Polda Jambi Akan Hentikan Penyelidikan Kasus Pembegalan, Begini Ceritanya

By MS LEMPOW 12 Mei 2024, 19:31:55 WIB HUKRIM
Polda Jambi  Akan Hentikan Penyelidikan Kasus Pembegalan, Begini Ceritanya

Keterangan Gambar : Pihak Kepolisian Akan Hentikan Penyelidikan Kasus Pembegalan


Mediajambi.com- Baru baru ini seorang pemuda di Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Fiki Malawa (20) sempat viral. Dia sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena membunuh begal yang mau merampas uangnya.

Penetapan tersangka terhadap Fiki itu banyak menuai sorotan. Karena dia sebenarnya korban yang mau dibegal,oleh pelaku bernama M Edo. Dia membunuh Edo karena berusaha membela diri.

    Kasus ini pun menjadi atensi Kapolda Jambi. Setelah mempelajari kasus tersebut secara mendalam, pihak kepolisian akan menghentikan penyidikan kasus tersebut setelah dilakukan gelar perkara di Polda Jambi.

    Hal ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira kepada wartawan saat konferensi pers pada Minggu 12 Mei 2024.

    Diketahui, peristiwa yang menyeret Fiki menjadi tersangka ini terjadi pada 30 April 2024 lalu di Jalan STUD Desa Taman Raja, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjab Barat, Provinsi Jambi.

    Kombes Andri mengatakan, berdasarkan keterangan tersangka (Fiki) yang merupakan korban begal, dirinya melakukan ini (membunuh) karena melindungi diri dan adik kandungnya.

    Andri menjelaskan, berdasarkan hasil rekonstruksi pada 10 Mei 2024, kejadian berawal saat tersangka Fiki keluar bersama adiknya Lipilitus Halawa dari rumahnya di dekat Jembatan Pematang Tembesu pada sore hari. Keduanya mengendarai sepeda motor dengan tujuan ke PT Kausar untuk mengambil gaji Fiki.

    Setelah mengambil gaji, mereka berniat pulang ke rumah. Namun, sebelum pulang Mereka mampir dulu ke warung sate. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan pulang.

    Tersangka Fiki mengendarai sepeda motornya menyusuri pinggir jalan atau melawan arus. Setibanya di Simpang PT STUD, keduanya dihentikan oleh M Edo dan Hardi Al Akbar. M Edo memegang kepala motor Fiki. Dia pun bertanya mengapa memberhentikan dirinya. Ternyata Edo meminta uang.

     Fiki lalu mengatakan dirinya tidak mempunyai uang. Adik Fiki pun turun dari sepeda motor dan langsung berjalan menuju ke arah depan sepeda motor.

    Kemudian, Hardi langsung memukul Fiki di bagian kepala belakang sebanyak dua kali menggunakan tangan kanan. Hardi juga mencekik Fiki dari arah belakang leher dan menariknya hingga turun dari motor.

    Bersamaan dengan itu, Edo langsung mendekati dan memeriksa celana Fiki bagian belakang dan depan. Lalu mengambil handphone milik Fiki dari kantong celana sebelah kanan.

    "Setelah berhasil mengambil handphone Fiki, Edo menyimpan handphone ke pinggang depan sebelah kanannya, sedangkan Hardi masih memukuli Fiki," jelas Kombes Andri.

    Selanjutnya, Edo mendekati adik Fiki dan mencengkram kerah baju sembari memukuli kepala bagian atas. Adik Fiki meminta ampun kepada Edo agar berhenti memukulinya. Tetapi Edo masih memukuli.

    Mengetahui adiknya dipukuli, Fiki yang masih dipukuli mencoba mendekati adiknya sembari menarik baju Edo dan meminta agar adiknya jangan dipukuli.

    Edo lalu mengeluarkan senjata tajam dari pinggang sebelah kanannya. Selanjutnya Edo lalu mengayunkan senjata tajam ke arah leher Fiki sebanyak 2 kali, namun berhasil ditangkis.

    Akibatnya telapak tangan Fiki bagian kiri terluka dan mengeluarkan darah. Kemudian Fiki menerjang perut Edo sehingga mundur lebih dari 2,5 meter menjauh dan jatuh terduduk di tanah.

    Kesempatan itu digunakan Fiki berlari menuju ke motornya untuk mengambil pisau di dalam jok. Setelah berhasil mengambil pisau yang masih bersarung, Fiki kembali mendekati Edo sembari mencabut pisau dari sarungnya.

    Saat bersamaan Edo juga berlari mendekati Fiki dan berusaha memukul dengan tangan kanannya. Saat bersamaan Fiki menusukan pisau ke perut Edo.

    Dari arah kanan, Hardi menendang punggung Fiki hingga maju terdorong ke depan satu langkah. Fiki memutar badan kearah Hardi. Ketika Hardi masih menyerang, Fiki mengayunkan pisau mengenai bagian rusuk sebelah kiri Hardi.

    Adik Fiki berlari mendekati Fiki sembari membuang pisau yang ada di tangan kanan yang sudah tidak bergagang kearah rerumputan tak jauh dari lokasi kejadian.

    Selanjutnya, Fiki dan adiknya meninggalkan lokasi kejadian menuju ke arah Jalan Lintas Pekan Baru, dengan kondisi tangan kiri Fiki yang terluka.

    Kombes Andri menjelaskan, setelah Fiki dan Adiknya meninggalkan lokasi, Hardi meminta pertolongan warga sekitar. "Karena tidak sanggup mengangkat Edo,  Hardi berusaha meminta pertolongan warga di warung pecel lele yang berjarak kurang lebih 5,28 meter. Namun tidak ada seorang warga pun yang menolong," terangnya.

    Tak lama kemudian, saksi Kanser yang berboncengan dengan Lopo mengenali Edo dan Hardi. Lalu turun dari motor langsung mendekati. "Saat sudah berada di atas motor, Kanser berkata kepada warga yang ramai di warung pecel lele "Nyawo ni woi !!" karena tidak ada yang menolong," ungkap Andri.

    Selanjutnya, Edo dibawa menuju Klinik Keluarga Bertuah, sedangkan Hardi masih di lokasi seorang diri. Tidak lama kemudian paman Hardi membawanya langsung menuju ke Klinik Keluarga Bertuah.

    Saat berada di dalam kamar klinik dengan posisi berbaring di atas kasur, Hardi langsung menyembunyikan handphone di bawah kasur klinik yang ditidurinya.

    Ketika subuh handphone berbunyi, lalu ibu Hardi langsung mengambil handphone hasil begal itu untuk diserahkan kepada polisi.(**)




    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

    Semua Komentar

    Tinggalkan Komentar :