- Gentala Arasi 2025: Dorong Akselerasi Ekonomi Keuangan Digital Jambi yang Berkelanjutan
- Walikota Jambi Serahkan Santunan JKM Kepada Ahli Waris di Seberang Kota Jambi
- Tingkatkan Kepercayaan Publik, OJK Terbitkan Aturan Baru Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
- Terlibat Judi Online 90 Keluarga di Kota Jambi Dicoret dari Daftar Bansos
- Walikota Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal A - Alam Barajo
- Maulana Dorong Masyarakat Manfaatkan IPAL Komunal Untuk Hindari Pencemaran Air Tanah
- Maulana Tekankan, Ciptakan Kebersihan Bukan Sekadar Penilaian Namun Berkelanjutan Untuk Kota Bersih dan Nyaman
- Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB
- Hadiri Pelantikan KPPI 2024-2029, Sekda Sudirman Dorong Politik Inklusif
- Batanghari dan Samudra: Reorientasi Kebijakan Maritim Nasional
Warga Aur Kenali Demo Tolak Stockpile PT SAS: Jangan Jual Kami ke Oligarki!

Keterangan Gambar : Warga Aur Kenali Demo Tolak Stockpile PT SAS: Jangan Jual Kami ke Oligarki!
Mediajambi.com – Ratusan warga Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi menggelar aksi demonstrasi pada Minggu pagi (6/7/2025), sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembangunan stockpile batu bara oleh PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS).
Aksi protes ini dimulai dengan long march dari pemukiman warga menuju lokasi yang disebut-sebut akan menjadi kawasan pembangunan stockpile, tepatnya di belakang Perumnas Griya Aur Duri Indah.
Warga membawa berbagai spanduk dan poster berisi penolakan keras. Tulisan seperti "Tolak Stockpile Harga Mati", "Kami Tidak Dijual ke Oligarki", hingga "Lindungi Lingkungan dan Masa Depan Anak Kami" menjadi suara lantang warga dalam aksi tersebut.
Uniknya, aksi ini tidak hanya diikuti oleh kaum pria dewasa. Sejumlah ibu-ibu dan anak-anak turut hadir dalam barisan, menunjukkan kekhawatiran kolektif terhadap dampak sosial, lingkungan, dan kesehatan yang berpotensi ditimbulkan dari aktivitas perusahaan tersebut.
“Kami sudah lihat ada aktivitas land clearing di belakang perumahan. Itu jalur menuju rawa yang akan ditimbun. Kami khawatir dampaknya sangat besar,” ujar Mahfuddin, Ketua RT 03 Aur Kenali sebelumnya.
Ia menambahkan, pembukaan jalan tersebut diduga sebagai bagian awal dari proyek pembangunan jalur hauling batu bara menuju stockpile milik PT SAS.
Warga menilai keberadaan stockpile di kawasan padat penduduk berisiko besar terhadap polusi udara, kebisingan, serta kerusakan ekosistem rawa yang selama ini menjadi wilayah resapan air.
Aksi ini berlangsung damai dan mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT SAS terkait aksi penolakan tersebut. *