- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
Puluhan Warga Aur Kenali Gelar Aksi Menolak Pembangunan Stockpile

Keterangan Gambar : Puluhan Warga Aur Kenali Gelar Aksi Menolak Pembangunan Stockpile
Mediajambi.com- Puluhan warga Kelurahan Aur Kenali,
Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi menggelar aksi menolak pembangunan stockpile
batu bara dilingkungan mereka, Selasa sore (31/10).
Aksi yang dilakukan masyarakat tersebut ditandai dengan
pemasangan baleho penolakan warga. Dari pantauan di lapangan, dalam aksi
tersebut tidak hanya dihadiri warga laki-laki, namun banyak juga ibu rumah
tangga dan anak-anak. Mereka sepakat menolak adanya stockpile batu nara di
kawasannya.
Pembangunan stokcpile batu bara tersebut dilakukan oleh PT
Sinar Anugerah Sukses (PT SAS), dikawasan Aur Duri, Kelurahan Aur Kenali.
Lokasinya dekat dengan dikawasan pemukiman warga.
Ketua Forum Warga Aur Kenali, Syarif mengatakan, aksi yang
dilakukan itu merupakan wujud keseriusan warga menolak rencana pembangunan
stockpile batu bara ditengah pemukiman masyarakat.
"Kami selaku warga masyarakat sekitar menolak adanya
stockpile batu bara dikawasan kami. Kami tidak ingin kedepan warga terganggu,
mulai dari segi kesehatan, sosial dan lainnya," kata Syarif, saat aksi,
Selasa sore (31/10). "Kami masih memikirkan anak cucu kami,"
tambahnya.
Upaya yang sudah dilakukan pihaknya sebut Syarif,
melayangkan surat penolakan kepada DPRD Provinsi Jambi, Gubernur Jambi, Wali
Kota Jambi dan DPRD Kota Jambi.
"Pihak terkait sudah kita surati. Spanduk dan baleho
yang kami pasang ini bentuk keseriusan kami sebagai warga menolak adanya
stockpile batu bara dilingkungan kami," imbuhnya.
Yang diinginkan kan warga sebut dia, bukanlah stockpile batu
bara, tapi yang adalah kesejahteraan. "Kami ingin kepastian hukum yang
diberikan pemerintah. Kami masyarakat sekitar sudah hidup tenang disini,"
ujarnya.
Lebih lanjut Syarif mengungkapkan, bahwa upaya yang
dilakukan Pemkot Jambi, berupa penyegelan terhadap lokasi rencana pembangunan
stockpile batu bara tersebut belum membuat mereka puas. "Karena masih ada
pekerjaan oleh PT SAS tersebut," ungkapnya.
Mengenai ada beberapa ketua RT yang belakangan menyatakan
persetujuan terhadap pembangunan stockpile batu bara dikawasan tersebut, kata
Syarif, hal itu bukanlah aspirasi dari warga dan masyarakat.
"Itu tidak atas aspirasi kami masyarakat, mungkin itu
pernyataan pribadi, mereka tidak menyerap aspirasi masyarakat. Dari 26 RT di
Aur Kenali, kami ketahui saat ini hanya ada tiga ketua RT yang menyatakan
setuju untuk pembangunan stokcpile batu bara itu. Tapi masyarakat semua
menolak," ujarnya.
"Tidak ada RT pun kami forum warga bergerak, karena
setiap RT di Kelurahan Aur Kenali ini memiliki forum warga. Kalau izin tetap
diberikan pemerintah kedepan, kami warga akan tetap menolak dengan masa yang
lebih besar," pungkasnya. (Yen)