- Pemprov Jambi Apresiasi Kehadiran Backstagers Indonesia sebagai Mitra Industri Kreatif
- Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
- Lakukan Safari Subuh Keliling, Gubernur Al Haris Himbau Masyarakat agar Tidak Melalaikan Shalat
- Gubernur Al Haris Upayakan Putus Rantai Produksi CPO Kelapa Sawit
- Gubernur Al Haris Kukuhkan 54 Petugas Haji Provinsi Jambi
- Yuk Kenalan dengan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi
- Warga Digemparkan Temukan Mayat Sejoli di Dalam Mobil Terparkir di Tempat Perbelanjaan Trona Ekspres
- Pastikan Seleksi PPPK Berjalan Lancar, Wawako Diza Pantau Langsung dan Apresiasi Peserta
- Dandim Pungky Beri Pembekalan dan Motivasi untuk Satgas Yonif 142/KJ Jelang Tugas di Papua
- Pungli Menggurita di Kota Jambi, Djokas Siburian Anggota DPRD kota Jambi Akan Tempuh Jalur Hukum: Saya Siap Buat Laporan Resmi
Puluhan Warga Datangi Pabrik Sawit PT PAL, Sudah Disegel Kok Masih Tetap Beroperasi?

Keterangan Gambar : Puluhan Warga Datangi Pabrik Sawit PT PAL, Sudah Disegel Kok Masih Tetap Beroperasi?
Mediajambi.com - Puluhan Warga bersama Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Rakyat orientasi Pendidikan adil dan makmur (PROPAM) Provinsi Jambi mendatangi Pabrik Kelapa sawit (PKS) milik PT PAL yang dikelola PT Mayang Mangurai Jambi (MMJ) di Desa Sidomukti, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa 10 September 2024.
Puluhan Massa berunjuk rasa didepan pintu masuk pabrik kelapa sawit tersebut. Mereka mempertanyakan kenapa pabrik tersebut beroperasi lagi. Padahal sebelumnya sudah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) disegel pihak kepolisian.
Tampak Puluhan aparat pengamanan dari Polsek Sungai Gelam dan Polres Muaro Jambi turut menjaga mengamankan aksi unjuk rasa ratusan warga.
Dalam orasinya, Wahyu perwakilan warga mempertanyakan pabrik Kelapa Sawit milik PT Prosympac Argo Lestari (PAL) yang dijalankan oleh PT Mayang Mangurai Jambi (MMJ) bisa beroperasi kembali.
Padahal beberapa waktu lalu pabrik disegel oleh pihak Gakkum dan kepolisian. Sementara sampai sekarang proses dugaan pelanggaran yang dibuat pabrik masih terus berlangsung. "Ini ada apa!!!"kata Wahyu.
Selain itu, Wahyu juga menuntut hak hak mereka sebagai korban perusahaan. "Kembalikan uang kami dan kerugian kami," ujarnya.
Warga juga meminta Pimpinan PT MMJ dan / PT PAL Arwin Parulian Saragih bertanggung jawab sesuai kesepakatan yang telah dibuat.
"Kami di sini berkumpul karena sudah tidak percaya lagi dengan janji dan kesepakatan yang telah dibuat Arwin Parulian Saragih. Karena sampai dengan sekarang tidak ditepati," katanya.
"Pabrik akan kita kunci dan kita duduki sampai pemilik pabrik membayar hutang para korban dan juga kami menyoroti aktivitas pabrik yang diduga ilegal," tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan pihak Manajemen pabrik belum menemui massa aksi.***