- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
Saatnya Kita Menentukan Pilihan Investasi

Keterangan Gambar : Saatnya Kita Menentukan Pilihan Investasi
Mediajambi.com – Saat ini kita mulai memasuki Tahun Naga dalam
perhitungan tahun baru imlek, atau penanggalan Chinese Year. Sebagian
investor saat ini mungkin sedang bersiap-siap menyusun portofolio investasi
untuk mengalokasikan dana jangka panjang untuk kebutuhan mereka di masa depan.
Seperti yang kita pelajari dalam teori investasi, semakin banyak kebutuhan yang
harus dipenuhi dalam jangka panjang, semakin besar nilai uang yang harus
dipersiapkan karena ada faktor inflasi setiap tahun.
Sebelum
memulai investasi, terlebih dahulu kita harus memahami tujuan dari investasi
yang dilakukan. Setiap orang memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda dan
nantinya akan menentukan jenis-jenis investasi yang akan dipilih. Secara umum,
ada tiga tujuan utama dalam berinvestasi, yaitu mendapatkan keamanan dana yang
kita investasikan dalam jangka panjang, mendapatkan hasil investasi, dan memperoleh
keuntungan dari modal yang ditanamkan.
Tidak
ada investor yang mau mengalami kerugian sehingga faktor keamanan menjadi
sangat penting dalam memilih jenis investasi. Untuk itu, jangan sampai kita terjebak
pada investasi bodong yang menawarkan iming-iming hasil investasi atau return
yang tinggi. Selain itu, kita perlu mempelajari pengelola investasi atau pihak
yang menawarkan investasi. Ada baiknya kita berinvestasi pada instrumen pasar
modal yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ada
banyak produk investasi di pasar modal, mulai dari produk yang memiliki risiko
investasi paling rendah hingga risiko yang paling tinggi. Beberapa produk
investasi tersebut terdiri dari, surat utang negara, reksa dana, saham, dan produk-produk
derivatif. Berbagai produk pasar modal tersebut diperdagangkan secara
transparan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui perusahaan efek dan manajer
investasi yang diawasi OJK.
Besaran
hasil investasi yang diharapkan turut menentukan pilihan investasi kita.
Biasanya hasil investasi ini berkaitan dengan jangka waktu investasi yang diharapkan.
Ibarat menanam jagung yang hanya butuh waktu 3 bulan untuk bisa dipanen dibandingkan
dengan menanam kelapa sawit yang membutuhkan waktu 5 tahun untuk menikmati hasil
panen buahnya. Jika dibandingkan, maka hasil panen kelapa sawit tentu jauh
lebih besar dibandingkan hasil panen jagung jika ditanam di luas area yang
sama. Oleh karena itu, semakin pendek jangka waktu investasi, maka semakin
kecil kemungkinan return yang diperoleh, karena investor harus memilih
produk-produk yang risiko investasinya lebih rendah. Sebaliknya, jika jangka
waktu investasi masih panjang, maka peluang untuk mendapatkan return investasi
yang besar akan semakin besar pula.
Berikutnya
adalah pertumbuhan dari modal yang dialokasikan oleh investor ke produk-produk
investasi. Sebetulnya hampir sama dengan hasil investasi, jika investor ingin
modalnya bertumbuh dengan besar, maka dia bisa memilih untuk berinvestasi
langsung untuk membangun bisnis. Hanya saja, yang perlu kita perhatikan adalah
risikonya. Dengan membangun bisnis mungkin kita akan menghasilkan return
yang berlipat ganda dari modal yang ditanam, misalnya seperti membuat usaha
butik pakaian, atau membangun brand kosmetik sendiri karena terpukau
oleh kesuksesan para influencer di sosial media. Akan tetapi, terdapat
risiko bisnis yang harus dihadapi jika kita tidak cukup menguasai bisnis
tersebut.
Oleh
karena itu, jika kita tidak mengusasai investasi langsung, kita bisa memilih
investasi portofolio di pasar modal. Cukup dengan membeli saham perusahaan atau
surat utang korporasi (obligasi), artinya, kita tidak perlu menjadi pengelola
namun cukup menjadi pemegang saham atau pemberi pinjaman dalam bentuk surat
utang. Akan tetapi, tetap saja ada risiko investasi yang harus dihadapi dan
harus dipelajari terlebih dahulu. Meskipun begitu, risiko yang dirasakan
tentunya akan lebih rendah dibandingkan dengan risiko dari membangun bisnis
sendiri. Jika kita juga belum memiliki waktu untuk mempelajari risiko investasi
dari saham dan surat utang, berarti kita harus siap dengan pertumbuhan modal
yang lebih terbatas, misalnya dengan membeli reksa dana, menanamkan dana di
koin emas, berinvestasi emas online, dan berinvestasi pada produk lain
yang lebih mudah dipahami. Oleh sebab itu, ingatlah prinsip dalam berinvestasi,
“high risk, high return, low risk, low return”. Jadi jangan coba-coba untuk
berinvestasi pada produk portofolio investasi tanpa mempelajari risikonya. ***
TIM BEI