- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
PUPR Kota Jambi Alokasikan Rp1 Miliar Tata Parit Jl Raden Wijaya

Keterangan Gambar : PUPR Kota Jambi Alokasikan Rp1 Miliar Tata Parit Jl Raden Wijaya
Mediajambi.com - Warga Kelurahan Thehok, Kecamatan Jambi
Selatan, Kota Jambi mengeluhkan limbah yang berasal dari aktivitas Pasar
Tradisional di simpang empat Kebun Kopi.
Keluhan ini muncul karena kurangnya drainase yang berfungsi
di sepanjang bahu jalan Raden Wijaya.
Air dari pasar tumpah ke badan jalan dan rumah-rumah warga.
Selain juga merusak kondisi jalan yang kini menjadi berlobang.
Salah seorang warga setempat eva mengungkapkan, masalah ini
sudah berlangsung sejak lama.
Dampaknya terjadi kerusakan jalan akibat air yang mengalir
tanpa terkendali.
"Simpang empat itu sudah dalam kondisi rusak, karena
air mengalir terus menerus. Kita berharap pemerintah segera melakukan perbaikan
dengan membuat saluran drainase yang memadai, agar limbah tidak lagi terbawa ke
jalan," kata Ivan.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Kota Jambi, Momon Sukmana Fitra mengaku, rencana penanganan
masalah tersebut telah dimasukkan dalam prioritas tahun 2024.
"Jalan Raden Wijaya (kebun kopi) sudah masuk dalam
anggaran penangan tahun ini dengan pagu anggaran Rp 1 miliar," kata Momon,
Kamis.
Momon menjelaskan, fokus utama pihaknya adalah melakukan
penangan atau pembuatan parit dan crossing di titik titik yang tergenang.
"Karena memang eksisting yang ada sekarang tidak ada
lagi parit, ditambah air buangan dari pasar," katanya. *