- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
- Gubernur Jambi Al Haris Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR
Skk Migas-Prima Energy Northwest Natuna Dukung Peningkatan Investasi Industri Hulu Migas
Persetujuan Revisi PoD I Lapangan Minyak Ande-Ande Lumut

Keterangan Gambar : Persetujuan Revisi PoD I Lapangan Minyak Ande-Ande Lumut
Mediajambi.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan Kontraktor Kontrak
Kerja Sama (KKKS) Prima Energy Northwest Natuna Pte. Ltd. (PENN) telah
menyelesaikan pembahasan revisi PoD (Plan of Development) I untuk Lapangan
Minyak Ande-Ande Lumut (AAL). Revisi PoD tersebut telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri ESDM pada tanggal 5 Maret 2024. Lapangan Minyak AAL termasuk
lapangan dengan karakteristik minyak berat yang terletak di perairan Laut
Natuna Barat, 20 km dari perbatasan Malaysia dan berjarak sekitar 260 km dari
daratan terdekat (Matak, Anambas).
Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja
SKK Migas, Benny Lubiantara, di Jakarta (28/3) menyampaikan, “Pengembangan Lapangan
Minyak AAL merupakan pengembangan lapangan yang lumayan challenging disamping
faktor lokasi yang remote dan di wilayah perbatasan. Sifat minyak pada
reservoir tersebut adalah jenis heavy oil serta ada kecenderungan lapisan
tersebut memiliki masalah kepasiran (sand problem) yang memerlukan penanganan
khusus sehingga biaya operasional yang dibutuhkan relatif tinggi”.
Lapangan AAL menjadi salah satu harapan untuk meningkatkan
produksi minyak nasional, mengingat kebutuhan minyak terus meningkat. Lapangan
AAL juga akan menjadi salah satu tulang punggung dalam upaya mencapai target
produksi minyak 1 juta barel.
Upaya mitigasi risiko berkaitan hal-hal tersebut dituangkan
di dalam revisi PoD ini dimana pelaksanaan proyek dilakukan dalam 2 (dua)
tahap. Skenario fasilitas produksi menggunakan CPP (Central Production
Platform) dan FSO (Floating, Storage, and Offloading). Konsep ini merupakan
perubahan dari konsep sebelumnya yang menggunakan WHP (Well Head Platform) dan
FPSO (Floating, Production, Storage, and Offloading). Tahap awal pengembangan
AAL akan melibatkan pemasangan jaket platform dan pengeboran 7 (tujuh) sumur
produksi horizontal untuk memproduksi minyak dari kedua lapisan (K dan G sand).
Sementara itu, CEO Prima Energy Northwest Natuna, Pieters
Utomo, menegaskan bahwa PENN akan terus berkomitmen mengembangkan Lapangan
Minyak AAL ini hingga mencapai produksi pada akhir tahun 2026 dengan target
produksi sebesar 20.000 bopd. Tantangan dari Lapangan Minyak AAL ini adalah
berupa reservoir yang unconsolidated sand dan heavy oil, sehingga memerlukan
pengeboran sumur horizotal yang panjang dan lower completion well yang khusus
agar bisa membatasi produksi air dan pasir. Kami yakin bahwa dengan menggunakan
teknologi baru yang telah terbukti dari lapangan minyak berat lainnya akan
berhasil untuk Lapangan AAL.
“Apresiasi kami
sampaikan kepada Kementerian ESDM dan SKK Migas atas kolaborasinya sehingga
tercapai persetujuan revisi PoD Lapangan Minyak AAL, kerjasama akan kami
lanjutkan agar proyek ini berjalan lancar sesuai dengan rencana.” tambahnya.
PENN juga akan melakukan studi lebih lanjut terkait kegiatan eksplorasi
terhadap prospek - prospek yang ada untuk menambah cadangan dan sumber daya di
Wilayah Kerja Northwest Natuna.
Tentang Prima Energi
PT. Bumi Pratiwi Hulu Energi (selanjutnya disebut “Prima
Energi”) adalah perusahaan eksplorasi dan produksi (E&P) lokal di Indonesia
yang baru berdiri pada tahun 2021, berpusat di Jakarta dan saat ini telah
memiliki dua Wilayah Kerja sebagai operator 100% yaitu Bawean dan Northwest
Natuna. Prima Energi berkomitmen untuk memberikan solusi yang andal, efisien,
dan bertanggung jawab untuk industri hulu minyak dan gas. Dengan fokus pada
eksplorasi, pengembangan, dan produksi, kami berdedikasi untuk membantu
Indonesia memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat sekaligus meminimalkan
dampak terhadap lingkungan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://prima-energi.id/.
Tentang Lapangan
Minyak Ande-Ande Lumut Wk Northwest Natuna
Penemuan Lapangan Minyak AAL dimulai dengan dilakukannya
pemboran eksplorasi sebanyak 4 sumur. Sumur pertama AAL-1X dibor pada tahun
2000, diikuti sumur AAL-2X dan AAL-3X pada tahun 2006, serta 1 sumur appraisal
AAL-4X dibor pada tahun 2016. Dari hasil DST (Drill Steam Tests) yang dilakukan
sebesar 1.220 BOPD minyak dengan 15° API di Lapisan K sand dan sebesar 800 BOPD
dengan 12° API di lapisan G sand. Lapangan Minyak AAL memiliki perkiraan volume
in place sebesar 214 MMSTB ( K and G2
sand) dan diperkirakan dapat memproduksi minyak sebesar 42,7 MMSTB.(***)