- Peringati May Day 2025, Pemkab Tanjab Barat Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja
- Semarak May Day dengan Layanan Langsung dan Senam Sehat Bersama Pekerja
- Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Gubernur Al Haris Boyong Bupati/Wali Kota Audiensi dengan Menhub, Bahas Pengembangan Transportasi
- OJK Dorong Penggunaan Kecerdasan Artifisial di Sektor Perbankan secara Bertanggung Jawab
- Bibit Sawit Unggul Topaz 1 Berbuah Orange, Terbukti Sejahterakan dan digemari Petani
- Hadiri Rakortek Perumahan Pedesaan, Gubernur Al Haris Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah
- Berkolaborasi Melindungi Ribuan Pekerja Rentan Melalui Program Kampung Bahagia
- Tingkatkan Kolaborasi dan Sinergi, SKK Migas – KKKS Sumbagsel Gelar Event Lifting Olympic
- Hadiri RDP Bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Al Haris Soroti Minimnya Kewenangan Daerah dalam Sektor Minerba
Tingkatkan Produksi Migas, PT Pertamina EP Tandatangani Amandemen Perjanjian Kerja Sama Operasi

Keterangan Gambar : Tingkatkan Produksi Migas, PT Pertamina EP Tandatangani Amandemen Perjanjian Kerja Sama Operasi/f-dok mj
Mediajambi.com - Mengelola Wilayah Kerja (WK) di 22 lapangan
migas yang tersebar dari Aceh hingga Papua merupakan tantangan bagi Kontraktor
Kontrak Kerja Sama Pertamina EP (PEP) untuk mengoptimalkan kinerja operasi,
salah satunya melalui Kerja Sama Operasi (KSO) dengan pihak ketiga.
Guna mendorong optimalisasi produksi KSO lebih baik lagi,
PEP menerapkan perubahan persyaratan pada perjanjian KSO kepada 3 KSO yang
beroperasi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi, yaitu KSO Tangai
Sukananti, KSO Meruap dan KSO Kruh. Saat ini ketiga KSO tersebut menghasilkan
akumulasi produksi minyak bumi sebesar 1.504 BOPD.
Dalam amandemen tersebut, Mitra KSO menyetujui komitmen
untuk melakukan investasi yang lebih massive, dengan melakukan penambahan 10
kegiatan workover, 4 sumur pemboran, implementasi program Enhance Oil Recovery
(EOR) dan akuisisi seismic 2D/3D termasuk upgrading fasilitas operasi
penunjang.
Wisnu Hindadari selaku Direktur Utama PT Pertamina EP
berharap, melalui aktivitas investasi yang dilakukan oleh ketiga Mitra KSO,
produksi dapat tumbuh hingga 50% secara bertahap pada 3-5 tahun mendatang.
“Peningkatan ini sekaligus menambah gross revenue yang berdampak positif bagi
Pemerintah Indonesia maupun PT Pertamina EP sebagai pemegang Kontrak Kerja
Sama”, ungkap Wisnu saat Signing Ceremony yang digelar pada Rabu (09/08/2023).
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja
SKK Migas, Benny Lubiantara yang hadir menyaksikan penandatanganan menyampaikan
bahwa perubahan perjanjian KSO ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk
meningkatkan produksi dan cadangan migas nasional. “Tambahan investasi untuk
peningkatan produksi di lapangan migas memerlukan terms & conditions baru
yang memadai untuk mencapai minimum economic threshold. Di era transisi energi,
Pemerintah terus mendorong untuk mengoptimalkan potensi hulu migas untuk
menjamin keamanan pasokan migas, sehingga Pemerintah terbuka untuk
mendiskusikan perubahan yang diperlukan agar lapangan migas dapat dikembangkan
secara ekonomis”, kata Benny.
Benny menambahkan sebagai langkah awal sudah ada kesepakatan
penambahan program kerja dalam bentuk Komitmen Pasti maupun komitmen kerja
biasa, dan tentunya ini akan menuju kepada peningkatan produksi migas PT
Pertamina EP khususnya dan produksi migas nasional secara umum untuk mendukung
pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan
gas 12 miliar kaki kubik per hari BSCFD).
Saat ini, total produksi seluruh KSO di WK PEP menyumbang
produksi minyak bumi sebesar 2.452 BOPD dari akumulasi produksi PEP nasional di
mid year sebesar 71.485 BOPD yang telah dapat dicapai sesuai target kerja
Perusahaan.(***)