- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
Sesi Tahunan AALCO ke-61 di Indonesia akan Bahas Isu Hukum kepentingan Asia dan Afrika

Keterangan Gambar : Sesi Tahunan AALCO ke-61 di Indonesia akan Bahas Isu Hukum kepentingan Asia dan Afrika/f-dok mj
Mediajambi.com- Indonesia akan menjadi tuan rumah
penyelenggaraan sesi tahunan Asian-African Legal Consultative Organization
(AALCO) ke-61 di Bali pada 15 – 20 Oktober 2023 mendatang. Rencananya
Konferensi akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
AALCO merupakan forum konsultasi negara Asia dan Afrika
untuk menyamakan persepsi terhadap isu-isu hukum serta memperoleh pandangan dan
posisi bersama untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara di Asia dan
Afrika. Forum ini dibentuk setelah Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di
Bandung. Saat itu, Indonesia di bawah pimpinan Presiden Soekarno menjadi salah
satu penggagasnya.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly sebagai Presiden Konferensi menjelaskan bahwa
sesi tahunan AALCO ke-61 akan membahas sejumlah isu hukum yang jadi kepentingan
bersama seperti lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan, hukum laut, Palestina, hasil kerja Komisi Hukum
Internasional, kejahatan siber, hukum luar angkasa serta hukum dagang dan investasi
internasional.
“Pembahasan atas
isu-isu yang telah diagendakan akan menghasilkan satu pandangan yang sama di
antara anggota AALCO. Selanjutnya pandangan ini akan disampaikan pada
pertemuan-pertemuan internasional, salah satunya pertemuan Perserikatan
Bangsa-Bangsa,” ujar Yasonna, Kamis (28/09/2023).
Selain agenda utama, Konferensi AALCO di Bali juga memiliki
rangkaian side events berupa business forum untuk mempromosikan investasi di
Indonesia, dan diskusi di bidang Hukum Humaniter Internasional.
“Sebagai wujud
komitmen Pemerintah RI untuk menerapkan dan memastikan penghormatan terhadap
hukum humaniter internasional, Kemenkumham dan International Committee of the
Red Cross berkolaborasi dalam penyelenggaraan diskusi panel bertepatan dengan
peringatan ke-65 ratifikasi Konvensi Jenewa 1949 oleh Indonesia,” ungkap
Yasonna.
Menkumham menambahkan bahwa Indonesia juga mempunyai
pengalaman di bidang “asset recovery” atau pengembalian aset yang dilarikan ke
luar negeri. Isu ini sangat kompleks dan melibatkan yurisdiksi hukum negara
lain. Indonesia akan berbagi pengalaman dan keberhasilannya pada side event
AALCO di bali mendatang.
Sesi tahunan AALCO ke-61 akan dihadiri 47 negara anggota, 2
negara pengamat tetap, 42 negara pengamat, 2 otoritas pengamat, dan 24
organisasi pengamat.
“Kemenkumham beserta
kementerian dan lembaga lainnya, seperti Kemenlu, Kemensetneg, TNI, dan Polri,
telah melakukan beberapa rapat persiapan, yg terakhir pada 27 September 2023.
Kami bersinergi agar proses kedatangan sampai kepulangan delegasi berjalan
sukses, aman dan lancar,” katanya.(*)