- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
- Walikota Maulana Hadiri HUT Kota Palembang, Bawa Misi Komwil II APEKSI Bangun Jaringan Antar-Kota
Pernyataan PETA Terkait Kematian Lima Harimau di Medan Zoo, Beberapa Diantaranya dalam Kondisi Sakit

Keterangan Gambar : Pernyataan PETA Terkait Kematian Lima Harimau di Medan Zoo, Beberapa Diantaranya dalam Kondisi Sakit Berat
Mediajambi.com – Dalam beberapa bulan belakangan ini ada lima
ekor harimau di Medan Zoo mati. Hal ini diduga bobroknya pengelolaan kebun
bintang terkemuka di Sumatera Utara ini. Hal ini terungkap bedasarkan siaran
Pers yang diterima mediajambi.com, Selasa (20/2/2024).
Berikut adalah pernyataan dari Senior Vice President PETA,
Jason Baker, terkait kematian lima harimau di Medan Zoo:
“Kami merasakan duka mendalam atas kematian kelima harimau
di Medan Zoo yang bobrok, dalam rentang beberapa bulan singkat ini. Seumur
hidupnya dipaksa hidup dalam penjara, para harimau ini menderita dalam kurungan
kandang sempit, pola makan tidak alami, serta kehidupan sosial dan penanganan
veteriner yang tidak memadai. Menyedihkan sekali mengetahui bahwa makhluk
sosial yang cerdas ini tidak diberi akses terhadap segala yang penting bagi
mereka, mulai dari memilih pasangan hingga menjelajah dengan bebas,” ujanya Senior
Vice President PETA, Jason Baker.
Dikatakan di habitat alaminya, harimau bisa menjelajahi
teritori hingga 1,000 km2 di lingkungan yang dinamis dan kompleks secara
spasial, sebuah perbandingan kontras dengan kandang hampa yang mengurung mereka
di Medan Zoo. Keputusan kejam untuk menempatkan mereka di habitat buatan yang
luasnya hanya secuil dari hamparan tempat tinggal alaminya membuat mereka
mengalami stress kronis, kekurangan aktivitas, serta tekanan psikologis,
tercermin dari perilaku stereotipikal yang ditunjukkan banyak harimau dalam
kurungan, seperti mondar-mandir berulang di kandang.
PETA mendorong masyarakat untuk mengingat kembali masa-masa
lockdown pandemi dan mempertimbangkan rasanya jika mereka yang terpenjara
seumur hidup. Dengan menghindari tempat-tempat ini, konsumen dapat mewujudkan masa
depan yang lebih welas asih serta menghentikan eksploitasi harimau dan
hewan-hewan lainnya dalam kekangan, sangkar, kandang, maupun akuarium.
PETA siap menolong Medan Zoo memindahkan delapan harimau
lainnya yang masih tersisa sebelum terlambat, termasuk beberapa yang dilaporkan
dalam kondisi sakit berat. Suaka akan mampu menyediakan perawatan medis yang
amat sangat mereka butuhkan, serta habitat luas yang lebih alamiah di mana
mereka bisa menjelajah dan mengekspresikan perilaku alaminya.(mas)