- Ny Hesti Haris Buka Kejuaraan Taekwondo Kartini Cup 2025. Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi
- Makeup Dimanapun Praktis dan Lebih Stylish! Aeris Beaute Hadirkan Dua Warna Baru untuk The Signature 4-in-1 Brush
- Pemkot Jambi Serahkan SK kepada 1.909 PPPK, 1 Mundur dan 8 Tak Hadir
- Pertamina Gandeng BPOM Wujudkan UMKM Berdaya Saing di Program Basamo Elok Jambi
- Dibawah Guyuran Hujan Ribuan Peserta Khidmat Ikuti Upacara Hardiknas di Balaikota Jambi
- Kolaborasi Perwosi dan Taekwondo Jambi Hadirkan Kejuaraan Kartini Cup 2025
- Bupati H Anwar Sadat Menerima Audiensi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi
- Bupati Tanjab Barat Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025
- Pemkab Tanjab Barat Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025
- OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi Dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2025
Wagub Sani: Provinsi Jambi Miliki Tipe Ekosistem Paling Lengkap di Sumatera

Keterangan Gambar : Wagub Sani: Provinsi Jambi Miliki Tipe Ekosistem Paling Lengkap di Sumatera
Mediajambi.com - Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Drs. H.
Abdullah Sani, M.Pd.I menyampaikan, Provinsi Jambi memiliki tipe ekosistem yang
paling lengkap di Pulau Sumatera bahkan Indonesia, mulai dari ekosistem
pegunungan, hutan dataran rendah sampai ke ekosistem pesisir dan laut.
Hal
tersebut disampaikan Wagub saat membuka Pembahasan Penyaluran Dana Insentif
Berbasis Kinerja Program BIOCF ISFL Untuk Desa Potensi Penerima Manfaat,
bertempat di Sanubari Hotel Jambi, Jalan M. Husni Thamrin No. 18 Komplek Mall
Kapuk Kebun Jahe Kota Jambi, Senin (12/08/2024).
Dalam sambutan dan arahannya, Wagub Sani mengucapkan terima
kasih dan mengapresiasi yang setingi-tingginya kepada seluruh jajaran
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia yang telah
banyak membantu dan mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dalam upaya
mendukung aksi mitigasi dan perubahan iklim di Provinsi Jambi.
“Saat ini, Provinsi Jambi memiliki tipe ekosistem paling
lengkap di Pulau Sumatera bahkan Indonesia, mulai dari ekosistem pegunungan,
hutan dataran rendah hingga ekosistem pesisir dan laut. Ketiga tipe ekosistem
itu tersebar ke dalam 4 (empat) taman nasional yakni, Taman Nasional Kerinci
Sebelat, Taman Nasional Bukit Dua Belas, Taman Nasional Bukit Tigapuluh serta
Taman Nasional Berbak Sembilang. Selain itu, Jambi juga memiliki hutan lindung
seperti Taman Hutan Rakyat (TAHURA) dan Hutan Adat terbesar di penjuru wilayah
Provinsi Jambi yang memiliki fungsi ekologi yang sangat penting. Aset
lingkungan dan kebanggan ini haruslah kita jaga, pelihara dan pertahankan
ekosistemnya serta dipulihkan dari kondisi kerusakan," ucap Wagub Sani.
Wagub Sani juga menjelaskan, untuk selalu menjaga ekosistem
yang dimiliki serta dalam melaksanakan Pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Maka Pemerintah Provinsi Jambi sudah berupaya dan berkomitmen untuk
mengimplementasikan konsep REDD+ di Provinsi Jambi.
"Semua ini diwujudkan dengan mengintegrasikan Road Map
Pertumbuhan Ekonomi Hijau Tahun 2019- 2045 dengan Dokumen Perencanaan RPJMD
Provinsi Jambi Tahun 2021-2026. Hal inipun diperkuat dengan adanya Regulasi
Provinsi Jambi melalui Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 4 Tahun 2023
tentang Rencana Pertumbuhan Ekonomi Hijau," jelas Wagub Sani.
"Dengan adanya komitmen kami dalam mewujudkan ekonomi
hijau Jambi melalui implementasi REDD+ besar harapan akan memberikan kontribusi
positif bagi pencapain target pertumbuhan ekonomi hijau, pertumbuhan
pembangunan yang inklusif dan merata, terciptanya ekosistem yang sehat sehingga
target pengurangan emisi gas rumah kaca dapat tercapai dan mampu mengatasi
dampak perubahan iklim," lanjut Wagub Sani.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut Wagub Sani juga
berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada Pemprov Jambi oleh KLHK RI
dan dunia internasional dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca
Provinsi Jambi salah satunya melalui Program BioCF-ISFL Provinsi Jambi.
"Program ini menargetkan penurunan emisi GRK sebesar 14
juta CO2 dengan pemberian insentif sebesar USD 70 juta. Sehingga jika
dintegrasikan dengan pencapaian target NDC Indonesia melalui Indonesia FOLU NET
Sink 2030, maka Provinsi Jambi akan memberikan Kontribusi langsung sebesar 10 %
melalui Program/ aksi Penurunan Emisi GRK yang dibiayai dari APBD, serta
dukungan dari APBN dan Penerusan Hibah Luar Negeri," ungkap Wagub Sani.
"Provinsi Jambi sedang mengimplementasikan fase Pre
Investment Program BioCF-ISFL Tahun 2022 sampai Tahun 2025, dimana saat ini
telah memasuki tahun Ketiga melalui metode On Granting. Program ini merupakan
salah satu sumber pendapatan bagi Pemerintah Provinsi Jambi. Melalui
Implementasi Program BioCF-ISFL Fase Pre Investment yang dimulai pada Tahun
2022 sampai dengan Tahun 2023 Total Nilai Reimbursement yang telah ditransfer
oleh DJPK Kemenkeu RI ke RKUD Provinsi Jambi sebesar 40,92 Miliar Rupiah.
Diwaktu yang bersaaman, saat ini sedang dilakukan verifikasi kembali oleh DJPK
untuk Reimbursement Semester I Tahun 2024 dengan pengajuan Reimbursement
sebesar 11, 82 Miliar Rupiah," sambung Wagub Sani.
Wagub Sani Menegaskan, Tahapan Pre-Invesment sudah
menunjukkan hasil yang cukup signifikan dalam memenuhi kelengkapan dan
persyaratan yang dibutuhkan untuk mengunduh fase Result Based Payment (RBP).
"Saat ini untuk menuju fase RBP Pemerintah Indonesia
bersama dengan Pemerintah Provinsi Jambi sedang menunggu jadwal penandatanganan
Kontrak Emission Reduction Payment Agrement (ERPA), term sheet ERPA telah
dibahas dan disepakati dimana salah satunya telah disepakati harga per 1 ton
CO2e sebesar 7 USD," tegas Wagub Sani.
Lebih lanjut, Wagub Sani mengemukakan, Pembagian Manfaat
Insentif Berbasis Kinerja Program BioCF-ISFL berdasarkan prinsip dasar
berkeadilan maka harus memperhatikan 3 hal.
"Ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu Riwayat
kehilangan tutupan hutan, Riwayat Kinerja Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan
Resiko Deforestasi dan Degradasi Hutan. Dengan demikian maka semakin baik
terjaga tutupan hutan alam di suatu wilayah maka akan semakin besar proporsi
penerima manfaatnya pun demikian sebaliknya, semakin kecil tutupan hutan alam
yang tersisa di suatu wilayah maka akan semakin kecil pula proporsi penerima
manfaatnya (Insentif & Disisentif)," ujar Wagub Sani.
Wagub Sani juga memaparkan, dalam mempercepat pengunduhan
fase RBP maka harus segera memfinalkan Dokumen Benefit Sharing Plan BioCF-ISFL.
"Salah satu penyempurnaan dokumen tersebut perlu
menyepakati alur mekanisme pendanaan ke tingkat desa, sehingga diperlukan saran
dan masukan dari berbagai pihak serta dukungan dari Pemerintah Kabupaten/Kota
se-Provinsi Jambi, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI)
Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dan Para Koordinator Pendamping Desa
se-Provinsi Jambi dalam menentukan alur mekanisme pendanaan insentif berbasis
kinerja Program BioCF-ISFL Provinsi Jambi ke Desa. Semoga fase RBP cepat
terlaksana sehingga dana RBP yang telah
disepakati dapat diimplementasikan oleh masyarakat sebagai insentif dalam
menjaga kawasan hutan dan lahan dan pada akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jambi," papar Wagub Sani.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara yang juga merupakan
Kepala Bappeda Provinsi Jambi Ir. Agus Sunaryo, M.Si. dalam sambutannya
mengucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur Jambi, Jajaran Direktur KLHK RI,
Tim World Bank Indonesia, Direktur BPDLH Kemenkeu RI, Direktur Fasilitasi
Perencanaan, Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa Kemendagri RI, Direktur
Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kemendesa PDTT RI, Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi, APDESI Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi, Koordinator
Pendamping Desa se-Provinsi Jambi atas kehadirannya diruangan Sanubari Hotel
Jambi sebagai upaya dalam menginformasikan terkait Impelementasi Program
BioCF-ISFL di Provinsi Jambi, kesiapan Provinsi Jambi dalam mengunduh Fase
Insentif Berbasis Kinerja serta meningkatkan peran serta para pihak dalam
mendukung Program BioCF-ISFL di Provinsi Jambi.
"Tujuan pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan ini untuk
meningkatkan peran serta para pihak dalam mendukung Program BioCF-ISFL Provinsi
Jambi baik fase Pre-Investment maupun Fase RBP. Adapaun output kegiatan yang
diharapkan pada kegiatan hari ini adalah Mekanisme Penyaluran dana Insentif
Berbasis Kinerja BioCF-ISFL Provinsi Jambi ke Desa," pungkas Agus Sunaryo.
(mas)