- Kabupaten Layak Anak, Wakil Bupati Katamso Meninjau Langsung Puskesmas Sungai Saren Kecamatan Bram Itam
- Wakil Bupati Katamso Hadiri Paripurna Ke Empat DPRD Pendapat Akhir Bupati Tanjab Barat Terhadap LKPJ Tahun Anggaran 2024
- Wabup Katamso Meninjau dan Menyerahkan Bantuan Kepada Warga Korban Kebakaran, Jalan Bawal RT 06, Kelurahan Kampung Nelayan
- Bupati Tanjung Jabung Barat, Meninjau Dapur Pelayanan Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) Yayasan Prabu Center
- HERSHARE 2025, Mendorong Peran Perempuan dalam Pasar Modal Syariah
- Ny Hesti Haris Buka Kejuaraan Taekwondo Kartini Cup 2025. Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi
- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
PUPR Kota Jambi Alokasikan Rp1 Miliar Tata Parit Jl Raden Wijaya

Keterangan Gambar : PUPR Kota Jambi Alokasikan Rp1 Miliar Tata Parit Jl Raden Wijaya
Mediajambi.com - Warga Kelurahan Thehok, Kecamatan Jambi
Selatan, Kota Jambi mengeluhkan limbah yang berasal dari aktivitas Pasar
Tradisional di simpang empat Kebun Kopi.
Keluhan ini muncul karena kurangnya drainase yang berfungsi
di sepanjang bahu jalan Raden Wijaya.
Air dari pasar tumpah ke badan jalan dan rumah-rumah warga.
Selain juga merusak kondisi jalan yang kini menjadi berlobang.
Salah seorang warga setempat eva mengungkapkan, masalah ini
sudah berlangsung sejak lama.
Dampaknya terjadi kerusakan jalan akibat air yang mengalir
tanpa terkendali.
"Simpang empat itu sudah dalam kondisi rusak, karena
air mengalir terus menerus. Kita berharap pemerintah segera melakukan perbaikan
dengan membuat saluran drainase yang memadai, agar limbah tidak lagi terbawa ke
jalan," kata Ivan.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Kota Jambi, Momon Sukmana Fitra mengaku, rencana penanganan
masalah tersebut telah dimasukkan dalam prioritas tahun 2024.
"Jalan Raden Wijaya (kebun kopi) sudah masuk dalam
anggaran penangan tahun ini dengan pagu anggaran Rp 1 miliar," kata Momon,
Kamis.
Momon menjelaskan, fokus utama pihaknya adalah melakukan
penangan atau pembuatan parit dan crossing di titik titik yang tergenang.
"Karena memang eksisting yang ada sekarang tidak ada
lagi parit, ditambah air buangan dari pasar," katanya. *