- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
- Peringati May Day 2025, Pemkab Tanjab Barat Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja
- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
Perkuat Kolaborasi Iklim Indonesia dan Korea Selatan, Ini Komitmen Transisi Energi

Keterangan Gambar : Perkuat Kolaborasi Iklim Indonesia dan Korea Selatan, Ini Komitmen Transisi Energi.f-dok Mj
Mediajambi.com - Korea Selatan telah menetapkan target untuk
mencapai netral karbon pada 2050. Selain mendorong pencapaian target secara
domestik, Korea Selatan juga berkomitmen, melalui Kebijakan Kesepakatan Hijau
Korea Selatan Terbaru (South Korea's Green New Deal) untuk mendukung pembiayaan
dan pembangunan teknologi ramah lingkungan secara internasional. Institute for
Essential Services Reform (IESR) memandang komitmen hijau Korea Selatan ini
dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk mempercepat transisi energi di
Indonesia terutama dalam upaya pengakhiran operasional PLTU batubara.
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa, pada sambutannya di
acara webinar Indonesia – South Korea Golden Jubilee: Advancing Bilateral
Cooperation through Green Energy Partnership Toward Sustainable Energy
Transition (27/7) mengemukakan dengan disepakatinya Just Energy Transition
Partnership (JETP), Indonesia perlu mencapai salah satunya target bauran energi
terbarukan sebesar 34% di 2030. Hal ini dapat dicapai di antaranya dengan
pengakhiran pengoperasian PLTU secara bertahap hingga tahun 2050.
“Perusahaan-perusahaan
Korea Selatan telah menjadi salah satu pemain kunci dalam energi dan industri
di Indonesia. Perjalanan transisi energi Indonesia menuju dekarbonisasi
memberikan peluang bagi Korea Selatan untuk menghentikan aset PLTU batubara
yang dimiliki oleh perusahaan Korea, meningkatkan investasi di bidang energi
terbarukan dan teknologi bersih, penyimpanan energi, dan kendaraan listrik,”
ujar Fabby.
Hyoeun Jenny Kim, Duta Besar dan Wakil Menteri untuk
Perubahan Iklim, Republik Korea yang hadir pada kesempatan yang sama juga
menyampaikan keberadaan Indonesia dan Korea Selatan dalam berbagai inisiatif
yang mendorong pembangunan yang lebih hijau, akan memperkuat solidaritas
terhadap mitigasi perubahan iklim. Ia menuturkan saat ini tengah berlangsung
negoisasi antara Indonesia dan Korea Selatan untuk bekerja sama erat dalam
mitigasi perubahan iklim, di antaranya dalam bentuk kajian, perubahan
kebijakan, pengembangan teknologi dan keterlibatan sektor swasta.
“Di kedua negara,
batubara masih menjadi sumber energi utama, kita harus mempercepat upaya untuk
mengurangi penggunaan batubara. Kita harus secara proaktif berinvestasi pada
lebih banyak energi terbarukan, efisiensi energi, dan penyimpanan energi. Kita
harus lebih membangun infrastruktur, dan meningkatkan bauran energi bersih.
Meskipun banyak tantangan yang kita hadapi, saya yakin bahwa Indonesia dan
Korea dapat membuat perubahan besar,” ungkapnya.
Joojin Kim, Direktur Pelaksana Solution for Our Climate
(SFOC) mengatakan terdapat potensi yang kuat bagi Korea dan Indonesia untuk
membangun ekonomi hijau yang selaras dengan Persetujuan Paris.
“Bank di Korea
Selatan sangat tertarik untuk berinvestasi pada energi terbarukan di Indonesia,
terutama tenaga surya dan angin. Namun, sangat penting untuk memiliki kerangka
kerja kebijakan yang mendorong lingkungan investasi yang lebih stabil dan
transparan,” ujar Joojin Kim.(***)