdampak pada dunia dan kehidupan di sekitar kita. Makan berkesadaran dimulai dengan mengetahui asal usul bahan makanan yang kita makan, bagaimana cara mereka tumbuh, bagaimana cara panen, bagaimana distribusinya, bagaimana mengolah dan memasaknya, bagaimana cara memakannya, sampai bagaimana perlakuan kita terhadap makanan sisa.
Sedangkan Willy Yonas, selain memaparkan tentang bagaimana menerapkan pola makan nabati sesuai dengan pedoman gizi seimbang “Isi Piringku” juga memberi penjelasan bahwa pola makan nabati sangat baik dalam mencegah maupun memperbaiki kondisi penyakit tidak menular (PTM). Penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker memiliki kaitan erat dengan konsumsi produk hewani. Mengonsumsi lebih banyak pangan nabati dan mengurangi produk hewani
dapat meningkatkan kualitas hidup, membantu mencegah penyakit kronis, dan mengurangi risiko penyakit zoonosis serta resistensi bakteri. Mirisnya, berdasarkan Riskesdas 2018 yang dilakukan oleh Kemenkes hanya sekitar 4,6% masyarakat Indonesia cukup dalam mengkonsumsi sayur dan buah.
Sesi diskusi setelah pemaparan materi, dipandu oleh Dhiani Probosiwi, relawan AFJ dan Co-founder Across Species Project, berjalan sangat menarik dengan antusiasme tinggi para peserta yang tidak hanya mengajukan banyak pertanyaan mengenai program Nabati Nusantara tetapi juga berbagi gagasan dan masukan agar program ini semakin berdampak luas.
Mengomentari e-book resep Nabati Nusantara yang mengedepankan bahan pangan nabati lokal dan paparan dari para pembicara, Dodik Prakoso Eko Hery Suwandojo, , S.ST.Par., M.M., CHE., Ketua Indonesian Chef Association (ICA) BPC Bantul berujar, “Saya sangat mendukung karena isu ini menjadi PR kita semua, bagaimana agar program mulia yang bertujuan meningkatkan konsumsi pangan nabati untuk kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang, tidak hanya berhenti dibicarakan dalam forum seperti acara ini. Dan bagaimana agar bahan-bahan pangan lokal ”
Puluhan tamu undangan yang hadir terdiri dari berbagai pihak dan kalangan, termasuk instansi pemerintahan yaitu DPRD DIY, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DIY; lembaga swadaya masyarakat yaitu Lembaga Advokasi Konsumen Rentan, Nutrisi Esok Hari, Kebun Seruni/Waria Crisis Centre, Berbagi Bites Jogja, Jiwa Laut, Lembaga Konsumen Yogyakarta, Dapur Keliling EFI, Trash Hero Yogyakarta; komunitas inspiratif yaitu Cookpad Yogyakarta dan Petani Muda Jogja; institusi pendidikan yaitu Politeknik Pembangunan Pertanian YOMA, Sanggar Anak Alam, Sekolah Gajah Wong, dan TKN Jepitu Gunungkidul; Indonesian Chef Association (ICA); petani organik Agro Mulya Yogyakarta; serta pelaku usaha kuliner vegan di Yogyakarta yaitu Loving Hut Jogja dan Fortunate Coffee Jogja.
“Kami berharap pemerintah dapat berperan aktif untuk mendukung aspirasi kami bahwa konsumsi bahan pangan nabati yang alami, utuh, dan lokal dapat kembali menjadi primadona di masing-masing daerah di negeri ini,” ujar Ining dan Willy Yonas mewakili Nabati Nusantara. “Ini bisa ditempuh dengan, salah satunya, menggencarkan iklan layanan masyarakat yang menganjurkan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah di berbagai media platforms serta membuat kebijakan agar iklan-iklan makanan kemasan ultra-processed yang sangat tidak sehat dibatasi penayangannya di jam-jam yang tidak banyak anak-anak menonton.”, tambah mereka.
“Menanggapi komitmen dukungan dari DPRD DIY serta gagasan dan masukan yang dibagikan para peserta diskusi, Animal Friends Jogja dan Nabati Nusantara siap berkolaborasi untuk memudahkan masyarakat ke akses pangan yang berkelanjutan dan welas asih bagi semua melalui pangan nabati lokal. Saya yakin kita, bersama, bisa membuat perubahan berdampak besar dengan langkah kecil ini,” pungkas Angelina Pane.***