- Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Merangin, Upaya Mendorong Perekonomian Daerah
- OJK Cabut Izin Usaha Pt Sarana Sulteng Ventura
- Satgas PASTI Blokir 507 Aktivitas dan Entitas Keuangan Ilegal, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Yang Semakin Marak
- Gubernur Al Haris Ajak Semua Pihak Bersatu dan Bersinergi Atasi Karhutla di Provinsi Jambi
- Walikota Maulana Ungkap Strategi Kota Jambi Tekan Stunting, Angkat Pekerja Rentan, dan Capai UHC
- Wawako Diza : Pramuka Bukan Seremoni, Tapi Wadah Pembentukan Karakter Bangsa
- Rakor Bersama Kemenkum, Pemkot Jambi Matangkan Pendirian Koperasi Merah Putih
- Kemas Faried Serahkan Dua Dermaga Apung untuk Dongkrak Wisata Danau Sipin
- Ketua DPRD Kota Jambi Bantu Orang Tua Raffi, Warga yang Mengidap Penyakit Steven Johnson Syndrome
- 149 PKL Kota Jambi Siap Direlokasi, Pemkot Jambi Tegaskan Penertiban Lapak Liar
Rapat Batubara, Ketua DPRD Jambi: Jangan Mengandalkan Jalur Sungai, Jalan Khusus Harus Dibangun

Keterangan Gambar : Rapat Batubara, Ketua DPRD Jambi: Jangan Mengandalkan Jalur Sungai, Jalan Khusus Harus Dibangun
Mediajambi.com- Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto
menghadiri rapat pengaturan penggunaan jalan angkutan batubara melalui sungai,
Sabtu (13/1) di Rumah Dinas Gubernur Jambi. Pada kesempatan ini turut hadir
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, perwakilan dari unsur Forkompinda
di lingkup pemerintahan Provinsi Jambi.
Hadir pada rapat ini, sekretaris daerah Kabupaten Sarolangun,
dan Kabupaten Batanghari, Asisten Pemerintahan, Kapolres Sarolangun, Kapolres
Batanghari, serta OPD terkait dan sejumlah perusahaan batubara.
Pada rapat ini, Ketua DPRD Provinsi Jambi menyampaikan bahwa
pihaknya menghargai upaya-upaya pemprov untuk menyelesaikan masalah kemacetan
batu bara. Pihaknya juga menerima masukan-masukan dari demonstrasi sopir batu
bara.
Pada intinya disebutkan Edi Purwanto bahwa negara harus
melakukan langkah-langkah sehingga para pihak khususnya seluruh masyarakat
masih menikmati kehidupan.
"Tapi sekali lagi regulasi yang di buat, peraturan yang
dibuat, kesepakatan yang dibuat itu yang sulitnya melaksanakan itu semua. Misalnya
kenapa terjadi kemacetan, karena memang para pihak yang tidak mematuhi aturan
itu, artinya aturan yang sudah di sepakati jika dilaksanakan dengan baik saya
pikir hasilnya akan baik seperti itu,"tegasnya.
Edi Purwanto juga berharap ada komitmen dari
pengusaha-pengusaha untuk menyelesaikan batu bara. Solusi sungai menurut Edi
Purwanto jika hanya mengandalkan debit air maka hal ini juga tidak bisa
dipastikan, melihat kondisi debit air yang bisa saja surut.
"Jika mengandalkan debit air sungai, saya tidak tahu
berapa lama itu bisa berjalan, habis itu airnya surut lagi tidak bisa jalan
lagi dan ini akan menjadi masalah lagi pasti nanti menumpuk lagi di
jalan,"terangnya.
"Harapan saya pengusaha batu bara ayo sama-sama
selesaikan jalan khusus, kemudian pengawasan kita dari dishub, kepolisian juga
di optimalkan, polairud juga dicek, jangan sampai kebijakan baru menimbulkan
masalah baru,"pungkasnya.(*)