- Gubernur Al Haris: Pemprov dan Pemkab Bersinergi Benahi Sistem Pertanian Agar Hasil Meningkat
- Pertisun Perdana di Kerinci, Gubernur Al Haris Bawa Pejabat Turun Langsung ke Dusun Serap Aspirasi Warga
- Gubernur Al Haris: Pertisun Bertujuan Agar Kita Mengetahui Kondisi Masyarakat Yang Sebenarnya
- Hadapi Tantangan Ekonomi dan Industri XL Axiata Berhasil Lalui Kuartal Pertama 2025 dengan Pencapaian Kinerja Positif
- DPRD dan YLKI Desak Revisi Perwal 61/2018, Soroti Beban Biaya Kantong Plastik pada Konsumen
- Wakil Walikota Jambi Jadi Narasumber Seminar Nasional Ekonomi Digital di Universitas Jambi
- Semarak O2SN dan FLS3N 2025 Kota Jambi : Wujudkan Generasi Berprestasi dan Berkarakter
- Pererat Silaturahmi dan Sinergitas, Kasat Lantas Polresta AKP Hadi Siswanto Kunjungi Kantor Jasa Raharja Jambi
- Rohim Korban Tengelam Ditemukan di Sungai Tantan Desa Telun
- Simulasi Nyata, Pelindo Jambi Perkuat SDM Hadapi Kebakaran Industri
Tingkatkan Literasi Pasar Modal Di Kalangan Polri, OJK Gelar Capital Market Goes To Office

Keterangan Gambar : Tingkatkan Literasi Pasar Modal Di Kalangan Polri, OJK Gelar Capital Market Goes To Office
Mediajambi.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama
seluruh stakeholder Pasar Modal berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan
literasi dan inklusi keuangan di Indonesia termasuk kepada anggota POLRI,
sehingga memiliki pemahaman yang baik terhadap produk-produk investasi yang
aman dan legal.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat,
termasuk anggota POLRI, memiliki pemahaman yang baik terkait perencanaan
keuangan serta akses terhadap produk-produk investasi yang aman dan legal,”
kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa
Karbon OJK Inarno Djajadi pada pembukaan kegiatan "Capital Market Goes to
Office" (CMGTO) bagi anggota POLRI di Gedung Adi Pradana Lemdiklat POLRI,
Jakarta, Selasa.
Menurutnya, dengan kegiatan ini diharapkan bisa memberikan
pemahaman yeng lebih baik kepada anggota POLRI, khususnya di lingkungan
Lemdiklat POLRI tentang bagaimana menyikapi setiap tawaran investasi dan
bagaimana memilih produk investasi yang aman, legal, dan terpercaya.
Mengingat, penipuan berkedok investasi semakin hari semakin
canggih, seperti penggandaan uang, money games, mendapatkan bonus tinggi dari
penjualan produk, dan scamming.
Dijelaskan Inarno, pasar modal menyediakan berbagai peluang
investasi menarik yang bisa diakses oleh siapa saja, termasuk anggota POLRI
seperti investasi Saham, Surat Utang atau Sukuk, Instrumen Derivatif, dan Reksa
Dana.
Inarno juga menyampaikan pesan untuk berhati-hati dan selalu
mengedepankan 2L yaitu Legal dan Logis sebelum melakukan investasi. Legal yaitu
memastikan setiap pihak atau penyelenggara yang menawarkan investasi memiliki
izin dari dari regulator/lembaga berwenang. Logis yaitu memastikan apakah
keuntungan atau imbal hasil yang dijanjikan masuk akal dan realistis. Penawaran
investasi yang menjanjikan keuntungan fantastis dalam waktu singkat dan tidak
memiliki risiko umumnya merupakan penipuan berkedok investasi.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pelatihan dan Pendidikan POLRI
Komisaris Jendral Polisi Purwadi Arianto menyambut baik upaya kegiatan CMGTO
sebagai langkah strategis untuk meningkatkan literasi terhadap pegawai POLRI
guna memperkaya wawasan terkait perencanaan keuangan dan keamanan investasi.
“Kegiatan ini juga sangat penting untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap bahaya serta ancaman kejahatan yang melibatkan jasa
keuangan,” tambah Purwadi.
Kegiatan turut dihadiri oleh Wakil Kepala Lembaga Pelatihan
dan Pendidikan POLRI Inspektur Jenderal Polisi Eko Budi Sampurno, Direktur
Analisis Informasi dan Manajemen Krisis Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan
Bursa Karbon Sujanto, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT
Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy, dan diikuti lebih dari 100 anggota POLRI
secara langsung serta 225 peserta secara daring dari 14 (empat belas) Sekolah
Polisi Negara (SPN) yang merupakan para tenaga pendidik POLRI di lingkungan
lemdiklat.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai investasi
yang “legal dan logis (2L)” kepada anggota POLRI dan masyarakat, sekaligus
mengimbau agar lebih berhati-hati dalam menerima tawaran investasi. diharapkan
kegiatan ini dapat menjadi bagian dari kurikulum di Sekolah Pendidikan POLRI,
guna memperkuat pengawasan di sektor jasa keuangan.(*)