- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
- Perkuat Sinergi, Ketua SMSI Provinsi Jambi Sambut Kunjungan Silaturahmi Kakanwil HAM
- Peringati May Day 2025, Pemkab Tanjab Barat Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja
- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
Tautan Perjalanan Jukung dan AstraPay Sanur Village Festival

Keterangan Gambar : Para seniman melukis layar perahu jukung di tengah AstraPay Sanur Village Festival 2023, Kamis (20/7/2023). Kegiatan yang dipusatkan di Pantai Matahari Terbit itu menjadi ajang festival pariwisata tahunan di Kota Denpasar/f-ist
Mediajambi.com – Pesisir Sanur mencakup kehidupan yang penuh
warna yang menyatu dengan pariwisata. Perahu jukung, yang telah menjadi simbol
kearifan dan kebudayaan laut Bali, memainkan melodi harmoni yang mengikuti
irama riuh rendahnya kawasan itu. Dinamika kehidupan para nelayan perahu jukung
bertaut dan tersaji dalam kegiatan wisata seperti halnya AstraPay Sanur Village
Festival.
Perahu jukung adalah cerminan dari salah satu warisan
pesisir timur Kota Denpasar, bersama warisan lain seperti halnya dunia seni
lukisan. Saat fajar muncul, para nelayan dengan cekatan menambal kerangka
perahu mereka, mengukir keindahan dan kehangatan dalam setiap serat kayu yang
dipilih dengan hati. Perahu-perahu ini bukanlah sekadar kapal, tetapi sahabat
yang setia bagi para nelayan.
Pantai Sanur sendiri adalah bak hadiah dari para dewa.
Dengan pasir halus yang menyejukkan dan ombak yang menenangkan, pantai ini
telah menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Bagi mereka yang mencari
ketenangan, tempat ini adalah surga tersembunyi.
Dan perahu jukung, seperti pasangan tari yang serasi,
menggandeng pariwisata untuk menjalani perjalanan ajaib. Mengapung di atas
perahu yang khas, wisatawan menyusuri garis pantai dengan hati yang
berbunga-bunga. Dari sini, pemandangan matahari terbenam adalah kenangan yang
takkan lekang.
Sebagai sahabat setia nelayan, perahu jukung juga menjadi
pilar keberlanjutan alam. Para nelayan memiliki kearifan tentang pentingnya
menjaga laut yang indah dan bermanfaat ini. Puluhan nelayan perahu jukung di Sanur
tergabung dalam Persatuan Jukung Tradisional Dewi Satayo Jana Gandhi Sanur.
Selain berprofesi sebagai nelayan, lebih dari 50 orang anggota persatuan itu
juga mendukung kegiatan pariwisata, seperti mengantar tamu berkegiatan di
pesisir, mulai dari memancing hingga berlayar di sekitar Sanur. “Mereka belajar
dari samudra, menghargai lautan sebagai ibu yang penuh kasih dan kuat,” ujar
Ketua Panitia AstraPay Sanur Village Festival 2023, Ida Bagus Gde Sidharta
Putra, atau biasa disapa Gusde.
Sanur Village Festival selalu mengikutsertakan para nelayan
perahu jukung di dalamnya. Sedikitnya 30 perahu jukung berlayar membentuk
sebuah parade warna-warni di pesisir Sanur pada Kamis (20/7) pagi hingga
menjelang siang. Sorenya, para seniman yang tinggal di Denpasar secara khusus
dan Bali secara umum bersama-sama melukis layar jukung di Pantai Matahari
Terbit, tempat AstraPay Sanur Village Festival dipusatkan.
Perahu jukung dan dinamika pariwisata Sanur adalah seri
paduan suara yang selaras. Dalam irama yang ceria, keberagaman bercampur dengan
kedekatan. Pantai Sanur menjadi tempat pelangi bagi selera yang beragam.
Berlayar dengan perahu jukung, para wisatawan juga diajak untuk menghargai dan
menjaga alam. Mereka melihat betapa pentingnya kelestarian terumbu karang dan
keragaman hayati laut. Di sini, kita menemukan melodi yang takkan pernah pudar
- melodi harmoni antara perahu jukung, warga nelayan, dan para wisatawan yang
menciptakan alam semesta penuh cinta di Pulau Dewata.(***)