- Walikota Jambi Maulana Serahkan Bantuan BPO Terhadap Sejumlah Tempat Ibadah
- Empat Cabang Olahraga Jambi Siap Tambah Medali PON Bela Diri
- Proyek Kolam Asam Mulai dilakukan Pengukuran,Sejumlah Tanah dan Rumah Dibebaskan
- Gubernur Al Haris: Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Transparan untuk Kesejahteraan Masyarakat
- OJK Luncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Pergadaian 2025-2030
- BLK, Riwayatmu Kini: Penyangga Vokasi SDM Provinsi Jambi
- Diskominfo Kota Jambi Gelar Pertemuan Bersama IWAKO
- Sekda A Ridwan Melepas Tim Terpadu Masalah Sosial
- Kota Jambi Terima Bantuan 50 Unit Program Bedah Rumah
- Walikota Maulana Menyambangi BPJS Ketenagakerjaan Sinergi Jaminan Sosial Bagi Pekerja Rentan
Proyek Kolam Asam Mulai dilakukan Pengukuran,Sejumlah Tanah dan Rumah Dibebaskan

Keterangan Gambar : Proyek Kolam Asam Mulai dilakukan Pengukuran,Sejumlah Tanah dan Rumah Dibebaskan
Mediajambi.com - Mewujudkan program Kota Tangguh, sebagai pusat perdagangan dan jasa yang Bersih, Aman, Harmonis, Agamis, Inovatif dan Sejahtera secara bertahap terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi dibawah kepemimpinan Maulana-Diza.
Terbaru, terlihat saat Walikota Dr.dr. H. Maulana, M.K.M, didampingi Wakil Walikota Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A, bersama perwakilan Kantor Pertanahan Kota Jambi memulai tahap awal proses pengukuran tanah bagi masyarakat terdampak untuk pembuatan kolam retensi penanganan banjir, di Kawasan Jl. Griya Lingga Permai, Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kotabaru, pada Senin siang (13/10/2025).
"Alhamdulillah hari ini perdana kita melakukan pengukurannya, dan sejauh ini prosesnya juga sangat didukung oleh masyarakat yang terdampak," ucap Maulana.
"Kami berharap selalu dukungan dari masyarakat dan seluruh pihak yang terlibat, karena ini adalah mimpi besar kita bersama Kota Jambi bebas banjir," lanjutnya.
Maulana menyebutkan, dari lahan seluas 9,1 hektar yang akan dijadikan sebagai kolam retensi di sepanjang sistem Asam, ada 51 sertifikat, dan semua akan dihitung untuk diberikan ganti rugi.
"Kalau dihitung didalamnya ada 51 sertifikat. Terdiri dari 15 rumah dan sisanya tanah kosong. Nanti akan dihitung oleh tim pengukuran yang terdiri dari Dinas Pertanian, Dinas Perkim, BPN dan KJPP untuk memvalidasi," sebutnya.
Dirinya menjelaskan, sejauh ini kolaborasi antara pemerintah bersama masyarakat untuk mengentaskan permasalahan banjir di Kota Jambi tidak ada gejolak, khususnya dari masyarakat yang terdampak.
"Alhamdulillah sejauh ini lancar, mohon didoakan akan selalu lancar jangan ada gejolak," jelasnya.
Terkait anggaran, Ia mengatakan, telah terkumpul dana senilai 75 miliar yang didapat dari hasil kolaborasi pendanaan melalui Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota Jambi.
"Sementara itu, pembiayaan operasional sudah disiapkan oleh pihak Balai," kata Maulana.
Ia berharap setiap pekerjaan yang saat ini tengah dikerjakan dalam proses pengentasan masalah banjir di kota Jambi mampu menanggulangi sistem Asam yang saat ini sebagai prioritas dalam penanganan banjir, yang juga merupakan kawasan padat penduduk.
"Mudah-mudahan kawasan yang setiap kali hujan terjadi banjir di sepanjang Sistem Asam ini bisa berjalan lancar. Karena ini merupakan program mulia, target saya di bulan November harus Ground breaking untuk memulai proses penggalian, serta prosesnya harus cepat, mengingat di awal tahun kita sudah masuk periode musim hujan," pungkas Walikota Maulana.
Sebagai bagian dari upaya strategis terhadap penanggulangan banjir di kota Jambi, proyek kolam retensi ini merupakan solusi jangka panjang yang tentunya juga sebagai jawaban atas keluhan masyarakat selama ini. Maka dari itu diharapkan dukungan dari seluruh pihak agar seluruh proses dapat berjalan lancar seperti apa yang diharapkan oleh Walikota Jambi Maulana, sehingga visi besar Kota Jambi Bahagia dapat terwujud.
Selain sebagai upaya terhadap penanganan banjir di Kota Jambi, pembangunan kolam retensi ini juga dipersiapkan sebagai lokus ruang ekonomi baru bagi pelaku ekonomi kreatif, sehingga dari aspek kesejahteraan masyarakat juga akan mengalami peningkatan.(*)